Eijkman Nyatakan PCR Swab Tetap Jadi Gold Standar Diagnosis Covid-19
![Eijkman Nyatakan PCR Swab Tetap Jadi Gold Standar Diagnosis Covid-19](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/07/255ef366e4173cf5f7db0092026a26fe.jpg)
POLYMERASE chain reaction atau PCR adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Saat ini, PCR digunakan untuk mendiagnosis penyakit covid-19 yaitu dengan mendeteksi material genetik virus tersebut.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium atau PCR, terlebih dahulu mengambil sampel dari pasien. Saat ini, untuk pengambilan sampel PCR di Indonesia ada dua cara yakni dengan metode swab dan saliva.
"Pada prinsipnya pemeriksaan PCR Swab dan PCR Saliva itu sama, yang beda cuma pengambilan sample saja," ungkapnya kepada Media Indonesia, Jumat (9/7).
PCR Swab merupakan metode pengambilan sampel dengan cara diusap pada bagian antara hidung dan tenggorokan yang disebut nasofaring atau bagian antara mulut dan tenggorokan yang disebut orofaring. Sampel dahak, lendir, atau cairan dari nasofaring dan orofaring dinilai lebih sensitif dan akurat sehingga menjadi gold standar diagnosis Covid-19.
Baca juga: Masuk Kalsel Wajib Negatif Tes PCR
Sementara PCR Saliva dengan mengambil sampel air liur bukan lah gold standar meski pemeriksaannya juga dilakukan di laboratorium. Artinya, sensitifitas dan keakuratan tes ini masih lebih rendah dari PCR Swab.
"Kalau membandingkan sensitifitas atau tidak, pernah dilakukan studi itu gold standar tetap nasofaring dan orofaring. Artinya untuk memudahkan pengambilan sample tapi tetap pengerjaannya di lab dan ini tidak menggantikan PCR yang gold standar," jelasnya.
Meski demikian, Amin mengatakan PCR Saliva memiliki keunggulan. Metode tersebut dinilai lebih mudah nyaman bagi pasien. Sensitifitas dan akurasinya pun lebih tinggi dibandingkan test antigen atau antibodi.
"Lantas, untuk memperluas cakupan testing, tracing dan treatment, maka Saliva bisa sangat diandalkan. Karena kemudahannya mungkin bisa lebih meningkatkan kepatuhan pasiennya, pasien lebih mau diperiksa," tuturnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Epidemiolog Sebut Deteksi, Kesadaran dan Pencegahan Covid-19 Saat Ini Makin Melemah
Meski Sumbang Kasus Tertinggi, Kemenkes Apresiasi Deteksi Covid-19 di Jakarta
Fasilitas Publik Masih Gunakan Alat Deteksi GeNose
Fitur Skrinnning di Aplikasi PeduliLindungi sudah Diunduh 40 Juta Pengguna
RT-Lamp Saliva Bantu Percepat Testing Covid-19 di Daerah
Testing Mandiri Covid-19 Dinilai Banyak False Negatif
Kasus Aktif Covid-19 Naik, Fasyankes Diimbau Tingkatkan Testing
Menkes Imbau Pelaku Perjalanan Luar Negeri Segera Lakukan PCR
Cacar Monyet belum Berpotensi jadi Pandemi
Pakar Minta Pengujian Covid-19 Ditingkatkan Agar Angka Konfirmasi Jelas
Ini Faktor Penyebab Hasil Tes Covid-19 Bisa Berbeda dalam Satu Hari
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap