visitaaponce.com

KSP Sebut Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Menurun

KSP Sebut Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Menurun
Ibu menyusui(Ilustrasi)

PERAYAAN Pekan Menyusui Sedunia diselenggarakan sejak tanggal 1 hingga 7 Agustus. Hal ini dijadikan momentum untuk meningkatkan pemahaman akan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif kepada bayi hingga berusia enam bulan.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden dr. Brian Sri Prahastuti mengatakan dalam tiga tahun terakhir, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif mengalami penurunan. Jumlah bayi yang mendapat ASI Ekslusif pada 2018, kata Brian, sekitar 68,7%. Pada 2019 jumlah tersebut menurun menjadi 65,8%.

“Tahun 2021, terdapat 52,5% dari 2,3 juta bayi berusia enam bulan yang mendapat ASI eksklusif. Kembali terjadi penurunan,” kata Brian di gedung Bina Graha Jakarta, Jumat (5/8).

Brian menjelaskan ASI mengandung zat gizi lengkap di antaranya karbohidrat, protein, multivitamin dan mineral yang mudah diserap oleh bayi. Selain itu, ASI juga mengandung sel darah putih, zat kekebalan, enzim, hormon dan protein yang cocok untuk bayi.

“Kandungan gizi makro dan mikro itu sangat berpotensi untuk mengurangi peluang stunting pada anak. Karena itu, menjadi sangat penting bagi Ibu untuk tetap memberikan ASI eksklusif selama enam bulan,” tutur Brian.

Baca juga: Cuti Melahirkan 3 Bulan Disebut Bisa Menggagalkan Program ASI Eksklusif

Pemberian ASI eksklusif, terangnya, tidak hanya bermanfaat bagi bayi, namun juga bagi ibu menyusui. Menyusui, ujar Brian, dapat menurunkan risiko kanker payudara dan kanker ovarium. Penelitian, sambungnya, juga menunjukkan menyusui dapat memelihara kesehatan sel, mengontrol hormon dan membantu menjaga pola makan ibu.

“Menyusui memberikan perlindungan kepada ibu pascabersalin. Bukti ilmiahnya, menyusui bisa menurunkan risiko kanker payudara dan metode kontrasepsi alami,” tutur Brian.

Pada kesempatan itu, Brian menekankan pentingnya dukungan untuk ibu menyusui di tengah kondisi pandemi covid-19. Pemerintah, ujar dia, menyediakan pemberian vaksin dan mendorong terciptanya lingkungan yang kondusif bagi ibu menyusui seperti dukungan dari keluarga dan pasangan.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat