Family Office Berpontesi Langgengkan Praktik Pencucian Uang
![Family Office Berpontesi Langgengkan Praktik Pencucian Uang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/5a587d2b5534f4a83095ebf2c369e30b.jpg)
KEBIJAKAN pemerintah membangun Family Office atau Kantor Keluarga untuk menarik dana-dana orang kaya dunia ke Indonesia dinilai bisa berdampak buruk. Kebijakan itu seolah akan melanggengkan praktik pencucian uang dengan dalil menarik investor asing.
"Dalam kerangka hukum, baik hukum Indonesia maupun hukum internasional, tentunya sangat berbahaya karena ketentuan tentang praktik pencucian uang ini sudah sangat jelas," ujar Ahli Kesejahteraan Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Habdy Lubis kepada Media Indonesia, Selasa (2/6).
Pemerintah seharusnya lebih waspada agar kebijakan yang ditetapkan tidak disalahgunakan. Menarik investor asing tidak semata-mata hanya sekadar mendapatkan pendanaan tetapi harus memiliki strategi yang bisa berdampak pada kesejahteraan rakyat sendiri.
Baca juga : Family Office Harus Didukung Kepastian Hukum dan Keamanan Data
"Yang lebih berbahaya di balik praktik pencucian uang tersebut adalah kesenjangan sosial yang terjadi dari aktivitas ekonomi fiktif yang terjadi. Dan seolah-olah pemerintah justru malah memfasilitasi praktik seperti ini atas nama mengundang investor sebanyak-sebabyaknya," imbuhnya.
Rissalwan menjelaskan bahwa Family Office merupakan konsekuensi dari adanya UU Cipta Kerja. Pemerintah terus membuat kebijakan yang mempermudah masuknya investor asing yang justru di sisi lain malah mengabaikan UMKM Indonesia.
"Saya kira fenomena Family Office ini merupakan konsekuensi logis dari UU Cipta Kerja yang pada dasarnya memang sangat berpihak pada investor. Berbagai kemudahan terus diberikan kepada investor agar mereka tertarik untuk menambah terus volume investasinya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan insentif misalnya keringanan pajak kepada investor tersebut, jika hal yang sama dilakukan kepada UMKM tingkat lokal," tandasnya.(Z-8)
Terkini Lainnya
Rupiah Diprediksi Tidak Stabil Hingga Akhir Tahun
Inflasi AS Membebani Mata Uang di Asia Secara Luas
KPK Sita Sejumlah Uang Asing Dari Geledah 4 Rumah dan 1 Apartemen Terkait Korupsi di PT Taspen
Firli Sembunyikan Valas Rp7,8 Miliar dari LHKPN
Komunitas Otomotif Ayla Pilih Produk Pertamina Lantaran Kompetitif
Family Office Harus Didukung Kepastian Hukum dan Keamanan Data
Luhut soal Family Office: Uang Orang Tajir Nangkring di Indonesia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap