Garin Memulai Debut Film Horor dalam Puisi Cinta yang Membunuh
![Garin Memulai Debut Film Horor dalam Puisi Cinta yang Membunuh](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/12/0cd533ac639422c9904867b33123f5ea.jpg)
SINEAS Garin Nugroho meluncurkan film terbarunya di tengah-tengah gelaran Jogja Asian Film Festival (JAFF) 2022 di Yogyakarta, Jumat (2/12) malam. Film yang berjudul Puisi Cinta yang Membunuh tersebut merupakan film pertama Garin yang bergenre horor.
"Film ini tawaran kecil dari saya mengembangkan film horor," kata dia usai pemutaran film. Film yang dibintangi oleh Mawar de Jongh tersebut menampilkan bentuk horor yang berbeda dari film-film horor Indonesia yang ada dengan menawarkan eksperimen berbagai bentuk.
Ia pun merespon komentar para penonton malam itu, mulai dari penggunaan low technology, bentuk hantu yang ditampilkan, hingga tidak ada doa-doa agama.
Garin mengakui, daripada menggunakan special effect yang mahal, ia memilih untuk menggunakan teknik-teknik pengambilan gambar yang sudah digunakan sejak film-film era 70-an, misalnya dengan memanfaatkan bayangan dan menggunakan visual pergelangan tangan.
"Special effect yang terbaik kemampuan kreatif menghidupkan imajinasi," ungkap dia.
Hantu yang ditampilkan juga tidak dalam bentuk seram, seperti muka seram ataupun pakaian putih yang lusuh. Sosok hantu dibiarkan berdandan laiknya ketika masih hidup.
"Sekali-sekali saya menaikkan derajat hantu Indonesia, fashionable dengan lagu metal. Sudah cantik (pemerannya) masa dibuat jelek," ujar Garin.
Bahkan, pengambilan gambar dalam film ini pun tidak pernah dilakukan pada malam hari.
Garin juga menyampaikan, filmnya tersebut juga tidak ada doa-doa dan agama. Cerita-cerita tentang beberapa kasus kekerasan, seperti pembunuhan dan pemerkosaan, yang pernah terjadi dibahas dengan mengambil sudut pandang psikologi.
Seperti judulnya, film Puisi Cinta yang Membunuh juga banyak menghadirkan kata-kata puitis. Kata-kata puitis memiliki peran penting karena setiap orang punya aspek poetik, yang bisa sangat indah, sangat sedih, dan sangat horor.
Namun, menurut dia, di balik cerita tentang kekerasan, yang terpenting adalah adanya unsur-unsur kemanusiaan dan usaha untuk membebaskan trauma. "Berbagai kekerasan dalam kehidupan kita, Itu menghantui kita. Fenomena kita itu ternyata memiliki hubungan dengan puisi yang luar biasa," kata dia.
Kemarahan dan kekecewaan, kata Garin, melahirkan kekerasan, baik yang terlihat maupun tidak terlihat dan trauma. Yang itu bisa merupakan sesuatu yang horor.
Oleh sebab itu, dalam Puisi Cinta yang Membunuh, kehororan tidak ditampilkan secara fisik lewat hantu yang menyeramkan, tetapi dilakukan lewat suspens dan surprise.
Ia pun mengaku, film genre horor baru pertama kali dibuatnya. Menurut dia, setiap periode ada ekosistem baru yang dipelajari, yang untuk saat ini adalah film bergenre horor.
"Kita belajar lagi karena ekosistem baru," kata dia. Namun, dari setiap ekosistem baru yang dimasuki dan karya yang dihasilkan, Garin menyebut, hampir semua menyuarakan antikekerasan. (OL-13)
Baca Juga: Inilah Deretan Film yang Bakal Ditayangkan saat Libur Nataru di ...
Terkini Lainnya
Film Horor Janji Darah akan Tayang di Bioskop Mulai 4 Juli
Film Sekawan Limo akan Tayang di Bioskop pada 4 Juli 2024
Film Horor Sakaratul Maut Rilis Trailer Resmi
Film Horor Kampung Siluman Pulo Majeti Segera Diproduksi
15 Rekomendasi Film Indonesia Terbaru di Tahun 2024, dari Horor hingga Drama Percintaan
Film Janji Darah Duetkan Natasha Wilona dan Emir Mahira
Ini Alasan Garin Nugroho Pilih Juliet Burnett Jadi Sinta di Film Samsara
Samsara Gabungkan Unsur Film, Teater dan Seni Tradisi
Samsara, Film Hitam Putih Garin Nugroho Tayang Perdana di Esplanade Singapura
Film Kejarlah Janji Ajak Generasi Muda tidak Golput
Di Hari Film Nasional, Garin Nugroho Umumkan Film Musikal Melodrama
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Gerakan Green Movement Sabuk Hijau Nusantara Tanam 10 Ribu Pohon di IKN
Gandeng Benihbaik, Bigo Live Gelar Kampanye Dukung Yayasan Kanker Indonesia
Bantu Penyandang Penyakit Langka Cornelia de Lange Syndrome dengan Solo Cycling
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap