visitaaponce.com

Upaya Tingkatkan Inklusi Keuangan Kaum Perempuan terus Dilakukan

Upaya Tingkatkan Inklusi Keuangan Kaum Perempuan terus Dilakukan
Ilustrasi(Antara)

Women’s World Banking bekerja sama dengan Karier.mu meluncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital di Jakarta, Senin (24/6). Modul yang diluncurkan pada momentum Indonesia Skills Week itu dapat diakses secara gratis.

Deputi Direktur Kebijakan Asia Tenggara Women’s World Banking Vitasari Anggraeni menjelaskan modul tersebut ditujukan untuk mendorong tingkat inklusi keuangan di kalangan kaum perempuan. Pasalnya, saat ini, hampir satu miliar perempuan di seluruh dunia tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan formal seperti rekening tabungan, kredit, pembayaran, atau asuransi kesehatan.

"Itu sangat disayangkan karena inklusi keuangan perempuan merupakan pintu masuk bagi pemberdayaan dan kemandirian ekonomi," ujar Vitasari melalui keterangan ertulis, Rabu (26/6).

Baca juga : Di Indonesia, Tingkat Inklusi Keuangan tidak Sejalan dengan Literasi Keuangan

Di Indonesia, 60% pemilik dan pengelola UMKM adalah perempuan. Hal itu dapat dilihat sebagai potensi untuk membangun keterampilan keuangan dan usaha agar mereka mampu berdaya secara ekonomi yang juga bermuara pada kemandirian ekonomi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Head Kemitraan dan Program Prakerja Tri Adi Pasha juga mengatakan pentingnya kolaborasi antarinstansi demi meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan.

“Dari hasil survei yang dilakukan oleh Prakerja pada perempuan yang berpartisipasi dalam program Prakerja, sebanyak 49% menyampaikan alasan mengikuti Prakerja adalah ingin mendapatkan pekerjaan. Dari data ini, bisa disimpulkan perempuan sebenarnya sudah berdaya, namun belum memiliki kesempatan," tutur Tri.

Untuk memberi kesempatan lebih besar, tentu diperlukan kolaborasi, kerja sama dan inisiatif dari para pemberi modal untuk bersama-sama menciptakan ekosistem yang berdaya bagi perempuan.

Tri juga menambahkan bentuk kolaborasi yang bisa dibangun adalah penyediaan pelatihan yang menurutnya akan bermanfaat bagi pendapatan kaum perempuan. Berdasarkan data Prakerja terkait penerima manfaat perempuan, terdapat kenaikan pendapatan sebesar 33,3% dibandingkan dengan non-penerima manfaat. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat