Serial Drama Korea Snowdrop Dianggap Belokkan Sejarah, Ini Kata JTBC
![Serial Drama Korea Snowdrop Dianggap Belokkan Sejarah, Ini Kata JTBC](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/12/0eb397cc3856233453b20f86f75b0d24.jpg)
PERUSAHAAN penyiaran JTBC, awal pekan ini, membantah tudingan pembelokan sejarah gerakan prodemokrasi Korea Selatan (Korsel) yang terjadi pada 1987 dalam drama Snowdrop.
Episode perdana yang tayang pada Sabtu (18/12) dan Minggu (19/12) telah menuai banyak kritik pedas, bahkan muncul petisi yang meminta agar penayangan drama tersebut dihentikan.
Petisi yang dilayangkan ke Blue House itu telah ditandatangani lebih dari 300.000 orang pada Selasa.
Baca juga: Snowdrop, Drama Korea yang Dibintangi Jisoo Blackpink, Tayang Mulai 18 Desember
Kritik terhadap drama tersebut menyebabkan beberapa perusahaan menarik kesepakatan sponsor dan iklan, termasuk merek teh lokal Teazen dan merek fesyen Ganisong.
"Setelah penayangan Snowdrop, kontroversi berdasarkan informasi palsu tidak kunjung mereda, jadi kami merilis pernyataan," kata JTBC dikutip dari Soompi, Kamis (23/12).
JTBC mengatakan Snowdrop merupakan karya kreatif yang menampilkan kisah individu-individu yang dimanfaatkan dan dikorbankan oleh penguasa pada masa rezim militer.
"Tidak ada mata-mata yang memimpin gerakan demokratisasi di Snowdrop. Pemeran utama laki-laki dan perempuan tidak ditampilkan berpartisipasi atau memimpin gerakan demokratisasi di episode 1 dan 2, dan mereka tidak melakukannya di bagian mana pun dari naskah mendatang," kata JTBC.
Drama Snowdrop bercerita tentang seorang mahasiswi Korea Selatan bernama Young-ro (diperankan oleh Jisoo) yang menyelamatkan Im Soo-ho (Jung Hae-in) dalam kondisi berlumuran darah di asramanya.
Young-ro mengira bahwa Soo-ho merupakan aktivis prodemokrasi yang dikejar-kejar intelijen. Keduanya juga digambarkan terlibat dalam hubungan romantis.
Dalam petisi yang dilayangkan pada Sabtu (18/12), pembuat petisi menilai cerita dalam Snowdrop dapat memperkuat narasi pemerintah otoriter di masa lalu bahwa aktivis mahasiswa prodemokrasi terkait dengan Korea Utara. Padahal banyak aktivis yang disiksa dan dituntut atas tuduhan palsu sebagai mata-mata Korea Utara.
"Memang benar ada banyak aktivis yang disiksa dan dibunuh setelah dituduh sebagai mata-mata. Drama ini berani menggambarkan fakta dan jelas merusak nilai gerakan prodemokrasi," bunyi petisi itu.
Kritikus budaya Gong Hee-jung berpendapat Snowdrop seharusnya mengambil pendekatan yang lebih bijaksana dalam mengadaptasi kisah nyata menjadi sebuah drama, terutama mengenai sejarah modern Korea Selatan yang sensitif.
"Serial ini membahas masalah kontroversial yang beberapa orang anggap sebagai distorsi sejarah dan yang lainnya tidak. Pembuat serial televisi yang akan datang harus mengingat hal itu," kata Gong Hee-jung dikutip dari Yonhap, Kamis (23/12).
Sementara itu, pihak JTBC menegaskan kesalahpahaman dan kekhawatiran mengenai distorsi sejarah akan terjawab melalui kemajuan plot drama yang akan tayang di episode-episode selanjutnya.
Pihaknya juga berkomitmen mendengarkan berbagai masukan yang dapat membuka ruang diskusi.
"Nilai-nilai utama yang menjadi tujuan JTBC adalah kebebasan pembuatan konten dan kemandirian produksi. Berdasarkan hal ini, JTBC akan terus memberikan kontribusi penuh untuk menampilkan siaran yang bagus," kata perusahaan itu. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Distraksi Perangkat Elektronik saat Anak Makan, Ini Dampak Buruknya
Gandeng Pandji Pragiwaksono, Serial LOL: Last One Laughing Hadir di Indonesia
Niki Jadi Artis Indonesia Pertama yang Tampil di Jimmy Kimmel Live!
TCL Rilis Televisi LED Baru dengan Berbagai Ukuran
Yayasan Kanker Indonesia Luncurkan YKI TV dan Kampiun
Bunga Citra Lestari Dinobatkan Jadi Product Ambassador TCL TV
Begini Cara Unik Menikmati Kopi Susu ala Korea
Rekomendasi 5 Drama Korea Populer 2024 yang Wajib Ditonton
5 Drama Korea Tayang Juli 2024, Aksi Rain dalam Red Swan Paling Dinanti
Kim Seon-ho akan Beradu Akting dengan Go Youn Jung di Serial Drama Korea Terbaru
Seo Yea-ji Bergabung dengan Agensi Baru
Drama Korea Red Swan akan Tayang di Disney+ Hotstar Mulai 3 Juli 2024
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap