Ibu Menyusui, Ayah bisa Bantu Apa
![Ibu Menyusui, Ayah bisa Bantu Apa?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/08/c16a7d5ec51e9e349a56677e3f4818f5.jpg)
HINGGA saat ini, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menyusui adalah tanggung jawab penuh sang ibu. Padahal, peran ayah sangat dibutuhkan demi menyukseskan pemberian ASI eksklusif kepada buah hati.
Hal sederhana apa sih yang bisa dilakukan ayah dalam membantu proses menyusui?
Baca juga: Arsipkan Musik Lawas, Kemendikbud Luncurkan Digitalisasi Musik
"Tugasnya ayah sebetulnya sederhana, yaitu menyenangkan hati istri. Pokoknya menjadi cheerleader hati istri, nggak bikin sedih, nggak bikin bosen, atau bahkan bisa menjadi perpustakaan berjalan," ujar Agus Rahmat Hidayat, Co-Founder dari Ayah ASI saat berbincang dengan Media Indonesia di program Nunggu Sunset spesial Pekan ASI Sedunia 2020, Kamis (6/8).
Pria yang akrab disapa Mamat ini melanjutkan, jika seorang laki-laki bisa dengan mudahnya mencari informasi seputar gadget terbaru atau bahkan mengulik seputar pertandingan sepakbola terkini, artinya bisa juga mencari tahu informasi mengenai ASI bersama-sama istri.
"Tugas suami juga bisa menjadi perawat yang baik, istri dipijetin kalau lagi capek, buat nasi goreng untuk sarapan pagi, meski pun rasanya keasinan tapi istri pasti sudah seneng banget. Itu tips sederhana yang bisa dilakukan semua laki-laki," tandasnya.
Menurut dia, sering kali yang menghambat ayah untuk turut memberikan dukungan selama proses menyusui ke buah hati ada pada istri sendiri.
"Kita ada di dua pola yang berbeda. Laki-laki itu cenderung tidak dibesarkan untuk menjadi seorang ayah, tapi dibesarkan menjadi seorang suami yang tugasnya mencari nafkah, pulang bawa uang yang banyak. Sementara istri punya cara sendiri dalam mengurus rumah. Ketika para suami ini mau bantu, ada aja halangannya yang ada selalu kena omelan. Hal ini yang membuat laki-laki jadi malas," paparnya.
Oleh karena itu, menurutnya penting adanya komunikasi antar suami dan istri perihal pembagian tugas dalam mengASIhi buah hati.
"Kan biasanya nggak pernah diobrolin. Dianggapnya sudah sama-sama dewasa dan tahu jadinya tidak pernah diobrolin. Perempuan merasa laki-laki harusnya tahu dong tanpa harus bilang. Sementara laki-laki beranggapan ya harusnya bilang aja kalau butuh bantuan. Jadi penting ini diobrolin," ungkapnya.
Selain itu, Mamat menilai, prioritas laki-laki ketika sudah menjadi ayah seharusnya sudah bergeser, tidak lagi mendahulukan ego pribadi tetapi sudah mulai bergeser untuk mendahulukan kebahagiaan istri dan anak.
"Harusnya prioritasnya kalau istri seneng, suami pun senang. Harus begitu. Jadi pembagian peran itu penting karena bikinnya berdua, jadi ngurusnya juga berdua," pungkasnya.
(OL-6)
Terkini Lainnya
Cegah Stunting dengan ASI Eksklusif
Ini Kelebihan ASI Dibandingkan Susu Formula
KSP Sebut Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Menurun
Kolostrum, Susu Emas Penuh Nutrisi dari Ibu Bagi Bayi
ASI Eksklusif: Tantangan dan Dukungan Bagi Ibu
Sebaiknya Tunda Dulu Menyapih Anak Selama Pandemi, Ini Alasannya
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap