visitaaponce.com

Apollo-23, Album Mini XTIE

Apollo-23, Album Mini XTIE
XTIE(ANTARA/HO)

PENYANYI sekaligus pencipta lagu asal Hong Kong, XTIE, merilis album mini perdananya bertajuk Apollo-23, Jumat (2/6) lalu.

Melalui wawancara daring, Kamis (8/6), XTIE menceritakan butuh waktu cukup panjang untuk mempersiapkan album Apollo-23 tersebut.

Bagi XTIE, album tersebut merupakan explorasi dirinya tentang kehidupan, alam semesta, dan hubungan antara manusia dengan alam melalui musik cosmic pop.

Baca juga: Dua Lipa Menangkan Kasus Hak Cipta Lagu "Levitating"

"Ini merupakan album yang saya produksi sendiri dan seperti (diorama) perjalanan musik saya selama ini," kata XTIE.

Album Apollo-23 dibuat dengan hati-hati agar pendengar dapat berfokus pada kekuatan memcintai diri, kemandirian, dan kebebasan.

Nama Apollo-23 terinspirasi dari nama misi luar angkasa milik NASA dan beresonansi dengan makna dari albumnya, yakni eksplorasi terhadap dunia luar dan menarik rasa ingin tahu yang kita miliki tentang dunia di luar planet, sambil tetap menjaga diri sendiri.

Baca juga: Craig Jones Hengkang dari Slipknot? Diumumkan di Medsos lalu Dihapus

Dalam album tersebut, XTIE menyajikan 7 lagu pilihan dengan beberapa lagu yang sudah dirilis terpisah sebelumnya. 

Selain itu, ia menambahkan satu lagu bonus yang hanya tersedia dalam album fisiknya dengan judul Skin (Under The Skin Vers.). 

Tujuh buah lagu yang XTIE hadirkan dalam album Apollo-23 adalah Flower Town, Spaceship, Virgo, Skin, FF, Field of Gold, dan Cloud 9.

Flower Town menjadi lagu pilihannya sebagai judul utama dalam album tersebut. 

Dalam lagu tersebut, XTIE ingin pendengarnya menemukan kedamaian batin mereka sendiri sambil mendengarkan musiknya. Lagu tersebut merupakan lagu pertama yang dirilisnya dan menceritakan bahwa XTIE ingin pendengarnya menemukan kedamaian diri sendiri.

Uniknya, XTIE sempat membuat merchandise khusus dengan memotong sebuah CD albumnya menjadi 4 bagian, lalu meletakkannya secara acak di 4 album terpisah untuk penggemar yang beruntung. 

Baginya, hal tersebut dilakukan agar pendengarnya dapat menemukan sendiri cosmic mereka dan dapat terhubung satu sama lain.

"Sebagai artis independen, membuat sebuah album dalam bentuk CD merupakan pencapaian luar biasa. Saya ingin orang-orang menemukan dunia mereka sendiri," kata XTIE.

Ke depannya, XTIE juga ingin membuat album Apollo-23 dalam bentuk vinyl, yakni pemutar musik berupa piringan hitam. Namun, XTIE mengatakan akan melakukannya nanti dan belum diketahui secara pasti kapan perilisan piringan hitam tersebut karena saat ini ia masih fokus mempromosikan album CD Apollo-23.

Melalui album Apollo-23, XTIE berharap tidak hanya dirinya saja yang merasa 'sembuh', tetapi orang-orang yang mendengarkannya juga dapat merasakan hal yang sama. Ia ingin kehangatan dan kebahagiaan dari lagu-lagu dalam albumnya tersebut dapat tersampaikan kepada pendengarnya. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat