Swasembada Gula Harus Perkuat Kesejahteraan Petani Tebu
![Swasembada Gula Harus Perkuat Kesejahteraan Petani Tebu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/22b1f04597a2a11e6f5d622f0a0d57f8.jpg)
KOMITMEN dalam mewujudkan swasembada gula nasional mesti diiringi penguatan petani. Karenanya, swasembada gula membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.
"Kita harus bersinergi menyukseskan swasembada gula. Ekosistem sangat penting karena kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, dari mulai benih, pupuk, pendanaan dari perbankan, hingga pabrik gula sebagai off taker. Yang terpenting pencapaian swasembada gula diiringi dengan penguatan petani dengan membantu akses permodalan, benih hingga saprodi (sarana produksi)," papar Direktur Keuangan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), anak perusahaan PTPN III Holding Perkebunan, Hariyanto.
Sebelumnya, Direktur Utama SGN Mahmudi mengatakan lebih dari 80% pasokan bahan baku tebu pabrik gulanya merupakan tebu petani, sehingga pihaknya memandang perlu strategi menguatkan posisi petani tebu, di antaranya peningkatan produktivitas tebu hingga penguatan pola sistem bagi hasil (SBH) yang telah menjadi spirit kemitraan pabrik gula dengan petani sedari dulu.
"Bahan baku tebu sebagian besar dari petani. Untuk itu posisinya harus kita kuatkan, di antaranya meningkatkan produktivitas tebu yang akan berefek pada pendapatan petani. Kemitraan SBH juga menguntungkan petani. Ini kita kuatkan juga sehingga tidak terjebak pada pola transaksional dengan meninggalkan kualitas BBT," ujarnya.
Baca juga : Tingkatkan Produksi Gula dengan Menjaga Harga di Tingkat Petani
Salah satu kendala yang dihadapi petani tebu ialah akses dan ketersediaan saprodi di antaranya pupuk yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan peningkatan produktivitas. "Lahan kami sekitar 6.500-an hektare di hampir seluruh Kabupaten Situbondo telah ter-cover Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat). Kami mendapatkan jaminan pupuk yang asli dan prosesnya hanya dua tiga hari. Harganya kompetitif," ungkap Rolis Wikarsono, Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (DPC APTRI) PG Pradjekan.
Petani mitra PG Pradjekan merupakan petani tebu yang pertama mengakses Program Makmur tiga tahun yang lalu. Dampak dari program tersebut kini dirasakan oleh para petani, selain jaminan ketersediaan pupuk, peningkatan produktivitas hingga peningkatan pendapatan petani. "Tahun ini peningkatan produktivitas luar biasa, sebelumnya di 76 kini menjadi 110 ton per hektare, rendemen naik, pendapatan petani juga naik," jelas Mohammad Sholeh Kusuma, General Manager PG Pradjekan.
Kenaikan produktivitas tersebut dinilai cukup signifikan, mencapai 45% dari semula 76 ton per hektare menjadi 110 ton per hektare. Kenaikan rendemen mencapai 9,9% dari 8,14% menjadi 8,94%. Hasilnya, pendapatan petani meningkat dari semula Rp53,4 juta per hektare menjadi Rp69,4 juta per hektare. (Ant/Z-2)
Terkini Lainnya
Seret Permodalan, SRG di Bantul Kalah dengan Tengkulak
Tingkatkan Produksi Gula dengan Menjaga Harga di Tingkat Petani
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Tinjau Bantuan Pompa Irigasi di Sulsel
Sektor Pertanian Modern Turut Dikembangkan di Aceh
Dampak El Nino, Puluhan Hektare Tanaman Jagung di Gersik Gagal Panen
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Pastikan Produksi Aman, Kementan Tinjau Langsung Padi hingga Tebu di Cirebon
PT PG Rajawali II memulai Rangkaian Giling Tebu di Cirebon
Penetapan Harga Tebu Untungkan Para Petani
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap