KLHK 50 Bahan Baku Daur Ulang Masih Impor
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyoroti kepemilikan potensi bahan baku untuk industri daur ulang di Indonesia demi menekan impor sampah sebagai bahan baku.
"Ternyata bahan baku daur ulang itu 50 persen kita masih impor. Ini berulang kali saya tekankan," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) KLHK Rosa Vivien Ratnawati dalam diskusi secara virtual "Festival Peduli Sampah Nasional 2021" dipantau dari Jakarta, Selasa (5/10).
Kajian pemetaan usaha pengumpulan bahan baku daur ulang plastik dan kertas di Indonesia oleh KLHK, kata dia, menemukan daur ulang plastik pascakonsumsi baru mencapai tujuh persen dengan 15 persen bahan baku berasal dari impor.
Baca juga: Kasus Aktif RI Turun di Bawah 1% dalam Sepekan Terakhir
Laju daur ulang kertas mencapai 13,15 persen dengan 50 persen bahan baku masih didapat dari impor. Padahal, 54 persen dari total sampah plastik dan 55 persen total sampah kertas masih terbuang ke lingkungan atau belum didaur ulang.
"Kenapa terjadi? Karena sampah kita belum kita pilah dengan baik, kotor sampahnya," katanya.
Untuk menekan impor bahan baku daur ulang itu, KLHK bersama Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan menyusun peta jalan pengelolaan limbah non-B3 sebagai bahan baku industri yang di dalamnya juga mengatur penurunan impor bahan baku daur ulang secara bertahap.
Ia menyatakan pentingnya terus didorong agar perusahaan daur ulang dapat hadir di seluruh Indonesia untuk memanfaatkan sampah yang sudah terpilah, salah satunya di bank sampah.
Vivien juga menjelaskan bahwa KLHK telah mengukuhkan peta jalan pengurangan sampah oleh produsen yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen dengan salah satunya mendorong penarikan kembali sampah oleh produsen.
"Bapak, ibu, dari produsen kami paham betul itu tidak mudah. Tapi cobalah tujukan iktikad baiknya memang untuk mengubah kemasannya, me-redesign kemasannya menjadi yang tidak sekali pakai," kata dia. (Ant/H-3)
Terkini Lainnya
IWAPI dan KLHK Menyerahkan Bantuan Motor Sampah untuk Pengelolaan Sampah dan Penghijauan
KLHK Tetapkan Bos Tambang Pasir Ilegal di TN Halimun Salak sebagai Tersangka
Indonesia Diapresiasi karena Gunakan Teknologi untuk Pantau Hutan Dan Karhutla
KLHK dan Norwegia Perkuat Kerja Sama Pengelolaan Hutan Lestari
2 Ton Alat Kesehatan Bermerkuri Ditarik dari Faskes di Bali
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
Bangun Pabrik Ketiga, Frisian Flag Investasi Rp3,8 Triliun
Kemenperin Dalami PHK Massal di Sritex
Ekonom Dorong Pemerintah Beri Perhatian ke Sektor Industri
Kementerian Perindustrian Gelar Bimtek Transformasi Industri 4.0
Perjanjian Kerja Sama Bidang Pendidikan Tingkatkan Kualitas SDM
Tren Penjualan Terus Naik, Serapan Motor Listrik Capai 40%
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap