Bahaya Pemberian Pisang kepada Bayi di Bawah 6 Bulan
![Bahaya Pemberian Pisang kepada Bayi di Bawah 6 Bulan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/a12d2732fc26c04abb7df803b163102d.jpg)
KEBIASAAN memberikan pisang kepada bayi di bawah usia 6 bulan di berbagai daerah di Indonesia dinilai berisiko serius. DR Dr. Titis Prawitasari, SpA(K), Ketua Unit Kerja Koordinasi Nutrisi & Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengungkapkan keprihatinannya fenomena itu di Maluku, Aceh, Kalimantan, dan Sulawesi.
"Pemberian pisang pada usia dini dapat menyebabkan penyumbatan saluran cerna atau risiko tersedak. Tekstur pisang yang kasar tidak sesuai dengan kemampuan bayi yang masih dalam tahap pengembangan untuk mengunyah dengan benar," ungkapnya.
Meskipun pisang kaya nutrisi seperti karbohidrat, serat, kalium, vitamin B6 dan C, serta antioksidan, pisang tidak direkomendasikan sebagai makanan pendamping ASI (MPASI) pada bayi di bawah usia 6 bulan. Titis menegaskan bahwa pada periode ini, bayi masih membutuhkan makanan dalam bentuk cair yang dapat dengan mudah diisap dan ditelan.
Baca juga : Tidak Semua Susu Sama, Empat Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pilih Susu Anak
Menurut panduan yang disarankan, bayi baru siap menerima MPASI, termasuk makanan seperti pisang, saat mereka menunjukkan tanda-tanda kesiapan seperti kemampuan meraih makanan dan memasukkannya ke mulut dengan koordinasi mata, mulut, dan tangan yang baik. Mereka juga harus dapat menelan dengan lancar, duduk tanpa bantuan atau dengan bantuan minimal, memiliki kontrol kepala yang baik, serta menunjukkan minat terhadap makanan yang dikonsumsi oleh orang dewasa di sekitarnya.
"Dalam fase awal perkembangan, kemampuan mengunyah hanya berfungsi memindahkan makanan dari depan ke belakang mulut. Karena itu, makanan dengan tekstur kasar seperti pisang belum sesuai untuk diberikan kepada bayi di bawah usia 6 bulan," tambahnya.
Tanda-tanda kesiapan bayi untuk menerima MPASI
a. Bisa meraih makanan dan memasukkannya ke mulut serta memiliki koordinasi yang baik antara mata, mulut, dan tangannya.
Baca juga : Menyusui Ternyata Cukup Selama 15-30 Menit
b. Dapat menelan dengan baik.
c. Bisa duduk sendiri tanpa bantuan atau dengan bantuan minimal.
d. Punya kontrol kepala yang baik.
e. Tertarik dengan makanan yang sedang dikonsumsi orang lain.
Menurutnya, pengamatan terhadap tanda-tanda ini penting sebelum memulai pemberian MPASI kepada bayi. Hal ini akan memastikan bahwa bayi telah siap secara fisik dan perkembangan untuk menerima makanan padat dengan aman dan efektif. (Z-2)
Terkini Lainnya
Tanda-tanda kesiapan bayi untuk menerima MPASI
Polres Meranti Cari Pelaku yang Buang Bayi Perempuan
Cara Perkenalkan Bayi pada Bahan Herbal dengan Aman
Jangan Bingung! Ini Hitungan Weton Jawa untuk Kelahiran yang Benar
Teknologi Sterilisasi dan Pengeringan untuk Bersihkan Perlengkapan Bayi
UU KIA Disebut Beri Jaminan Kepada Ibu, Termasuk Korban Kekerasan hingga Pengidap HIV
Ini Cara Menyiapkan MPASI Aman tanpa Kontaminasi Bakteri
Menyimpan MPASI Tidak Bisa Sembarangan
MPASI Harus Aman Tanpa Kontaminasi Bakteri
Bun, Waspadai Kandungan Gula Tambahan dalam Produk Susu dan MPASI Ya!
Anak Obesitas Berisiko Diabetes, Cegah dengan MPASI Bergizi Seimbang
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap