visitaaponce.com

Ibu Menyusui, Ayah bisa Bantu Apa

Ibu Menyusui, Ayah bisa Bantu Apa?
Ilustrasi - Ibu Menyusui(MI/ADAM DWI)

HINGGA saat ini, masih banyak orang yang beranggapan bahwa menyusui adalah tanggung jawab penuh sang ibu. Padahal, peran ayah sangat dibutuhkan demi menyukseskan pemberian ASI eksklusif kepada buah hati. 

Hal sederhana apa sih yang bisa dilakukan ayah dalam membantu proses menyusui?

Baca juga: Arsipkan Musik Lawas, Kemendikbud Luncurkan Digitalisasi Musik

"Tugasnya ayah sebetulnya sederhana, yaitu menyenangkan hati istri. Pokoknya menjadi cheerleader hati istri, nggak bikin sedih, nggak bikin bosen, atau bahkan bisa menjadi perpustakaan berjalan," ujar Agus Rahmat Hidayat, Co-Founder dari Ayah ASI saat berbincang dengan Media Indonesia di program Nunggu Sunset spesial Pekan ASI Sedunia 2020, Kamis (6/8).

Pria yang akrab disapa Mamat ini melanjutkan, jika seorang laki-laki bisa dengan mudahnya mencari informasi seputar gadget terbaru atau bahkan mengulik seputar pertandingan sepakbola terkini, artinya bisa juga mencari tahu informasi mengenai ASI bersama-sama istri.

"Tugas suami juga bisa menjadi perawat yang baik, istri dipijetin kalau lagi capek, buat nasi goreng untuk sarapan pagi, meski pun rasanya keasinan tapi istri pasti sudah seneng banget. Itu tips sederhana yang bisa dilakukan semua laki-laki," tandasnya.

Menurut dia, sering kali yang menghambat ayah untuk turut memberikan dukungan selama proses menyusui ke buah hati ada pada istri sendiri. 

"Kita ada di dua pola yang berbeda. Laki-laki itu cenderung tidak dibesarkan untuk menjadi seorang ayah, tapi dibesarkan menjadi seorang suami yang tugasnya mencari nafkah, pulang bawa uang yang banyak. Sementara istri punya cara sendiri dalam mengurus rumah. Ketika para suami ini mau bantu, ada aja halangannya yang ada selalu kena omelan. Hal ini yang membuat laki-laki jadi malas," paparnya.

Oleh karena itu, menurutnya penting adanya komunikasi antar suami dan istri perihal pembagian tugas dalam mengASIhi buah hati. 

"Kan biasanya nggak pernah diobrolin. Dianggapnya sudah sama-sama dewasa dan tahu jadinya tidak pernah diobrolin. Perempuan merasa laki-laki harusnya tahu dong tanpa harus bilang. Sementara laki-laki beranggapan ya harusnya bilang aja kalau butuh bantuan. Jadi penting ini diobrolin," ungkapnya.

Selain itu, Mamat menilai, prioritas laki-laki ketika sudah menjadi ayah seharusnya sudah bergeser, tidak lagi mendahulukan ego pribadi tetapi sudah mulai bergeser untuk mendahulukan kebahagiaan istri dan anak. 

"Harusnya prioritasnya kalau istri seneng, suami pun senang. Harus begitu. Jadi pembagian peran itu penting karena bikinnya berdua, jadi ngurusnya juga berdua," pungkasnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Dukungan dari lingkungan sekitar terutama pasangan penting dalam proses menyusui agar ASI lancar dan tercapai masa 2 tahun pemberian ASI untuk si kecil. Simak sharing dari Hera Khaerani (Ibu pekerja yang juga menyusui), Rahmat Hidayat (Co-Founder Ayah ASI) dan Nia Umar (Ketua Umum AIMI) tentang pentingnya peran ayah/pasangan dalam kesuksesan memberikan ASI kepada buah hati.

A post shared by Media Indonesia (@mediaindonesia) on Aug 6, 2020 at 2:40am PDT

 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Dukungan dari lingkungan sekitar terutama pasangan penting dalam proses menyusui agar ASI lancar dan tercapai masa 2 tahun pemberian ASI untuk si kecil. Simak sharing dari Hera Khaerani (Ibu pekerja yang juga menyusui), Rahmat Hidayat (Co-Founder Ayah ASI) dan Nia Umar (Ketua Umum AIMI) tentang pentingnya peran ayah/pasangan dalam kesuksesan memberikan ASI kepada buah hati.

A post shared by Media Indonesia (@mediaindonesia) on Aug 6, 2020 at 3:42am PDT

(OL-6)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat