Ditarget Investasi Rp8 Miliar, Sorong Sasar Perdagangan dan Jasa
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, menargetkan realisasi investasi pada 2024 senilai Rp8 miliar. Ini akan dicapai melalui optimalisasi potensi investasi di sektor perdagangan dan jasa.
Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sorong, Zainab Jelfoom, di Sorong, Rabu (26/6), menjelaskan berdasarkan instruksi pemerintah pusat, target investasi di Kota Sorong pada 2024 harus mencapai Rp8 miliar. Karenanya, berbagai upaya konkret telah dan sedang dilakukan dengan memperkuat peran pelaku usaha guna mendukung target realisasi investasi itu.
"Tujuan kami mencapai target investasi yang diberikan pusat dengan memperkuat pemahaman pelaku, baik UMK dan non-UMK di Kota Sorong," jelas dia. Upaya konkret yang terus dilakukan guna mendukung target realisasi investasi di Kota Sorong ialah melakukan sosialisasi tentang perizinan berusaha berbasis risiko dan pengawasan perizinan berbasis resiko melalui sistem daring single submission risk based aproach (OSS RBA).
Baca juga : Jadi Negara Aksesi OECD, Indonesia Targetkan Perluasan Dagang
Tujuan itu dilakukan ialah pelaku usaha bisa lebih memahami sistem perizinan berusaha sehingga mendongkrak nilai investasi terwujud secara optimal.
Selain memberikan pemahaman tentang sistem perizinan kepada pelaku usaha, dilakukan upaya menyadarkan mereka tentang tanggung jawab melaporkan kegiatan usaha melalui laporan kinerja penanaman modal (LKPM). "Dari laporan inilah kami bisa mengetahui secara pasti tentang kondisi pertumbuhan investasi di Kota Sorong," ujar dia.
Potensi investasi di Kota Sorong lebih kepada sektor perdagangan dan jasa. Jadi dua sektor ini terus dioptimalkan untuk bisa mengejar target realisasi investasi di Kota Sorong.
Dia mengakui bahwa seluruh pelaku usaha non-UMK di Kota Sorong hampir 95% memiliki izin berusaha. Pelaku usaha ini merupakan pengusaha besar sehingga secara otomatis sudah mengetahui sistem perizinan ini.
Pertumbuhan investasi di Kota Sorong per 2023 mencapai 80% hingga 90% walaupun target investasi itu belum diberikan pemerintah pusat. "Tahun ini baru masuk triwulan kedua, kami belum bisa memberikan kepastian angkanya karena masih sementara berjalan," ucap dia. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
Pernyataan Mendagri yang Kritik Pj Gubernur Papua Barat Daya di Rapat Bersama DPR Dinilai tidak Elok
TNI AL dan Polri Minta Maaf atas Bentrok di Sorong, Papua Barat
Diduga Salah Paham, Terjadi Bentrok Antara Brimob dan POM AL Lantamal IV Di Pelabuhan Sorong
Ada Dugaan Penggelembungan 130 Suara PSI di Papua Barat Daya
MRPB Kirim Tujuh Calon Penjabat Gubernur Papua Barat Daya
Pluang Bantu Investor Muda Kenali Pasar Saham dengan Baik
Badan Bank Tanah dan JTrust Group Kolaborasi Tarik Investor Jepang ke IKN
Pemerintah Harapkan Peningkatan Investasi dari 2 Kawasan Berfasilitas Batam
Bappebti: Perlu Pemahaman Komprehensif untuk Transaksi Aset Kripto
Sinergitas LW Doa Bangsa dan BJB Syariah dalam Pengelolaan Wakaf di Daerah
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap