visitaaponce.com

Tangani Wabah Korona, Komunikasi Publik mesti Efektif

Tangani Wabah Korona, Komunikasi Publik mesti Efektif
Simulasi penanganan korban virus korona di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat (31/1).(Antara/Andri Mediansyah (STR))

PEMERINTAH Indonesia melalui kementerian/lembaga dinilai sudah bekerja sesuai protokol masing-masing dalam penanganan wabah virus korona, termasuk dalam hal evakuasi WNI yang ada di Wuhan. Namun, memang ada persoalan transparansi dan koordinasi lintas sektoral yang membuat kerja pemerintah terlihat tidak sejalan.

Dal hal evakuasi, misalnya, pengamat masalah ekonomi politik Tiongkok Mohammad Cholid melihat masalahnya bukan pada tidak adanya upaya pemerintah. Evakuasi, kata dia, tak bisa sembarangan dilakukan mengingat jika semua negara bergerak melakukan evakuasi berbarengan tentu akan menimbulkan masalah.

"Jika semua negara melakukan evakuasi bersama-sama maka lapangan udara Wuhan juga tidak mampu menampung, semua pasti mau melakukan evakuasi jadi pasti ada prosedur diplomatiknya," kata Cholid dalam diskusi bertajuk 'Bagaimana Kita Menghadapi Virus Corona' di Kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (1/2).

Nah, cara menghilangkan kecemasan publik terhadap simpang siur evakuasi dan penanganan WNI yang akan dikarantina, Cholid meminta pemerintah membangun komunikasi publik yang lebih baik.

"Krisis penting, seperti kata Winston Churchill, don't waste good crisis, setiap krisis memberikan pelajaran luar biasa buat para pemimpin, jika mengaku sebagai pemimpin, karena beda antara pemimpin dan pejabat," sebutnya.

Cholid menambahkan, tantangan besar para pemimpin ialah membuat komunikasi yang lebih efektif. "Ini penting, satu atau dua kalimat yang kurang arif atau waste apalagi dari seseorang yang punya kedudukan penting dalam pemerintahan itu bisa menghancurkan kepercayaan sekian juta orang. Itu bahaya sekali," paparnya.

Dia menegaskan, pemerintah harus belajar bagaimana meningkatkan komunikasi efektif dan rendah hati, kapan seharusnya berbicara dan berhenti berbicara.

"Kehadiran kita di dunia bukan menunjukkan paling pintar dan benar, tetapi bagaimana memberikan kontribusi positif pada perubahan yang lebih baik, itu tantangan kita semua. Terutama yang memangku dirinya seorang pemimpin," lanjutnya. (X-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat