visitaaponce.com

Pengguna PayLater Indonesia Alami Peningkatan pada Berbagai Kelompok Usia

Pengguna PayLater Indonesia Alami Peningkatan pada Berbagai Kelompok Usia
Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda (kedua dari kiri) dan Executive Director Katadata Insight Center Adek Media Roza(Dok.Eve Candela F.)

LAPORAN perilaku pengguna paylater Indonesia 2024 oleh PT Kredivo Finance Indonesia memberikan gambaran yang mendalam mengenai tren penggunaan paylater. Diluncurkan di Jakarta pada Selasa (25/6), laporan ini menggunakan metodologi yang melibatkan lebih dari 20 juta sampel transaksi dari 500 marketplace terbesar dan 7 transaksi terbesar di Indonesia, serta survei yang melibatkan 7.000 responden.

Menurut laporan tersebut, terdapat peningkatan signifikan dalam penggunaan paylater di berbagai kelompok usia. Adek Media Roza, Ph.D., Executive Director Katadata Insight Center, mencatat bahwa pengguna usia 30 tahun ke atas meningkat dari 27,8 persen pada tahun 2022 menjadi 29,6 persen pada 2023.

Selain itu, laporan ini juga menyoroti perluasan penggunaan paylater dari transaksi online (daring) ke offline. Sebanyak 55,8 persen responden melaporkan peningkatan frekuensi berbelanja di merchant offline (luring), dengan 56,1 persen menyatakan bahwa pengeluaran mereka untuk belanja offline juga meningkat.

Baca juga : Mau Transaksi Lebih Aman dan Nyaman? Ini Trik Memantau Kartu Kredit BRI via BRImo

Lebih lanjut, pada 2023, Adek menjelaskan transaksi paylater secara offline mencapai puncaknya pada kuartal empat, mencatatkan 44 persen dari total transaksi. Peningkatan ini didorong oleh libur akhir tahun dan promo-promo dari berbagai merchant. 

"Transaksi paylater khusus secara offline kita lihat puncaknya terjadi pada kuartal 4, terutama di hari libur akhir tahun. Nah, ini data yang menunjukkan bahwa ternyata kota-kota tier 2 dan 3 mendominasi jumlah transaksi paylater di merchant offline dengan jumlah persentase sebesar 53,1 persen dibandingkan dengan kota-kota tier 1," jelasnya.

"Berbagai data ini memperlihatkan Paylater yang semakin merata penetrasinya sebagai metode pembayaran pilihan konsumen di berbagai wilayah untuk belanja secara fisik, karena adanya pilihan atau opsi dari operator," imbuhnya.

Baca juga : 2.2 Shopee Live & Video Mega Sale: Langkah Awal Shopee Perkuat Dukungan Ekosistem di 2024

Sementara itu, transaksi paylater secara online tetap dominan di kota-kota tier 1, dengan menyumbang 50,5 persen dari total transaksi di seluruh kota tier 1, 2, dan 3. Penggunaan paylater di merchant online juga stabil sepanjang tahun, dengan persentase transaksi berkisar antara 22,9 persen hingga 26,7 persen per kuartal, yang didorong oleh promo e-commerce pada tanggal kembar.

Paylater Tumbuh Menjadi Pembayaran Pilihan untuk Kebutuhan Sehari-hari

Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia tahun 2024 juga menunjukkan peningkatan penggunaan paylater dalam pembelian 6 dari 13 kategori produk. Secara spesifik, kategori-kategori tersebut meliputi makanan (dari 16,6 persen pada 2022 menjadi 17,6 persen pada 2023), kesehatan dan kecantikan (dari 14,4 persen pada 2022 menjadi 15,8 persen pada 2023), serta peralatan kantor dan alat tulis (dari 3,1 persen pada 2022 menjadi 4,2 persen pada 2023). 

Baca juga : Harbolnas 2023 Catatkan Penjualan Produk Lokal Tertinggi Usai PPKM

Peningkatan ini mencerminkan pertumbuhan dalam kebutuhan sehari-hari, yang sejalan dengan tingginya tingkat kepuasan konsumen. Pada 2024, tingkat kepuasan pengguna paylater mencapai 8,18 dari 10, naik dari angka 7,96 pada tahun sebelumnya, dengan skor tertinggi diperoleh dari pengalaman bertransaksi yang mencapai 8,76 dari 10.

Lebih lanjut, Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS yang turut serta dalam peluncuran ini, menanggapi temuan ini dengan mengatakan "Tren ini menunjukkan bahwa kehadiran paylater di merchant offline efektif dalam memperluas demografi pengguna. Fenomena ini menjadi potensi besar bagi industri paylater untuk terus berkembang dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat serta mempercepat digitalisasi transaksi."

"Sementara masifnya penetrasi ke kota-kota tier 2 dan tier 3 juga memberikan peluang besar untuk pertumbuhan pengguna Paylater yang lebih lanjut dalam waktu dekat," pungkasnya. (Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat