visitaaponce.com

Kematian Aktor Lee Sun Kyun Risiko Briket Arang Bagi Kesehatan Jadi Sorotan

Kematian Aktor Lee Sun Kyun: Risiko Briket Arang Bagi Kesehatan Jadi Sorotan
Lee Sun Kyun diduga meninggal bunuh diri dengan menggunakan briket arang(Ist)

KEMATIAN tragis Lee Sun-kyun, aktor terkenal Korea Selatan, mengguncang publik saat briket arang ditemukan di dalam mobilnya di Seoul pada Rabu (27/12), pukul 10.30 pagi waktu setempat. Polisi menduga bahwa kematian tersebut mungkin merupakan hasil dari bunuh diri, mengingat adanya bukti briket arang yang menyala di lokasi kejadian.

Briket arang, sebagaimana telah banyak digunakan di berbagai belahan dunia, termasuk Korea Selatan, sering kali dijadikan bahan bakar alternatif untuk kegiatan memasak dan memanggang. Di Indonesia, negara penghasil dan pengekspor briket arang dari batok kelapa, penggunaan bahan bakar ini juga cukup umum.

Penting untuk dipahami bahwa asap yang dihasilkan dari pembakaran briket arang dapat menjadi beracun, terutama di ruangan tertutup. Proses pembakaran menghasilkan karbon monoksida (CO), gas tak berwarna yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, stres oksidatif, dan peradangan jika terhirup dalam jumlah yang signifikan. Temuan serupa pada kasus kematian Kim Jong-hyun, anggota SHINee, yang diduga bunuh diri dengan adanya briket batubara, menegaskan urgensi pemahaman akan risiko potensial.

Baca juga: Penderitaan Istri Mendiang Lee Sun Kyun Mencuri Simpati Warga Korsel

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Chung-Ang di Seoul, yang secara rinci diulas dalam Journal of Korean Medical Science pada tahun 2014, menyoroti tren yang mengkhawatirkan terkait peningkatan jumlah kematian akibat bunuh diri menggunakan briket batubara di Korea Selatan sejak tahun 2008.

Rentang waktu antara tahun 2000 hingga 2007 menjadi awal mula perekaman data, dimana tercatat bahwa jumlah kematian akibat bunuh diri dengan metode menghirup asap dari briket batubara yang dibakar mencapai angka 84 kasus. Namun, perubahan signifikan terlihat pada tahun 2008, dengan angka kematian meningkat tajam menjadi 292 kasus, menciptakan kekhawatiran akan dampak kesehatan masyarakat.

Baca juga: Deretan 55 Film dan Drama yang Dibintangi Lee Sun-kyun

Kemudian, pada tahun 2011, angka kematian yang terkait dengan penggunaan briket batubara meroket drastis, mencapai puncaknya dengan 1.251 kasus. Peningkatan yang dramatis ini memunculkan pertanyaan serius terkait faktor-faktor penyebab dan dampak sosial yang mungkin terkait dengan penggunaan bahan bakar tersebut dalam kasus bunuh diri.

Hasil penelitian ini memberikan pemahaman lebih mendalam tentang tren peningkatan kematian yang terkait dengan bunuh diri menggunakan briket batubara di Korea Selatan. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan peningkatan kesadaran publik menjadi sangat penting untuk mengatasi risiko kesehatan masyarakat yang mungkin terjadi akibat penggunaan briket batubara sebagai metode bunuh diri. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat