Digelar Secara Virtual, German Cinema Hadirkan 8 Film
![Digelar Secara Virtual, German Cinema Hadirkan 8 Film](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/ad19aba015b9ffefefd6790107f3adab.jpg)
GERMAN Cinema, yang diselenggarakan Goethe-Institut Indonesien, kembali ke Indonesia pada tahun ini untuk edisi kedelapan. Kali ini, festival film itu sepenuhnya berlangsung secara daring.
Festival film tahunan Jerman itu akan menayangkan delapan film Jerman sebagai Video-On-Demand dari 17 hingga 26 Desember 2021.
Dimulai pada 2012, German Cinema biasanya berlangsung di bioskop komersial di kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar.
Baca juga : Kinofest Tayangkan 12 Film Jerman di Delapan Negara Asia Tenggara
Namun, pada 2021, German Cinema akan diadakan secara eksklusif di platform Goethe-On-Demand dengan harapan dapat menjangkau lebih banyak penonton di Tanah Air.
Semua film akan memiliki takarir (subtitle) bahasa Inggris atau Indonesia dan tersedia untuk ditonton secara gratis melalui tautan gercin21.goethe-on-demand.de.
Tema tahun ini bermain-main dengan asal-usul kata "daring" dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Popularitas istilah "daring" di Indonesia melesat dan dipercepat oleh pandemi.
Baca juga : All Quite on the Western Front, Film Internasional Terbaik di Oscar 2023
Dalam bahasa Indonesia “daring“ adalah penggabungan dari dua kata, "dalam" dan "jaringan", yang berarti "online". Sementara itu, "daring" dalam bahasa Inggris berarti sesuatu yang berani dalam tindakan atau pemikiran.
Berikut ini kedelapan film dalam German Cinema 2021:
17-21 Desember 2021
- Paris kein Tag ohne dich (2020) karya Ulrike Schaz
- Amelie rennt (2017) karya Tobias Wiemann (dengan takarir bahasa Indonesia)
- Atlas (2019) karya David Nawrath
- Unter Schnee (2011) karya Ulrike Ottinger
22-26 Desember 2021
Baca juga : Lebih dari 63 Ribu Pelajar Ramaikan Science Film Festival Indonesia 2022
- Die Goldfische (2019) karya Alireza Golafshan
- Becoming Black (2019) karya Ines Johnson-Spain
- Der Junge muss an die frische Luft (2018) karya Caroline Link (dengan takarir bahasa Indonesia)
- Grüße aus Fukushima (2016) karya Doris Dörrie
Delapan film yang ditayangkan dalam German Cinema 2021 terdiri dari tiga film dokumenter dan lima film cerita.
Film dokumenter tersebut adalah Paris kein Tag ohne dich (2020) yang disutradarai oleh Ulrike Schaz, Unter Schnee (2011) karya sutradara Ulrike Ottinger, dan Becoming Black (2019) karya Ines Johnson-Spain.
“Kami bangga dapat menghadirkan ketiga sutradara perempuan Jerman ini, masing-masing dengan prestasi yang sama mencengangkan dalam cabang seni lainnya, termasuk fotografi dan seni pertunjukan. Ketiga film dokumenter ini membahas beberapa topik paling mendesak masa kini: sejarah pribadi yang tertanam menjadi bagian masyarakat, perubahan iklim, dan sejarah sebagai proses yang tidak hanya melibatkan politisi yang berkantor di istana, namun juga kita sebagai individu dengan perasaan dan aspirasi kita sendiri,” kata Kepala Bagian Program Budaya Goethe-Institut Indonesien Ingo Schöningh.
Baca juga : Festival Film Dekaden Hadirkan Tujuh Film Jerman Rilisan Enam Dasawarsa Terakhir
Ia menambahkan, “German Cinema 2021 hadir untuk meyakinkan penonton tentang keragaman isinya melalui seleksi lima film cerita.”
Untuk penonton muda di Indonesia, German Cinema memutar film Amelie rennt (2017) dan Der Junge muss an die frische Luft (2018) dengan takarir bahasa Indonesia.
Keduanya adalah cerita yang mengharukan tentang makna keluarga dan pentingnya membangun kepercayaan dengan anggota masyarakat lainnya sejak usia dini, di mana dan dalam kondisi apa pun kita hidup.
Baca juga : Science Film Festival 2021 Usung Tema Kesehatan dan Kesejahteraan
Grüße aus Fukushima (2016) karya Doris Dörrie adalah film yang pengambilan gambarnya sepenuhnya dilakukan di Jepang dalam warna hitam dan putih yang menakjubkan.
Film itu menggambarkan pertemuan dua perempuan, Mary dari Jerman dan Satomi, Geisha terakhir Fukushima. Tampaknya tidak ada apa pun di dunia ini yang dapat menyatukan mereka. Tetapi keduanya menderita—masing-masing dengan caranya sendiri—karena hal-hal di masa lalu yang belum terselesaikan.
Sementara itu, Atlas (2019) menggabungkan isu gentrifikasi dan inisiatif warga sipil dengan hubungan ayah-anak. Film ini adalah satu pengingat tentang salah satu hak kita yang sangat berharga yaitu hak untuk membangun dan memelihara rumah kita di kota.
Baca juga : Arthouse Cinema Hadirkan 10 Film Karya 6 Sutradara Jerman
Terakhir, Die Goldfische (2019) membawa penonton mengikuti perjalanan menegangkan dari Jerman ke Swiss bersama geng Goldfische! Hati-hati, mereka memiliki sesuatu di dalam van, yang dengan lihai mereka sembunyikan dan samarkan sebagai bagian dari disabilitas tubuh mereka. Satu petualangan istimewa yang layak dicoba, film yang sangat menyenangkan untuk menyambut liburan! (RO/OL-1)
Terkini Lainnya
Berikut ini kedelapan film dalam German Cinema 2021:
Festival Film Alternativa Diboyong ke Indonesia
Festival Sinema Australia Indonesia 2024 Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik Kedua Negara
Hadir di Festival Film Cannes 2024, Jadi Ajang Sinema Indonesia Kuatkan Posisi di Sinema Internasional
Film Dokumenter Asal Kupang Berjudul Oma Tampil di Cannes Docs, Festival Film Cannes 2024
Di Festival Film Cannes 2024, JAFF Umumkan Keberadaan JAFF Market
Festival Film Cannes ke-77 Resmi Dibuka, Mery Streep Raih Penghargaan Tribut
Jerman Diharapkan Manfaatkan Status Tuan Rumah saat Jumpa Spanyol
Hadapi Jerman, Rodri: Kami Datang untuk Menang
Enea Bastianini Jagokan Marc Marquez di GP Sachsenring Jerman
Taylor Swift Jadi Nama Sementara Sebuah Kota di Jerman
Spanyol vs Jerman: Joselu Yakin Bisa Pulangkan Toni Kroos di Perempat Final Euro 2024
Joselu: Spanyol Siap Pensiunkan Toni Kroos di Perempat Final Euro 2024
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap