visitaaponce.com

Lukman Sardi Jajal Peran Sebagai Pastor dengan Ritual Pengusiran Setan

Lukman Sardi Jajal Peran Sebagai Pastor dengan Ritual Pengusiran Setan
Lukman SArdi mengaku tertarik dengan film Kuasa Gelap karena mengangkat kisah nyata ritual pengusiran setan dari ajaran agama katolik.(Instagram)

LUKMAN Sardi akan mengambil peran sebagai pastor dalam film terbarunya Kuasa Gelap. Film ini akan sangat menarik karena menghadirkan jenis horor yang berbeda dari biasanya. Hal itu karena akan ada pengangkatan kisah nyata ritual pengusiran setan dari ajaran agama Katolik.

Pria yang kini berusia 52 tahun tersebut menambahkan dalam proses pembuatan filmnya. Dia juga telah melakukan lokakarya atau workshop agar dirinya dan para pemeran lain dapat menginterpretasikan ritual pengusiran setan yang terjadi pada keadaan yang sebenarnya dengan bimbingan pastor.

Selain itu, lokakarya itu juga diiringi dengan proses membaca naskah dan diskusi secara bersama-sama. Lukman dengan intens membahas setiap adegan terkait jalan cerita dan latar belakang karakter yang akan mempengaruhi interpretasi tersebut.

Baca juga : Final Trailer Film Pemandi Jenazah Hadirkan Suasana Lebih Mencekam

Lukman mencontohkan, ketika pastor pembimbing menginformasikan bahwa ada penelaahan yang harus dilakukan terlebih dahulu oleh Romo, sewaktu ada orang yang mau datang berobat kepadanya.

"Kata Romo, dia tidak bisa langsung menerima, langsung klaim kalau kejadian itu pasti ulah setan, tidak bisa. Karena dia perlu menelaah dulu, bisa jadi itu bukan masalah eksorsisme, tapi masalah psikologis," ungkapnya dalam konferensi pers film Kuasa Gelap baru-baru ini.

Dengan lokakarya itu, maka adegan terkait Romo Rendra dalam film ini diharapkan dapat lebih diterima oleh penonton film tersebut.

Baca juga : Film Badarawuhi di Desa Penari Tayang Lebaran 2024, Dari Kisah Nyata

Demikian juga setiap pemeran dalam film tersebut, menurut Lukman, mereka dapat memiliki tanggung jawabnya masing-masing terkait adegan yang bisa membangun perasaan saling terhubung antara tokoh di cerita filmnya dan penonton. Sehingga pesan di dalam film tersebut mampu tersampaikan dengan baik.

Perlu diketahui, film Kuasa Gelap ini juga akan menjadi debut akting anggota grup generasi ketujuh JKT48 Raden Rara Freyanashifa Jayawardana atau akrab dipanggil Freya di layar sinema.

"Freya JKT48 akan memerankan tokoh Cilla," kata Produser film Kuasa Gelap, Robert Ronny.

Baca juga : Film Anak Kunti Mulai Diproduksi Dengan Dukungan Aplikasi Kipaskipas

Robert mengatakan pihaknya memang sengaja mengundang bintang-bintang film muda baru untuk meregenerasi sumber daya perfilman Tanah Air guna mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

"Di film ini selain Freya, juga ada Lea Ciarachel yang ikut berperan. Lea ini sudah kami ikutkan casting film ini dari dua tahun lalu untuk memerankan tokoh Kayla," kata Robert.

Robert optimistis Lea dan Freya dapat memberikan nuansa segar dan dapat menjadi bagian penting dalam industri film Indonesia ke depannya karena bakat akting mereka yang luar biasa.

Baca juga : Glenn Fredly The Movie Rilis First Look

Dengan arahan sutradara Bobby Prasetyo, Kuasa Gelap akan mengangkat tema eksorsisme dengan latar belakang agama Katolik, mengisahkan perjalanan seorang pastor yang meragukan imannya dan mendapati dirinya harus terlibat dalam pengusiran setan yang menguasai seorang remaja.

Bobby memastikan karakter Cilla yang diperankan Freya JKT48 tidak akan mendapat bagian peran kerasuka. dalam film ini.

Saat pengumuman pada Mei 2023 lalu, film Kuasa Gelap menggaet tiga aktor ternama, yakni Jerome Kurnia (memerankan Romo Thomas), Lukman Sardi (memerankan Romo Rendra), dan Astrid Tiar (memerankan seorang ibu yang bernama Maya).

Baca juga : Film Monster, Favorit Barack Obama di 2023 Telah Tayang

Kisah film Kuasa Gelap ini juga terinspirasi dari kisah nyata pengusiran setan (eksorsisme) di Indonesia. Karena itu, tahap produksi film, mulai dari riset, pengembangan naskah, persiapan syuting, hingga proses pengambilan gambar dilakukan lewat serangkaian tahapan autentikasi dengan cerita sebenarnya, penjagaan terjemahan bahasa latin, dan lain-lain.

Mulai dari ke Pontianak, Kalimantan Selatan untuk menghadiri konferensi eksorsisme pertama di Indonesia, observasi dengan mempelajari ritual eksorsisme di Solo, serta melakukan audiensi dengan Keuskupan Agung Jakarta dalam persiapan praproduksi. (Z-3)

Baca juga : Masa Hak Cipta Disney Berakhir, Mickey Mouse Muncul di Film Horor

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat