Baznas Gelar Webinar Berhenti Merokok di Hari Tanpa Tembakau Dunia
ROKOK sampai saat ini masih menjadi permasalahan di Indonesia. Bahkan bukannya berkurang, jumlah perokok justru terus meningkat setiap tahunnya.
Southeast Asia Tobacco Control Alliance (SEATCA) berjudul The Tobacco Control Atlas, Asean Region menunjukkan Indonesia merupakan negara dengan jumlah perokok terbanyak di Asean, yakni 65,19 juta orang. Angka tersebut setara 34% dari total penduduk Indonesia.
Dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Rumah Sehat BAZNAS menyelenggarakan webinar dengan tema 'Berhenti Merokok untuk Kesehatan Paru'.
Materi Tips Berhenti Merokok dipaparkan oleh Prof. Dra. R.A. Yayi Suryo Prabandari, M.Si., Ph.D yang merupakan Koordinator Quit Tobacco Indonesia, sekaligus sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gajah Mada.
Baca Juga: Mustahik Binaan BAZNAS di Bantargebang Memproduksi Deterjen Cair
Dia menjelaskan bahwa kampanye bebas asap rokok ke masyarakat bisa dijadikan sebagai salah satu cara untuk menurunkan angka perokok di Indonesia.
Pada dasarnya perusahaan rokok telah memodifikasi produk rokoknya agar menimbulkan efek candu yang lebih cepat pada perokok pemula, dan sasarannya adalah anak-anak atau remaja. Dan beliau menuturkan pengendalian perilaku merokok perlu dikuatkan melalui konseling singkat dengan pedoman 5A (Ask, Advice, Assess, Assist, dan Arrange) yang bisa diterapkan baik di dalam layanan kesehatan maupun di dalam masyarakat langsung oleh konselor kepada pasien/perokok.
Intervensi untuk perokok yang belum ingin berhenti dapat dilakukan dengan cara mendiskusikan dampak rokok bagi kesehatan diri sendiri maupun keluarga, bagaimana keuntungan dari berhenti merokok serta mendiskusikan tantangan yang dihadapi apabila berhenti merokok. Lakukan pemantauan dan pendampingan terus menerus hingga terlihat perubahan perilaku untuk berhenti merokok.
Prof. Yayi juga menekankan bahwa perubahan perilaku pada seseorang untuk berhenti merokok membutuhkan kesiapan, keinginan dan kemampuan untuk berubah. Karena menurutnya ukuran seseorang sudah berhasil menjadi non-perokok apabila mampu bertahan minimal 1 tahun tidak merokok.
“Berhenti merokok menjadi salah satu solusi menurunkan prevalensi merokok. Akan tetapi perlu pemahaman dan cara yang benar agar berhenti merokok dapat diterapkan dengan efektif,” katanya. (RO/OL-10)
Terkini Lainnya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Kenali Jenis Batuk, Waspada Jika Kerap Terjadi pada Malam Hari
Mumpung belum Telat, Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah sejak Usia 35-40 Tahun
Rokok dan Kanker Paru
Perokok Tiga Kali Lebih Tinggi Terancam Masalah Kesehatan Ketimbang Orang yang tidak Merokok
Konsumen Beralih ke Rokok yang Lebih Murah, Instrumen Cukai belum Berhasil
Toyota Perluas Jaringan Charging Station di Banyak Lokasi Strategis Dukung Mobilitas Pengguna BEV dan PHEV Toyota
Percepat Pertumbuhan Sektor Kreatif, Menaker Resmikan Workshop Digital Creative di BBPVP Bandung
Big Fish Grill di The Stones Hotel, Destinasi Kuliner Steak dan Seafood Terbaik di Kuta
Kabar Baik dari Italia! Nilai Kontrak Kerja Sama Rempah Indonesia Tembus US$4,2 juta
Labour Institute: 7 Juta Buruh Sawit Terancaml Kehilangan Pekerjaan
JW Marriott Surabaya Gencarkan Layanan Pesan Antar Selama PPKM Darurat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap