Komunitas Cinta Berkain Perjuangkan Jatidiri Bangsa
![Komunitas Cinta Berkain Perjuangkan Jatidiri Bangsa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/03/8b634dfc60fe0de9f32d70afa2a81416.jpg)
KOMUNITAS Cinta Berkain Indonesia atau yang lebih dikenal dengan 'KCBI' yang didirikan tujuh tahun lalu oleh penggiat, pejuang estetika dan budaya, yang terdiri para ibu dan perempuan tanggu.
KCBI terus berkiprah memberikan harapan baru atas kecintaannya terhadap budaya berkain Nusantara yang kini mulai banyak digandrungi kaum milenial.
Tidak hanya itu, mereka juga turut melestarikan budaya berkain hampir diplosok nusantara, mengingat, banyaknya sebagian wanita indonesia ketika berbusana resmi masih belom mencerminkan etika ketimuran, bahkan sudah terkontaminasi budaya import.
Pada Selasa atau 9 Maret 2021 KBCI merayakan HUT ke-7 yang dirayakan dengan acara tumpengan bersama para pengurus di Bintaro, Jakarta Selatan dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pada acara tersebut, Ketua Umum KCBI Sita Hanimastuty mengatakan,"Di usianya yang ketujuh tahun ini, KCBI menaruh harapan besar, kususnya yang telah berdiri dibeberapa kota besar seperti Lombok, Bali, Malang, Bandung, Bogor, dan lainnya, lebih berperan aktif dan kreatif untuk terus dan terus-menerus mensosialisasikan program kecintaannya terhadap budaya berkain Nusantara."
Sita menjelaskan bahwa KCBI sebagai pelopor penggiat cinta berkain Nusantara telah menancapkan kiprahnya bukan hanya di indonesia saja.
"Bahkan sudah tersosialisasi hingga kebeberapa manca negara, seperti Perth, Australia, San Fransisco, Amerika serikat, selanjutnya komunitas akan segera terbangun di negara-negara Eropa yang berkaitan dengan cinta budaya sesuai visi misi KCBI," ujar Sita.
Dalam kesempatan yang sama, Dyah Sudiro selaku Ketua I KCBI berpesan kegiatan cinta berkain Nusantara adalah bentuk tanggung jawab estetika dan budaya bersama sebagai perempuan Indonesia.
"Tujuannya untuk meneruskan dan meluruskan jati diri budaya bangsa sebagai khasanah kekayaan asli indonesia," jelas Dyah.
"Budaya berkain harus tetap ditanamkan generasi muda kaum milenial sebagai pewaris dan penerus, Kalo bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi, " tuturnya
KCBI, tegas Dyah, mengajak para perempuan, wanita Indonesia untuk turut ambil bagian dan memberikan andil, serta berkontribusi dalam menggunakan kain Nusantara sebagai wujud cinta produk buatan indonesia.
"Yang akan pada giliranya dapat meningkatkan perekonomian usaha mikro bagi pengrajin Indonesia," tambahnya. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
2 Kesenian Tradisional Sumedang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya tak Benda
Membangkitkan Desa Bermodal Alam dan Budaya
Muhibah Budaya Jalur Rempah akan Singgah di Melaka
Bahasa Bali Terancam Punah, Generasi Z Diminta Gunakan dalam Keseharian
HUT Jakarta, Mandra Harap Budaya hingga Kesenian Betawi Terus Lestari
Dieng Culture Festival 2024 Bakal Digelar Agustus
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Peluang Terbuka, Motivasi Tingkatkan Bisnis Pariwisata ke Depan
5 Resep Membuat Semur Ayam yang Lezat dan Gurih
Rasakan Pengalaman Buka Puasa Bertema Selera Nusantara di Swiss-Belhotel Serpong
Pihak Swasta Dukung Penyiapan Tenaga Kerja Konstruksi IKN Nusantara
Mel Ahyar Luncurkan Koleksi Tenun Nusantara Teranyar 'Kawin Campur’
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap