Alissa Wahid Sebut Penanganan Covid-19 Mestinya Responsif bukan Reaktif
DIREKTUR Gusdurian Network Alissa Wahid menilai penanganan covid-19 perlu formula responsif. Hal itu diperlukan untuk melihat persoalan penanggulangan pandemi yang belum menyentuh ke lapisan masyarakat terbawah.
"Kita perlu bersikap responsif, bukan reaktif," kata Direktur Gusdurian Network Alissa Wahid dalam Forum Diskusi Virtual Denpasar 12 bertajuk 'Lanskap Pandemi: Optimisme di Tengah Ketidakpastian', Rabu (14/7).
Kalau reaktif, kata Alissa, melihat situasi yang terjadi lalu terburu-buru bereaksi. Padahal, dalam pengambilan keputusan perlu mempertimbangkan hal lain yang berpotensi menjadi masalah di ruang publik.
Baca juga : Jusuf Kalla Temui Tokoh Gerakan Nurani Bangsa, Serukan Pemilu Jujur dan Adil
"Ternyata pada layer-layer di bawahnya itu menyumbang kepada persoalan fundamental," ujar Alissa.
Dia mencontohkan penanganan pandemi di suatu daerah yang justru membutuhkan peran dari ulama setempat. Sebab, masyarakat di sekitar wilayah itu lebih percaya jika ulama yang berbicara.
"Kalau yang lain tidak diterima oleh masyarakat," ucap Alissa.
Baca juga : Gerakan Nurani Bangsa Sambangi JK
Putri sulung mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menamakan fenomena tersebut dengan peta sistem sosial. Mengubah cara pandang dalam strategi penanganan covid-19 sangat berkontribusi memutus mata rantai penularan.
"Kalau cara berpikir enggak berubah kita kan berhadapan dengan situasi yang sama, walaupun konteksnya sedikit berbeda," kata Alissa.
Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Hinky Hindra Irawan Satari juga meminta komunikasi antara pemerintah dan masyarakat diperbaiki.
Baca juga : Kasus Covid-19 Naik, Kemenkes: Masih Level Aman
Ia berharap intervensi pemerintah bisa diterima dan dipahami publik.
Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) itu mengatakan peran tokoh-tokoh masyarakat hingga kepala daerah diperlukan.
Sebab, komunikasi yang disampaikan pemerintah pusat kepada daerah belum tentu diterima baik oleh masyarakat setempat.
Baca juga : Nihil Kasus Covid-19, Majalengka Tetap Gencarkan Protokol Kesehatan
"Gaya Jakarta itu beda. Beda di Maluku, Papua, dan lainnya, (komunikasi) itu kayanya belum nyambung. Jadi saya percaya kearifan lokal. Perlu mencari tokoh-tokoh di daerah yang bisa menyentuh nurani masyarakat kita," ujar Hinky. (OL-1)
Terkini Lainnya
Jusuf Kalla Temui Tokoh Gerakan Nurani Bangsa, Serukan Pemilu Jujur dan Adil
Gerakan Nurani Bangsa Sambangi JK
Maklumat Politik Ulama Perempuan, Alissa Wahid: Calon Pemimpin Harus Memastikan Keadilan Seutuhnya
Catat Sejarah, Amirul Hajj 2023 Libatkan Perempuan
Keterwakilan Perempuan di Politik Indonesia Masih Harus Ditingkatkan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap