visitaaponce.com

Tasya Kamila Enggan Sembarangan Beri Suplemen pada Anak

Tasya Kamila Enggan Sembarangan Beri Suplemen pada Anak
aktris dan penyanyi Tasya Kamila.(Dok. Instagram Tasya Kamila)

PENYANYI sekaligus presenter Tasya Kamila, 31, mengingatkan agar tidak sembarangan memberikan suplemen nutrisi kepada anak. Meski anak mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM) dan sulit makan bukan berarti suplemen dengan mudah masuk ke tubuh anak.

Ibu 2 anak tersebut menceritakan pengalamannya menghadapi anak yang sedang GTM dan tidak mau makan selama 2 minggu. Anak keduanya yakni Shanin, 1, enggan untuk makan pendamping ASI (MPASI).

"GTM pasti ada akar permasalahannya dan bisa berlapis mungkin bisa dari caregiver/pengasuh yang ganti. Kemudian karena radang tenggorokan, kemudian gigi lagi tumbuh jadi 2 minggu GTM sampai harus konsultasi ke dokter karena takut kurang nutrisi," kata Tasya dalam webinar suplemen kesehatan anak, Sabtu (24/2).

Baca juga : Tasya Kamila Optimis Lagu Anak Indonesia Bisa Bersaing

Ketika dibawa ke dokter justru sang ibu yang ditenangkan karena anaknya sedang sakit jadi harus tenang dulu sampai anak sembuh baru nafsu makannya kembali.

Selama anak keduanya sakit ia tidak sembarangan memberikan suplemen nutrisi kepada anak karena butuh rekomendasi dari dokter terlebih dahulu.

"Suplemen nutrisi pada anak sebenarnya aku harus konsultasi dulu ke dokter apakah harus atau cukup dari makanan real food sehari-hari. Jika harus ada suplementasi maka harus rekomendasi dokter," tegasnya.

Baca juga : Susu Formula Bertahan Berapa Jam? Begini Tandanya saat Sudah Basi

"Suplemen atas saran dokter jadi buat anak gak berani coba-coba. Tapi yang bisa dilihat anjuran BPOM dari kemasan, fungsinya, aturan pakai, izin edar, dan masa kedaluwarsa selain itu dilabel bahasa kimia harus sesuai dengan kebutuhan," tambahnya.

Ia mencontohkan seperti pemberian vitamin D yang ternyata beda anak maka beda dosis juga. Menurutnya jika orang tua memiliki akses untuk konsultasi dengan dokter maka tanya yang ahli jadi bisa dapat ilmu dan informasi yang pasti.

Perkembangan anak pastinya menghadapi berbagai macam tantangan yang paling concern dan berbeda tergantung perkembangan anak. Dimulai ketika new born, kemudian masuk usia 6 bulan, masuk lagi fase MPASI, dan toddler menghadapi tantrum dan itu semua sampai anak tumbuh pasti orang tua punya tantangan dan harus update ilmu setidaknya sudah siap menghadapi tantangan tersebut.

"Butuh orang sekampung ngurus anak karena sebagai ibu butuh bantuan agar tetap waras pasti perlu bantuan suami, orang tua, dan caregiver lain. dengan support system bisa aktualisasikan diri," pungkasnya.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat