Kematian Aktor Lee Sun Kyun Risiko Briket Arang Bagi Kesehatan Jadi Sorotan
![Kematian Aktor Lee Sun Kyun: Risiko Briket Arang Bagi Kesehatan Jadi Sorotan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/56e397611c09d0a758fd803730c91744.jpg)
KEMATIAN tragis Lee Sun-kyun, aktor terkenal Korea Selatan, mengguncang publik saat briket arang ditemukan di dalam mobilnya di Seoul pada Rabu (27/12), pukul 10.30 pagi waktu setempat. Polisi menduga bahwa kematian tersebut mungkin merupakan hasil dari bunuh diri, mengingat adanya bukti briket arang yang menyala di lokasi kejadian.
Briket arang, sebagaimana telah banyak digunakan di berbagai belahan dunia, termasuk Korea Selatan, sering kali dijadikan bahan bakar alternatif untuk kegiatan memasak dan memanggang. Di Indonesia, negara penghasil dan pengekspor briket arang dari batok kelapa, penggunaan bahan bakar ini juga cukup umum.
Penting untuk dipahami bahwa asap yang dihasilkan dari pembakaran briket arang dapat menjadi beracun, terutama di ruangan tertutup. Proses pembakaran menghasilkan karbon monoksida (CO), gas tak berwarna yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, stres oksidatif, dan peradangan jika terhirup dalam jumlah yang signifikan. Temuan serupa pada kasus kematian Kim Jong-hyun, anggota SHINee, yang diduga bunuh diri dengan adanya briket batubara, menegaskan urgensi pemahaman akan risiko potensial.
Baca juga: Penderitaan Istri Mendiang Lee Sun Kyun Mencuri Simpati Warga Korsel
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas Chung-Ang di Seoul, yang secara rinci diulas dalam Journal of Korean Medical Science pada tahun 2014, menyoroti tren yang mengkhawatirkan terkait peningkatan jumlah kematian akibat bunuh diri menggunakan briket batubara di Korea Selatan sejak tahun 2008.
Rentang waktu antara tahun 2000 hingga 2007 menjadi awal mula perekaman data, dimana tercatat bahwa jumlah kematian akibat bunuh diri dengan metode menghirup asap dari briket batubara yang dibakar mencapai angka 84 kasus. Namun, perubahan signifikan terlihat pada tahun 2008, dengan angka kematian meningkat tajam menjadi 292 kasus, menciptakan kekhawatiran akan dampak kesehatan masyarakat.
Baca juga: Deretan 55 Film dan Drama yang Dibintangi Lee Sun-kyun
Kemudian, pada tahun 2011, angka kematian yang terkait dengan penggunaan briket batubara meroket drastis, mencapai puncaknya dengan 1.251 kasus. Peningkatan yang dramatis ini memunculkan pertanyaan serius terkait faktor-faktor penyebab dan dampak sosial yang mungkin terkait dengan penggunaan bahan bakar tersebut dalam kasus bunuh diri.
Hasil penelitian ini memberikan pemahaman lebih mendalam tentang tren peningkatan kematian yang terkait dengan bunuh diri menggunakan briket batubara di Korea Selatan. Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan peningkatan kesadaran publik menjadi sangat penting untuk mengatasi risiko kesehatan masyarakat yang mungkin terjadi akibat penggunaan briket batubara sebagai metode bunuh diri. (Z-10)
Terkini Lainnya
Aracoco Berdayakan Petani Lokal Olah Briket Arang Kelapa
Kevin Costner Ungkap Pengalaman Syuting Hidden Figures dengan Infus Morfin
Reza Rahadian Klaim Heartbreak Motel Karya Adaptasi Buku Ika Natassa Terbaik
50 Rekomendasi Film Action yang Dibintangi Jason Statham
Morgan Oey Pelajari Seni Tato untuk Peran di Film Romeo Ingkar Janji
Dion Wiyoko Ajak Kaum Muda Aktif Bergerak
Isi Suara di Film Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet, Indro Warkop Bernostalgia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap