visitaaponce.com

Kisah Nabi Ibrahim a.s. yang Melawan Raja Namrud Hingga Tak Mempan Dibakar

Kisah Nabi Ibrahim a.s. yang Melawan Raja Namrud Hingga Tak Mempan Dibakar
Kisah Nabi Ibrahim a.s.(freepik.com & pngtree.com)

Kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam mengajarkan kita untuk selalu berada dijalan Allah Swt. Banyak teladan dalam kisahnya yang dapat dipetik dan diamalkan di kehidupan sehari-hari.

Nabi Ibrahim a.s. termasuk ke dalam golongan ulul azmi. Ulul azmi adalah gelar khusus yang diberikan Allah Swt kepada rasul pilihan. Ada 5 rasul yang termasuk ke dalam golongan ulul azmi, yakni Nabi Nuh a.s, Nabi Ibrahim a.s., Nabi Musa a.s., Nabi Isa a.s., dan Nabi Muhammad Saw.

Nabi Ibrahim juga mendapat 2 julukan, yaitu Bapak Tauhid dan Bapak Tauhid dan Bapak dari Para Nabi.

Dikatakan Bapak Tauhid, sebab Nabi Ibrahim menjadi "penanda" periode baru untuk menyerukan ajaran tauhid (mengesakan Allah Swt) serta menyebarkannya. Sedangkan, disebut sebagai Bapak dari Para Nabi dikarenakan banyak keturunannya yang menjadi nabi dan rasul. Dari 25 nabi, 19 di antaranya adalah keturunannya. 

Begitu istimewanya Nabi Ibrahim a.s. dan inilah kisah dan mukjizatnya. Ikuti dan baca sampai habis. 

Baca juga: Kisah Nabi Ismail a.s. dan Turunnya Perintah Berkurban dari Allah Swt

Kisah Nabi Ibrahim Alaihissalam

Kelahiran Nabi Ibrahim a.s.

Nabi Ibrahim a.s. diketahui lahir di negeri Babilonia (sekarang dikenal sebagai Irak). Ayahnya bernama Azar dan ibunya bernama Layutsa. Nabi Ibrahim a.s. lahir di tengah masyarakat yang masih menyembah berhala di mana ayahnya sendiri adalah seorang pemahat patung sesembahan pada zaman itu. 

Negeri dalam kisah Nabi Ibrahim a.s.  tersebut juga dikuasai oleh raja yang zalim bernama Namrud. Raja Namrud bermimpi bahwa ada seorang anak laki-laki yang meruntuhkan istananya dan menghancurkan dewa-dewanya. Sehingga, ia memerintahkan para pasukannya untuk membunuh seluruh bayi laki-laki yang lahir di negerinya. 

Ibunda Nabi Ibrahim a.s. yang kala itu masih mengandung segera menyembunyikan diri. Menjelang kelahiran sang anak, ibunda Nabi Ibrahim a.s. bersembunyi di sebuah gua. Ia juga menyusui Nabi Ibrahim a.s. di sana selama beberapa tahun. 

Saat sang ibu harus meninggalkan bayi Nabi Ibrahim a.s. sendirian di dalam gua, Allah Swt memberikan mukjizat, yakni mengeluarkan madu dari jari Nabi Ibrahim a.s. sehingga Nabi Ibrahim tidak merasa kelaparan dan nutrisinya selalu terpenuhi.

Baca juga: Kisah Nabi Luth a.s. dan Azab Bagi Kota Sodom yang Doyan Maksiat

Nabi Ibrahim a.s. Mencari Tuhan

Nabi Ibrahim a.s. dikaruniai kecerdasan serta pemikiran kritis oleh Allah Swt. Sedari kecil, beliau selalu bertanya tentang alam semesta dan siapa penciptanya. Nabi Ibrahim a.s. tidak percaya bahwa patung yang disembah oleh masyarakat adalah Tuhan yang menciptakan seluruh alam semesta. Hal ini dikarenakan patung sesembahan tersebut dibuat oleh ayahnya.

Nabi Ibrahim a.s. sering mengamati langit, bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang. Saat ia merasa matahari adalah Tuhan Semesta Alam dan kemudian ia melihat matahari tergelincir di waktu senja, Nabi Ibrahim a.s. berseru bahwa Tuhannya tidak tenggelam. Begitu juga saat dirinya melihat bulan. 

Kisah Nabi Ibrahim yang mencari Tuhan ini tertulis di Al-Qur'an Surat Al-An'am ayat 75-79.

"Demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan bumi dan agar dia termasuk orang-orang yang yakin." (QS. Al-An'am:75).

"Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.” Maka, ketika bintang itu terbenam dia berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam"." (QS. Al-An'am:76).

Kemudian, ketika dia melihat bulan terbit dia berkata (kepada kaumnya), “Inilah Tuhanku.” Akan tetapi, ketika bulan itu terbenam dia berkata, “Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk kaum yang sesat"." (QS. Al-An'am:77).

"Kemudian, ketika dia melihat matahari terbit dia berkata (lagi kepada kaumnya), “Inilah Tuhanku. Ini lebih besar.” Akan tetapi, ketika matahari terbenam dia berkata, “Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari yang kamu persekutukan"." (QS. Al-An'am:78).

"Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku (hanya) kepada Yang menciptakan langit dan bumi dengan (mengikuti) agama yang lurus dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik." (QS. Al-An'am:79).

Baca juga: Kisah Nabi Daud a.s. Melawan Raja Jalut yang Cuma Pakai Katapel

Dakwah Pertama Nabi Ibrahim a.s.

Nabi Ibrahim a.s. juga sering bertanya kepada ayahnya mengenai Tuhan Semesta Alam. Namun, sang ayah selalu mengatakan bahwa Tuhan adalah patung yang dibuatnya tersebut. Hal ini termaktub dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 52-56.

“Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?” kata Nabi Ibrahim a.s. kepada ayahnya dan kaumnya.

"Kami mendapati nenek moyang kami menjadi para penyembahnya," jawab sang ayah dan kaumnya.

Dia (Ibrahim) berkata, “Sungguh, kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata.”

Mereka berkata, “Apakah engkau datang kepada kami membawa kebenaran atau engkau (hanya) bermain-main?”

Dia (Ibrahim) menjawab, “Sebenarnya, Tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya dan aku adalah salah satu saksi atas itu.”

Kemudian, pada Surat Al-An'am ayat 74, Nabi Ibrahim a.s. berkata kepada ayahnya, Azar mengenai patung yang dibuatnya.

"Apakah (pantas) engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan? Sesungguhnya aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.”

Perkataan Nabi Ibrahim a.s. kepada ayahnya menjadi dakwah pertama mengenai ajaran tauhid. 

Kisah Nabi Ibrahim selanjutnya adalah mulai berdakwah kepada masyarakat sekitar. Ada yang mulai menerima ajaran Nabi Ibrahim a.s. tentang keesaan Allah Swt. Namun, masih banyak yang menolaknya dan masih menyembah berhala.   

Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman a.s. Lengkap dari Pertemuannya dengan Ratu Balqis Hingga Jadi Hakim

Nabi Ibrahim a.s. Melawan Raja Namrud

Meski banyak mendapat penolakan dari kaumnya, Nabi Ibrahim terus berdakwah. Salah satu caranya adalah melakukan tipu daya terhadap kaumnya. Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan berhala dan menyisakan berhala paling besar dengan kapak di pundaknya.

Kisah Nabi Ibrahim a.s. yang melakukan tipu daya inilah yang membawanya bertemu dengan Raja Namrud. Hal ini tertuang dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 57-68.

Melihat berhala hancur, kaum Nabi Ibrahim a.s. mempertanyakan siapa yang melakukan perbuatan tersebut. Sebagian yang lain mengatakan bahwa Nabi Ibrahim a.s. lah pelaku pengrusakan tersebut.

Dibawanya Nabi Ibrahim a.s. ke hadapan orang banyak, termasuk ke depan Raja Namrud. Kemudian, Nabi Ibrahim a.s. ditanya oleh kaumnya.

“Apakah engkau yang melakukan (perbuatan) ini terhadap tuhan-tuhan kami, wahai Ibrahim?”

“Sebenarnya (patung) besar ini yang melakukannya. Tanyakanlah kepada mereka (patung-patung lainnya) jika mereka dapat berbicara.”

Kemudian, mereka tersadar bahwa patung tersebut tak bisa berbicara.

"Engkau (Ibrahim) pasti tahu bahwa (berhala-berhala) itu tidak dapat berbicara."

“Mengapa kamu menyembah sesuatu selain Allah yang tidak dapat memberi manfaat sedikit pun dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu? Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Apakah kamu tidak mengerti?”

Lalu, terjadi perdebatan yang membuat Raja Namrud memerintahkan pasukannya untuk menangkap Nabi Ibrahim a.s. dan memberikan hukuman dengan cara dibakar hidup-hidup.

Nabi Ibrahim a.s. lalu diikatkan di sebuah tiang di mana di bawah tiang tersebut atau persis di kaki Nabi Ibrahim a.s. terdapat tumpukan kayu. Lalu, tumpukan kayu pun dibakar.

Namun, Nabi Ibrahim a.s. tidak terbakar. Bahkan api menjadi dingin. Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al-Anbiya ayat 69.

"Kami (Allah) berfirman, “Wahai api, jadilah dingin dan keselamatan bagi Ibrahim!”".

Melihat mukjizat Nabi Ibrahim a.s., membuat Raja Namrud marah dan kesal. Namun, Allah Swt melindungi utusan-Nya tersebut. Dalam beberapa riwayat, kerajaan Raja Namrud diserang oleh gerombolan nyamuk hingga sinar matahari pun tertutup.

Kemudian, ada satu nyamuk yang masuk ke dalam tubuh Raja Namrud melalui hidungnya dan kemudian menyiksa raja zalim tersebut hingga meninggal dunia.

Baca juga: Kisah Nabi Yunus a.s. yang Meninggalkan Kaumnya dan Ditelan Paus

Wafatnya Nabi Ibrahim a.s.

Kisah Nabi Ibrahim a.s. tidak berhenti sampai di situ. Beliau melanjutkan dakwahnya hingga ke Negeri Syam dan Palestina. Nabi Ibrahim a.s. diketahui memiliki 2 istri, yakni Siti Sarah dan Siti Hajar.

Dari dua istrinya tersebut lahir seorang anak yang kelak akan meneruskan dakwahnya. Dari Siti Hajar, Nabi Ibrahim dikaruniai anak bernama Nabi Ismail a.s. dan dari Siti Sarah, Nabi Ibrahim a.s. dikaruniai anak bernama Nabi Ishaq a.s.

Di hari-hari akhirnya, Nabi Ibrahim a.s. beberapa kali didatangi Malaikat Izrail. Namun, Nabi Ibrahim a.s. meminta untuk menunda kematiannya. 

Diriwayatkan bahwa, ketika malaikat maut hendak mencabut nyawa Nabi Ibrahim a.s., maka beliau berkata, "Hai malaikat maut, apakah kamu pernah tahu seorang kekasih mencabut nyawa orang yang dicintainya."

Lalu, Malaikat Izrail naik ke langit untuk melaporkannya kepada Allah Swt.

Lalu Allah berkata, "Katakanlah kepada kekasihku, "Apakah seorang kekasih tidak suka bertemu dengan orang yang dicintainya?" 

Lalu, malaikat maut kembali kepada Nabi Ibrahim a.s. untuk menyampaikan pesan dari Allah Swt. Mendengar pesan tersebut, Nabi Ibrahim a.s. pun berkata kepada dirinya, "Tenanglah dirimu untuk saat ini." Lalu malaikat maut mencabut nyawa beliau. 

Ada yang mengatakan bahwa usia Nabi Ibrahim a.s. saat meninggal dunia adalah 200 tahun. Namun, ada pula yang mengatakan jika usia Nabi Ibrahim a.s. saat wafat adalah 95 tahun.

Nabi Ibrahim a.s. dikuburkan di Hebron, dekat mendiang istrinya, Sarah. 

Baca juga: Kisah Nabi Saleh a.s. dan Mukjizat Unta Betina yang Lahir dari Batu

Ya, Anda baru saja membaca Kisah Nabi Ibrahim a.s. yang mempunyai banyak hikmah yang dapat diambil oleh kita sebagai umat Islam.

Kisahnya mengajarkan kita dalam berteguh hati serta untuk terus berpikir sebelum bertindak.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat