Tasya Kamila Enggan Sembarangan Beri Suplemen pada Anak
![Tasya Kamila Enggan Sembarangan Beri Suplemen pada Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/2b2d401c44c5d04fc79d2d3f290e0112.jpg)
PENYANYI sekaligus presenter Tasya Kamila, 31, mengingatkan agar tidak sembarangan memberikan suplemen nutrisi kepada anak. Meski anak mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan sulit makan bukan berarti suplemen dengan mudah masuk ke tubuh anak.
Ibu 2 anak tersebut menceritakan pengalamannya menghadapi anak yang sedang GTM dan tidak mau makan selama 2 minggu. Anak keduanya yakni Shanin, 1, enggan untuk makan pendamping ASI (MPASI).
"GTM pasti ada akar permasalahannya dan bisa berlapis mungkin bisa dari caregiver/pengasuh yang ganti. Kemudian karena radang tenggorokan, kemudian gigi lagi tumbuh jadi 2 minggu GTM sampai harus konsultasi ke dokter karena takut kurang nutrisi," kata Tasya dalam webinar suplemen kesehatan anak, Sabtu (24/2).
Baca juga : Tasya Kamila Optimis Lagu Anak Indonesia Bisa Bersaing
Ketika dibawa ke dokter justru sang ibu yang ditenangkan karena anaknya sedang sakit jadi harus tenang dulu sampai anak sembuh baru nafsu makannya kembali.
Selama anak keduanya sakit ia tidak sembarangan memberikan suplemen nutrisi kepada anak karena butuh rekomendasi dari dokter terlebih dahulu.
"Suplemen nutrisi pada anak sebenarnya aku harus konsultasi dulu ke dokter apakah harus atau cukup dari makanan real food sehari-hari. Jika harus ada suplementasi maka harus rekomendasi dokter," tegasnya.
Baca juga : Susu Formula Bertahan Berapa Jam? Begini Tandanya saat Sudah Basi
"Suplemen atas saran dokter jadi buat anak gak berani coba-coba. Tapi yang bisa dilihat anjuran BPOM dari kemasan, fungsinya, aturan pakai, izin edar, dan masa kedaluwarsa selain itu dilabel bahasa kimia harus sesuai dengan kebutuhan," tambahnya.
Ia mencontohkan seperti pemberian vitamin D yang ternyata beda anak maka beda dosis juga. Menurutnya jika orang tua memiliki akses untuk konsultasi dengan dokter maka tanya yang ahli jadi bisa dapat ilmu dan informasi yang pasti.
Perkembangan anak pastinya menghadapi berbagai macam tantangan yang paling concern dan berbeda tergantung perkembangan anak. Dimulai ketika new born, kemudian masuk usia 6 bulan, masuk lagi fase MPASI, dan toddler menghadapi tantrum dan itu semua sampai anak tumbuh pasti orang tua punya tantangan dan harus update ilmu setidaknya sudah siap menghadapi tantangan tersebut.
"Butuh orang sekampung ngurus anak karena sebagai ibu butuh bantuan agar tetap waras pasti perlu bantuan suami, orang tua, dan caregiver lain. dengan support system bisa aktualisasikan diri," pungkasnya.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Ini Cara Tasya Kamila Atasi Batuk Pilek pada Anak
Tasya Kamila Optimis Lagu Anak Indonesia Bisa Bersaing
Tasya Kamila Pilih Gunakan produk Organik, Ini Alasannya
Tasya Kamila Bagikan Tips Aman Berinternet
Tasya Kamila Ajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan
MPASI Buatan Sendiri Dipastikan Lebih Baik Dibandingkan yang Dijual di Pinggir Jalan
Bahaya Pemberian Pisang kepada Bayi di Bawah 6 Bulan
Ini Cara Menyiapkan MPASI Aman tanpa Kontaminasi Bakteri
Menyimpan MPASI Tidak Bisa Sembarangan
MPASI Harus Aman Tanpa Kontaminasi Bakteri
Bun, Waspadai Kandungan Gula Tambahan dalam Produk Susu dan MPASI Ya!
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap