visitaaponce.com

Eugene Museum Bakal Hadir di Bali Mulai 2026

Eugene Museum Bakal Hadir di Bali Mulai 2026
Denah Eugene Museum(Dok: Eugene Kangawa)

EUGENE Kangawa, seniman kontemporer Jepang, yang aktivitas awalnya diprofilkan dalam buku karya Daisuke Miyatsu tahun 2017, sebagai salah satu dari empat artis Jepang terkemuka, akan membuka museum permanen miliknya di Bali. Ia juga dikenal karena karya lukisan, instalasi berskala besar, dan berbagai proyek yang ditujukan untuk inisiatif anak-anak dan sosial.

Eugene Museum di Bali dengan Eugene Kangawa/ Eugene Studio (Eugene), rencananya akan dibuka di Nuanu, Tabanan pada awal tahun 2026. Perancangan arsitektur museum akan dipimpin oleh arsitek ternama Indonesia, Andra Matin, peraih Aga Khan Award for Architecture 2023.

Eugene dikenal juga karena pameran tunggalnya di Museum Seni Kontemporer Tokyo, salah satu museum seni kontemporer paling bergengsi di Jepang. Ia mencetak rekor sebagai seniman termuda yang mengadakan pameran tunggal di museum tersebut. Pameran ini menjadi fenomena sosial dan menimbulkan antrean panjang.

Baca juga : Figur 'Mata Hitam' Karya Jeihan Dipamerkan di Bali Pukau Kolektor Seni 

Rencananya, di museum di Bali juga dibangun perpustakaan, akan hadir pula program menginap pasca-penutupan museum, dan kafe di ruang masuk. Museum akan menampilkan sekitar 15 lebih karya instalasi permanen, termasuk karya khasnya yaitu Sea Garden, Goldrain, dan Everything Shines.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang dari berbagai negara dan wilayah yang telah mendukung. Merupakan suatu kehormatan karya tersebut telah melampaui kerangka pameran keliling dan menjadi museum permanen. Percakapan dengan teman-teman saya dari Indonesia selalu sangat menyenangkan. Beberapa tahun lalu, saya menemukan kata archipelago yang berarti kepulauan. Kemunculan kebersamaan, meski ada kontradiksi, merupakan simbiosis sejati. Tampaknya inilah idenya. Faktanya, dunia juga merupakan negara kepulauan,” kata seniman Eugene Kangawa dalam pernyataan resmi yang diterima Media Indonesia, Rabu (5/6).

“Saya sangat bersemangat untuk berkolaborasi dengan arsitek Andra. Arsitekturnya menawan karena perpaduan canggih antara tradisi dan modernisme. Yang terpenting, detail dan kedalaman teliti yang diciptakan oleh kepribadiannya menonjol. Kami sedang menjajaki pendekatan yang hanya dapat dicapai dalam lingkungan ini, dengan tujuan agar arsitektur menjadi satu karya seni yang terpadu,” lanjut Kangawa.

Andra Matin mengatakan ada kesamaan antara karya Eugene dan karyanya. “Mencakup kekaguman kami terhadap matahari, angin sepoi-sepoi, dan bayangan. Dengan visi museum dapat diakses oleh semua orang, saya yakin ruang tersebut dapat menjadi palet halus bagi karya seni indah yang diciptakan oleh Eugene,” kata Andra.(M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat