visitaaponce.com

Perintah Allah SWT kepada Nabi Musa AS

Perintah Allah SWT kepada Nabi Musa AS
Perintah Allah SWT kepada Nabi Musa AS(MI/Seno)

PADA edisi kali ini, Tafsir Al-Misbah membahas kandungan surat Thaha ayat 25 sampai 44. Ayat itu menjelaskan perintah Allah SWT kepada Nabi Musa AS, permohonan Nabi Musa, serta perhatian Allah pada setiap orang yang memikul beban risalah.

Dimulai pada ayat 25-36, Nabi Musa memohon kepada Allah agar diberi kemudahan dalam setiap urusan dan kelancaran dalam setiap perkataannya.

Nabi Musa juga meminta kepada Allah agar diberikan seseorang yang bisa membantunya dari keluarganya. Yaitu Harun, yang merupakan saudara Nabi Musa, agar dapat menjadi teman dalam urusan yang diberikan oleh Allah.

Baca juga: Kisah Nabi Musa AS

Allah berfirman di ayat 36 "Sungguh telah diperkenankan permintaanmu wahai Musa!" Ayat itu bermakna permintaan Nabi Musa telah dikabulkan.

Allah lantas menyebutkan nikmat Allah yang telah diberikan kepada Nabi Musa pada ayat 37-41. Pada ayat 37, "Dan sungguh, Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kesempatan yang lain (sebelum ini)."

Allah menambahkan di ayat 38, "(yaitu) ketika kami mengilhamkan kepada ibumu sesuatu yang diilhamkan."

Selanjutnya pada ayat 39, "(yaitu) letakkanlah dia (Musa) di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke sungai (Nil), maka biarlah (arus) sungai itu membawanya ke tepi, dia akan diambil oleh (Firaun) musuh-Ku dan musuhnya. Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku."

Pada ayat 40, "(Yaitu) ketika saudara perempuanmu berjalan, lalu dia berkata (kepada keluarga Firaun), 'Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?' Maka Kami mengembalikan kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati. Dan engkau pernah membunuh seseorang lalu Kami selamatkan engkau dari kesulitan (yang besar), dan kami mencobamu dengan beberapa cobaan (yang berat); lalu engkau tinggal beberapa tahun di antara penduduk Madyan, kemudian engkau, wahai Musa, datang menurut waktu yang ditetapkan."

Dan pada ayat 41, Allah berkata, "Dan Aku telah memilihmu (menjadi rasul) untuk diri-Ku."

Makna dari ayat 37-41 ialah betapa besar nikmat yang Allah berikan kepada makhluk ciptaan-Nya. Bahkan ketika Nabi Musa membunuh seseorang seperti disebutkan di ayat 40, Allah tetap membantu meski membunuh merupakan sesuatu yang dilarang oleh Allah.

Allah juga memilih Nabi Musa untuk jadi rasul-Nya karena meski melewati berbagai cobaan berat, Nabi Musa tetap sabar dan tawakal. Itu bisa dijadikan contoh dalam kehidupan kita.

Ayat 42-44 menceritakan perintah Allah kepada Nabi Musa dan Harun untuk menghadap Firaun. Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk pergi menghadap Firaun pada ayat 42, "Pergilah engkau beserta saudaramu dengan membawa tanda-tanda (kekuasaan)-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai mengingat-Ku." Dilanjutkan pada ayat 43, "Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, karena dia benar-benar telah melampaui batas."

Ayat 44, Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk bertemu dengan Firaun, "Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Firaun) dengan kata-kata lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar dan takut."

Makna ayat 42-44, yakni meski kita menuju tempat seseorang yang jadi lawan kita, dalam kisah ini Firaun, kita harus memperlakukan musuh kita dengan lemah lembut dan kasih sayang. Dengan kasih sayang, musuh atau lawan diharapkan bisa berubah tanpa harus melalui kekerasan, sebab Allah tidak menyukai pertengkaran. (*/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat