visitaaponce.com

Sirkus Formosa Perkenalkan Secuplik Taiwan

Sirkus Formosa Perkenalkan Secuplik Taiwan
Penampilan sirkus Formosa Circus Art asal Taiwan dalam pertunjukan dengan tema The Heart of Asia di Balai Kartini, Jakarta(MI/ROMMY PUJIANTO)

SIRKUS Formosa memperkenalkan secuplik Taiwan melalui pertunjukan sirkus modern yang menampilkan kemampuan akrobatik sebelas muda-mudi di Balai Kartini Nusa Indah Theater, Jakarta, Kamis (27/6) malam.

Sirkus Formosa yang berdiri sejak sepuluh tahun silam sudah menampilkan 1.000 pertunjukan di 50 kota di 20 negara.    

Jakarta adalah persinggahan pertama Sirkus Formosa yang menyajikan tema Heart of Asia sebelum berpindah ke Surabaya kemudian terbang ke India untuk tampil di New Delhi dan Chennai.

Pertunjukan ini sudah direncanakan sejak setahun lalu dengan persiapannya dimulai dari enam bulan silam.    

Ada empat babak yang ditampilan secara estafet oleh Sirkus Formosa yang mengangkat tema nuansa timur alias sisi geografis Taiwan, suku Hakka, Aborigin yang jadi minoritas di Taiwan serta suasana multikultural di sana.    

Baca juga: Dubes Taiwan Berharap Masyarakat Sulteng Pulih dari Bencana

"Pertunjukan ini akan membuat penonton merasa mengenal masyarakat di Taiwan," kata pendiri Sirkus Formosa Lin Chih-Wei sebelum pertunjukan, sembari berharap apa yang ditampilkan akan meninggalkan kesan mendalam bagi penonton.    

Selama 70 menit, penonton diajak berkenalan dengan Taiwan lewat tarian, aksi akrobat, seni bela diri, musik serta monolog singkat.    

Suasana pulau yang diwakili dengan gelombang ombak dari gerak tari para penampil membuka pertunjukan Heart of Asia oleh Sirkus Formosa.    

Para penari bergerak pelan, membentuk gerakan ombak yang lama kelamaan semakin dinamis dan bertenaga.

Seni bela diri Tai Chi dipamerkan di bagian pertama ini.  Setelah itu, giliran suku Hakka yang disorot di pertunjukan. Para penari berganti kostum mengenakan topi kerucut petani, berbaris dan membungkuk seakan sedang memetik daun teh.    

Diselingi musik ceria, mereka melakukan juggling dengan topi-topi dengan gerakan lincah.    

Tepuk tangan menggema saat aksi menyeimbangkan diri dengan handstand di atas tumpukan kursi tinggi diperlihatkan di panggung.    

Penonton juga diajak berkenalan dengan suku Aborigin Taiwan yang sudah ada sebelum hadirnya suku Han dari Tiongkok lewat tarian khas dan busana berumbai-rumbai warna-warni.    

Mereka sempat mengajak penonton naik ke atas panggung dan menarikan gerakan sederhana yang seru untuk dilakukan beramai-ramai.    

Permainan yoyo Tiongkok yang dilempar ke sana-sini dengan gaya akrobat juga dimasukkan dalam pertunjukan. Yoyo itu dimodifikasi sehingga menyala dalam gelap, menjadi daya tarik yang membuat mata penonton terfokus padanya.    

Bukan cuma seni tradisional yang dibawa ke atas panggung, tari kontemporer yang dipadukan dengan lagu pop masa kini pun disuguhkan di sana.    

Ini adalah salah satu bentuk kerja sama pertukaran kebudayaan antara Indonesia dan Taiwan yang diharap bisa mempererat persahabatan masyarakat Taiwan dan Indonesia. (OL-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat