Hafitaini Tampilkan Hijab Motif Pinto Aceh di Malaysia
![Hafitaini Tampilkan Hijab Motif Pinto Aceh di Malaysia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/67514b4dceed3b9af8fb7b60cbb22825.jpg)
MOTIF-MOTIF adati terus diangkat desainer Tanah Air di berbagai ajang fesyen luar negeri. Di gelaran Modest Fashion & Womenpreneur Summit (MFWP) 2024 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, label Indonesia, Hafitaini, menampilkan koleksi hijab dengan motif pinto Aceh.
Dalam rilis yang diterima Media Indonesia, Jumat (16/2), dijelaskan jika motif tersebut terdiri dari motif pucok paku dan bungong meulu. Pemilik Hafitaini, Cut Hafita Aini, menjelaskan jika motif itu diangkat demi mengekalkan dan mengenalkan budaya leluhurnya kepada khalayak melalui hijab.
Baca juga : Gandeng Dokter Influencer Tiqasya, HijabChic Hadirkan Koleksi 'Aaarshiya'
"Karena saya sebagai orang Aceh merasa bangga rasanya bisa mengangkat karya seni khas Aceh ini, dan ingin melestarikan salah satu budaya yang ada di Indonesia," tuturnya. "Selain ingin mengenalkan budaya kepada generasi muda di Indonesia, saya juga ingin sekali mengenalkan motif khas Aceh ini ke mancanegara," lanjut Cut Hafita.
Baca juga : Diduga Hina Hijab, Senator Arya Wedakarna Dilaporkan MUI Bali ke Bareskrim Polri
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika motif pinto Aceh muncul pada zaman kerajaan Sultan Iskandar Muda. Asal pinto Aceh atau yang juga disebut pinto khop itu dari keinginan raja untuk menunjukkan cinta kepada permaisurinya yaitu Putri Kamaliah yang berasal dari Kerajaan Pahang Malaysia.
Ketika Putri Pahang merindukan kampung halamannya yang jauh, sang raja berinisiatif membangun sebuah taman yang indah dengan gerbang kecil yang berbentuk kubah yang disebut pinto khop atau pinto Aceh untuk mengobati kerinduan hati permaisurinya terhadap kampungnya tercinta.
Baca juga : Badan Olahraga Islam: Larangan Hijab di Prancis Lawan Semangat Olimpiade
Gerbang pinto khop ini menghubungkan taman pemandian sang putri dengan istana, sehingga hanya sang putri dan dayang-dayang sajalah yang boleh melewati gerbang tersebut. Oleh karena itu, lambang pinto Aceh tersebut mengandung arti cinta–cinta sang raja kepada permaisurinya.
Baca juga : PBB Minta Iran Batalkan RUU Hijab yang Tingkatkan Hukuman
"Menurut saya, cinta adalah perasaan yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Karena dengan cinta, hidup akan menjadi bermakna. Misalnya cinta manusia kepada Tuhannya dan pasangannya, cinta orangtua kepada anaknya, dan sebaliknya. Cinta kepada negerinya, dan lainnya," pungkas Cut Hafita. (M-1)
Terkini Lainnya
Dhini Aminarti, Bagikan Kiat Istikamah Berhijab
Berpopulasi 98 Persen Muslim Tajikistan Larang Perempuan Berhijab, Ini Alasannya
9 Tutorial Makeup Natural Hijab, Cocok untuk Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri
Ivan Gunawan Sumbangkan Keuntungan Hijab Mandjha untuk Palestina
Masih Kelas 3 SMA, Kayla Nasywa Jadi CEO Bisnis Hijab
5 Gaya Hijab Tanpa Jarum Pentul, Mudah dan Simple Cara Pakainya
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap