visitaaponce.com

Menristek Minta tak Ada Ego Sektoral dalam Riiset Covid-19

Menristek Minta tak Ada Ego Sektoral dalam Riiset Covid-19
Riset vaksin merah-putih(Antara/Dhemas Reviyanto)

 PANDEMI Covid-19 yang menjadi wabah global termasuk Indonesia telah berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat. Upaya percepatan penanganan krisis tersebut di Tanah Air pun menjadi tanggung jawab bersama semua elemen bangsa.

Di sektor riset dan inovasi, sejak awal pandemi pada Maret 2020 pemerintah telah membentuk konsorsium Covid-19. Hal itu merupakan upaya tanggap cepat dari Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) untuk bisa menyatukan tiga unsur penting dalam dunia riset dan inovasi, yakni pemerintah, peneliti dan dunia usaha.

Menristek Bambang Brodjonegoro menegaskan, dalam upaya mempercepat penanganan Covid-19, semua peneliti harus mengesampingkan ego sektoral. Baik peneliti di bidang kesehatan, bidang teknologi hingga teknik harus berkolaborasi untuk menghasilkan riset dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat di masa pandemi ini.

"Dalam upaya riset dan inovasi untuk menangani Covid-19 kita tidak boleh sendirian. Semua pihak harus mengesampingkan ego sektoral atau ego menurut bidang ilmunya," ujarnya dalam Webinar Alternatif Terapi Covid-19 dengan Mesenkimal Sel Punca dan Eksosom, Jumat (5/2).

Dia mengatakan, virus korona yang menjadi musuh bersama umat manusia ini sangatlah rumit. Meski wujudnya sangat kecil dan tak dapat dilihat dengan mata telanjang, tapi ancaman dan dampaknya sangat terasa.

Baca juga : Terapi Stem Cell untuk Covid-19 Tunggu Izin Badan POM

Semua ilmuwan atau peneliti di dunia pun berlomba-lomba untuk bisa memahami virus mematikan itu. Dan penelitian pun terus berkembang sehingga yang dibutuhkan adalah kolaborasi lintas bidang, lintas disiplin ilmu pengetahuan.

"Tidak bisa lagi rekan-rekan dari fakultas kedokteran bekerja sendiri mencari solusi, tapi harus mulai mengakar baik dari farmasi dari fakultas MIPA maupun dari fakultas teknik. Karena memang itulah esensi dari ilmu pengetahuan, bahwa ilmu pengetahuan akan menjadi lengkap kalau berbagai bidang ilmu bisa berkolaborasi, bisa berinteraksi untuk melahirkan solusi," imbuhnya.

Lebih jauh, Bambang mengatakan akademisi pun tidak bisa bekerja sendirian. Kolaborasi dengan pemerintah dan dunia usaha menjadi sangat penting dalam situasi saat ini.

Menurutnya, pemerintah bisa mendukung upaya riset dan inovasi melalui kebijakan dan anggaran. Sementara, dunia usaha bisa mendukung melalui produksi hasil riset yang tepat guna dan sesuai kebutuhan masyarakat.(OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat