Soal Panic Buying, Pemerintah Harus Pastikan Kebutuhan Pokok Aman
![Soal Panic Buying, Pemerintah Harus Pastikan Kebutuhan Pokok Aman](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/03/3d1a8837b779ea6e6d4cab429edaab8a.jpg)
Ketua Pusat Krisis Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Dicky Palupessy, M.DS., Ph.D mengimbau pemerintah untuk menenangkan masyarakat agar tidak melakukan panic buying saat penyebaran covid-19 semakin meningkat. Dalam hal ini, dia menilai pemerintah harus memastikan bahwa persediaan kebutuhan dan barang pokok aman.
"Perlu ada yang menunjukkan ke masyarakat bahwa persediaan cukup, sehingga orang-orang membeli barang secukupnya. Pemerintah perlu mengupayakan bukti sosial itu dan kemudian memperlihatkan kepada masyarakat bahwa itu ada," katanya dalam teleconference di Gedung BNPB, Jakarta, Minggu (22/3).
Dicky mengaku melihat ada situasi panic buying di masyarakat. Dia menerangkan bahwa secara psikologis panic buying disebabkan oleh adanya tekanan eksternal untuk melakukan hal yang sama.
"Jika orang mempersepsikan bahwa semua orang membeli dan menumpuk barang, maka kita cenderung juga terdorong untuk melakukan itu," jelasnya.
Seperti diketahui, barang-barang yang menjadi kebutuhan vital saat wabah covid-19 ini di antaranya masker dan hand sanitizer. Kedua barang tersebut kini menjadi langka dan harganya membubung tinggi.
"Sempat kita juga melihat panic buying terhadap bahan pokok seperti gula pasir dan rempah-rempah seperti jahe, kunyit, dan sebagainya," tutur Dicky.
Baca juga: Pengamat dan Akademisi Serukan Masyarakat Jangan Panic Buying
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat agar membeli kebutuhan-kebutuhan di atas secara rasional. Selain itu, Dicky juga meminta masyarakat agar tidak menimbun barang-barang tersebut.
"Anda perlu mengingat bahwa yang membutuhkan barang kebutuhan pokok bukan hanya Anda atau keluarga Anda saja. Tetapi juga orang lain yang bisa saja tetangga Anda, teman Anda, saudara jauh Anda atau orang yang tidak Anda kenal sama sekali. Mereka juga membutuhkan barang-barang itu seperti Anda," terang Dicky.
Dia pun menyarankan supermarket atau toko-toko memberikan batasan pembelian untuk barang-barang kebutuhan yang sedang saat ini banyak dibutuhkan.
"Misalnya bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, telur, daging, serta hand sanitizer, masker, obat-obatan dasar dan vitamin atau suplemen," ujarnya.
Dia juga meminta media tetap memberikan informasi yang akurat dan tidak memuat konten yang terlalu memancing kepanikan masyarakat.
Terakhir, untuk lembaga keagamaan dan pemuka agama khususnya Islam yang sebentar lagi memasuki bulan Ramadan dan Idul Fitri, Dicky meminta agar mereka agar memberikan imbauan pada umat untuk menjalaninya secara lebih sederhana.
"Atau bahkan sangat sederhana," pungkasnya. (OL-14)
Terkini Lainnya
Kerugian Negara Korupsi Bansos Presiden Bertambah Mencapai Rp250 Miliar
Komisi III DPR RI Setuju dengan Jokowi agar KPK Usut Bansos Covid-19
KPK Periksa Dua Saksi Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden
KPK Sebut Modus Korupsi Bansos Presiden dengan Mengurangi Kualitas
KPK Ungkap Kerugian Negara Rp125 Miliar dalam Kasus Bansos Presiden
Risiko Kredit Bermasalah Segmen UMKM Meningkat
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap