visitaaponce.com

Jika tidak Demam Usai Vaksinasi Covid-19, Anak tidak Perlu Diberi Paracetamol

Jika tidak Demam Usai Vaksinasi Covid-19, Anak tidak Perlu Diberi Paracetamol
Seorang anak mengikuti vaksinasi covid-19 secara layanan tanpa turun (lantatur) di RSUI, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/12).(ANTARA/Wahyu Putro A)

KETUA Satgas Imunisasi IDAI Prof Hartono Gunardi menyarankan agar orangtua tidak perlu memberikan paracetamol kepada anak jika memang tidak timbul gejala demam pascavaksinasi covid-19. Pasalnya, hal itu dapat mempengaruhi proses pembentukan antibodi.

"Kalau timbul demam, kita beri paracetamol. Tapi mohon dengan sangat, paracetamol jangan diberikan sebelum timbulnya demam.

Karena kalau diberikan paracetamol sebelum dimulainya demam akan mengganggu proses pembentukan antibodi sehingga kekebalannya akan lebih rendah," kata Hartono saat media gathering secara virtual, Jumat (17/12).

Hal tersebut, lanjutnya, didasarkan pada pengamatan dan pengalaman vaksinasi jenis lainnya yang diberikan pada anak atau bayi pada umumnya.

Baca juga: Satgas Optimistis 70% Warga Divaksinasi Lengkap Awal 2022

"Untuk vaksin covid-19, ini sebenarnya belum diteliti. Tapi untuk amannya, jangan diberikan obat penurun demam sebelum timbulnya demam. Bila timbul demam, silakan berikan obat penurun demam," ujarnya.

Demam merupakan salah satu bentuk respon tubuh setelah mendapatkan suntikan vaksin atau biasa disebut sebagai Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI).

Hartono mengatakan KIPI pascavaksinasi covid-19, pada umumnya, ringan yang dibagi menjadi dua, yakni lokal dan sistemik.

Pada gejala lokal, efek samping yang dirasakan berupa nyeri, kemerahan, atau bengkak pada tempat suntikan. Sementara KIPI sistemik berupa efek lemas, mengantuk, badan terasa hangat, hingga demam.

Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, hingga saat ini, tidak ada KIPI berat pada remaja atau anak pascaimunisasi yang langsung disebabkan oleh vaksinasi covid-19. KIPI yang dilaporkan adalah KIPI yang bersifat lokal atau ringan, termasuk gejala demam.

"Barusan saja webinar dengan ketua Komnas KIPI. Beliau mengatakan sementara ini tidak ada," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif International Paediatrics Association (IPA) Prof Aman Bhakti Pulungan menegaskan, pada umumnya, gejala KIPI pada vaksinasi covid-19 tidak berbeda dengan imunisasi yang telah ada selama ini.

"Kalau kita tahu bahkan beberapa imunisasi itu KIPI-nya lebih daripada imunisasi covid-19. Untuk saat ini tidak ada yang dipermasalahkan KIPI ini," ujarnya. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat