visitaaponce.com

Kisah Nabi Saleh a.s. dan Mukjizat Unta Betina yang Lahir dari Batu

Kisah Nabi Saleh a.s. dan Mukjizat Unta Betina yang Lahir dari Batu
Kisah Nabi Saleh a.s. dan mukjizat unta betina yang lahir dari batu(freepik.com & pngtree.com)

Kisah Nabi Saleh a.s. mempunyai banyak hikmah yang dapat diteladani. 

Nabi Saleh a.s. diutus di tengah-tengah kaum Tsamud yang masih menyembah berhala.

Mukjizat Nabi Saleh a.s. adalah unta betina yang sedang hamil 10 bulan yang keluar dari batu.

Sayangnya, unta tersebut dibunuh kaum Tsamud yang menentang ajaran Nabi Saleh.

Seperti apa kisah Nabi Saleh a.s. secara lengkap? Simak di sini ya.

Baca juga: Kisah Nabi Yahya a.s., Sosok yang Pintar Hingga Membuat Para Binatang Hormat

1. Silsilah Nabi Saleh a.s.

Silsilah Nabi Saleh a.s.

Kisah Nabi Saleh a.s. dibuka dengan silsilah sang nabi.

Nabi Saleh a.s. mempunyai nama lengkap Saleh bin 'Ubayd bin 'Ashif bin Ubaid bin Hadir bin Tsamud bin Atsir bin Aram/Iram bin Sem/Sam bin Nuh. Dapat disimpulkan, Nabi Saleh a.s. masih mempunyai garis keturunan dari Nabi Nuh a.s.

Nabi Saleh a.s. berasal dari suku Tsamud, bangsa Arab. Suku Tsamud sendiri suku yang terkenal pandai dalam bidang memahat. Hal ini tertulis dalam Al-Qur'an Surat Al-Fajr ayat 9.

"Dan (terhadap) kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah."

Keluarga Nabi Saleh a.s. merupakan keluarga yang terpandang dan dihormati. Kaum Tsamud juga menghormati dan segan terhadap Nabi Saleh a.s. karena kebijaksanaannya.

Baca juga: Kisah Nabi Zakaria a.s. yang Sabar Berdoa untuk Mendapatkan Keturunan

2. Nabi Saleh a.s. Diutus di Tengah Kaum Tsamud

Nabi Saleh a.s. diutus di tengah kaum Tsamud

Kaum Tsamud bertempat tinggal di suatu dataran bernama "Al Hijr", terletak di antara Hijaz dan Syam. Kaum Tsamud sangat makmur sehingga mereka bergelimang harta. Bukan hanya itu saja, tanah-tanah mereka subur dan binatang ternak mereka yang gemuk hingga hasilnya yang berlimpah ruah.

Kaum Tsamud juga terkenal dengan orang-orangnya yang tinggi dan kuat. Bahkan, mereka terkenal ahli dalam memahat dan keahliannya tersebut tertulis dalam Al-Qur'an. Namun, sayangnya kaum Tsamud tidak beriman kepada Allah Swt. Mereka menyembah berhala nenek moyang. Maka, Allah Swt mengutus Nabi Saleh a.s. ditengah-tengah mereka.

Allah Swt mengutus Nabi Saleh a.s. untuk berdakwah memperbaiki akhlak kaum Tsamud. Nabi Saleh a.s. terkenal bijaksana, maka banyak kaum Tsamud yang hormat kepadanya. Nabi Saleh a.s. mulai berdakwah mengenai Tuhan Yang Maha Esa, yakni Allah Swt. Utusan Allah Swt ini juga memperingati akan adanya azab dan siksaan jika tidak beriman kepada Allah Swt, namun akan diberikan pahala serta ganjaran yang baik lainnya apabila bertakwa kepada Allah Swt.

Nabi Saleh a.s. juga mulai memperkenalkan dirinya sebagai nabi Allah Swt, seorang utusan Tuhan yang akan mengajak kaumnya ke jalan kebenaran. 

Sayangnya, kaum Tsamud menentang dakwah Nabi Saleh a.s. dan mengatakan bahwa Nabi Saleh a.s. adalah seorang pembohong. Penentangan kaum Tsamud pada Kisah Nabi Saleh a.s. ini dituliskan dalam Al-Qur'an.

“Wahai Saleh, sebelum ini engkau benar-benar merupakan orang yang diharapkan di tengah-tengah kami. Apakah engkau melarang kami menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami? Sesungguhnya kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap apa (agama) yang engkau serukan kepada kami,” ujar kaum Tsamud yang diabadikan dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 63.

Namun, Nabi Saleh a.s. tak pantang menyerah dalam berdakwah kepada kaumnya. Nabi Saleh a.s. juga berdoa kepada Allah Swt untuk membuka hati kaumnya agar dapat beriman kepada-Nya.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Saw, Riwayat Lengkap dari Lahir hingga Wafat

3. Mukjizat Nabi Saleh a.s.: Unta Betina yang Keluar dari Batu

Mukjizat Nabi Saleh a.s.

Kisah Nabi Saleh a.s. yang berdakwah di tengah-tengah kaum Tsamud masih mendapat penolakan. Kaum Tsamud yang tidak percaya akan kenabian Nabi Saleh a.s. pun meminta bukti bahwa Nabi Saleh a.s. adalah utusan Allah Swt. 

Kaum Tsamud lantas meminta Nabi Saleh seekor unta betina dengan syarat unta tersebut sedang hamil 10 bulan dan keluar dari sebuah batu besar yang ditunjuk oleh mereka. Nabi Saleh a.s. pun menyanggupi permintaan kaumnya tersebut. Permintaan kaum Tsamud a.s. tercantum di Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara ayat 153-154.

"Mereka berkata, "Sesungguhnya engkau hanyalah termasuk orang-orang yang terkena sihir. Engkau tidak lain hanyalah manusia seperti kami. Maka, datangkanlah tanda (mukjizat) jika engkau termasuk orang-orang yang benar".”

Saat kaum Tsamud menunjuk sebuah batu besar, ditepuklah batu tersebut oleh Nabi Saleh a.s. dan dari batu tersebut keluarlah seekor unta betina yang sedang hamil 10 bulan seperti permintaan kaumnya.

Nabi Saleh a.s. pun berkata kepada kaumnya.

"Wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat untukmu. Oleh karena itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu memperlakukannya dengan buruk yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa azab,” kata Nabi Saleh a.s. yang tercantum dalam Al-Qur'an Surat Hud ayat 64.

Kemudian, Nabi Saleh a.s. memberitahu kaumnya bahwa unta tersebut mempunyai giliran untuk minum dari air sumur mereka sehari dan hari yang lain untuk kaum Tsamud (mendapatkan air sumur secara bergantian), hidup bebas, tidak boleh disakiti apalagi dibunuh karena dapat mendatangkan azab dari Allah Swt.

"Ini seekor unta betina. Dia punya (giliran) minum dan kamu punya (giliran) minum (pula) pada hari yang ditentukan," kata Nabi Saleh a.s. yang tercantum dalam Al-Qur'an Surat Asy-Syu'ara ayat 155.

"Dan beritakanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran)," cerita soal unta Nabi Saleh a.s. dalam Al-Qur'an Surat Qamar ayat 28.

Semua orang yang menyaksikan hal tersebut kaget bukan main. Mereka tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Kaum Tsamud pun terpecah menjadi 2 golongan, yakni golongan yang mengimani Allah Swt dan Nabi Saleh a.s. sebagai utusan Tuhan dan golongan yang masih menentang ajaran Nabi Saleh a.s.

Unta tersebut kemudian melahirkan dan susunya tidak pernah habis diperah. Kisah Nabi Saleh a.s. dan untanya ini semakin membuat sebagian kaum Tsamud percaya dan mengimani serta menaati Allah Swt.

Baca juga: Kisah Nabi Idris a.s. yang Bersahabat dengan Malaikat Izrail

4. Terbunuhnya Unta Betina

Terbunuhnya unta Nabi Saleh a.s.

Kaum Tsamud yang menolak ajaran Nabi Saleh a.s. murka. Mereka yang tadinya ingin menjatuhkan kehormatan Nabi Saleh a.s., kini harus menelan rasa malu dan marah. Terlebih, semakin banyak dari kaum Tsamud yang percaya dengan Nabi Saleh a.s. Namun, bagi para pembangkang itu mengatakan bahwa saudaranya telah terperdaya oleh Nabi Saleh a.s. dan ajaran barunya tersebut. 

Mereka yang menolak Nabi Saleh a.s. pun mengatur siasat untuk membunuh unta Allah Swt. Ditambah, seorang janda kaya raya di kalangan mereka yang menawarkan upah besar serta menyerahkan dirinya dan putri-putrinya yang cantik kepada siapa saja yang dapat membunuh unta Nabi Saleh a.s. tersebut. Adanya hadiah yang menggiurkan tersebut membuat kaum Tsamud semakin berambisi untuk menghabisi unta Nabi Saleh a.s. 

Adalah dua orang lelaki bernama Mushadda’ bin Mukharrij dan Gudar bin Salif yang akan membunuh unta Nabi Saleh a.s. yang juga dibantu oleh 7 orang lelaki yang lain. Mereka langsung bergegas untuk menjalankan misi yang telah dibuat. Mereka kemudian bersembunyi di dekat tempat yang sering dilalui oleh unta tersebut.

Begitu melihat unta Nabi Saleh a.s., Mushadda' langsung memanah unta tersebut dan Gudar menikam perut unta. Terbunuhlah unta Nabi Saleh a.s. itu. Kemudian, Mushadda' dan Gudar segera bertemu Nabi Saleh a.s. untuk memberitahu bahwa untanya telah terbunuh.

Kisah Nabi Saleh a.s. dan terbunuhnya unta diceritakan di dalam Al-Qur'an Surat Al-A'raf ayat 77.

Dengan sombong, para pembunuh unta Nabi Saleh a.s. justru menantang Nabi Saleh a.s. untuk mendatangkan azab.

"Wahai Saleh, datangkanlah kepada kami apa (ancaman siksa) yang engkau janjikan kepada kami jika engkau termasuk orang-orang yang diutus (Allah).”

Mereka kemudian bersenang-senang dan berpesta atas terbunuhnya unta Nabi Saleh a.s.

Baca juga: Kisah Nabi Ismail a.s. dan Turunnya Perintah Berkurban dari Allah Swt

5. Azab dari Allah untuk Kaum Tsamud

Azab kaum Tsamud

Kisah Nabi Saleh a.s. dan azab dari Allah Swt untuk kaum Tsamud juga tertulis dalam Al-Qur'an bahwa Nabi Saleh a.s. memberi 3 hari untuk datangnya azab. Banyak ahli tafsir yang mengatakan bahwa 3 hari tersebut adalah kesempatan terakhir bagi kaum Tsamud untuk bertaubat atas perbuatan buruk mereka dan beriman kepada Allah Swt dan nabi-Nya. Namun, mereka justru mencemooh Nabi Saleh a.s. untuk tidak menunda azab yang telah dijanjikan. Mereka pun bersuka ria dan mengadakan pesta.

Diriwayatkan, hari pertama sebelum datangnya azab, wajah kaum Tsamud yang ingkar berubah warna menjadi warna kuning. Di hari kedua, berubah warna menjadi warna merah dan di hari ketiga, wajah mereka berubah warna menjadi warna hitam.

Kemudian, di hari keempat, azab yang telah dijanjikan pun datang. Terdengar suara keras dari langit dan setelah itu terjadi gempa bumi yang dahsyat yang membuat kaum Tsamud yang ingkar meninggal dunia.

Firman Allah Swt dalam Surat Hud ayat 67-68:

"Suara yang menggelegar juga menimpa orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumah-rumah mereka. (Negeri itu tampak tanpa bekas sama sekali) seakan-akan mereka belum pernah tinggal359) di sana. Ingatlah sesungguhnya (kaum) Tsamud telah mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, bahwa (kaum) Tsamud telah binasa."

Firman Allah Swt dalam Surat Al-A'raf ayat 78:

"Maka, gempa (dahsyat) menimpa mereka sehingga mereka menjadi (mayat-mayat yang) bergelimpangan di dalam (reruntuhan) tempat tinggal mereka."

Nabi Saleh a.s. dan para pengikutnya selamat dari azab Allah Swt sebagaimana firman Allah Swt dalam Surat Hud ayat 66:

"Ketika keputusan Kami datang, Kami menyelamatkan Saleh dan orang-orang yang beriman bersamanya berkat rahmat dari Kami serta (Kami menyelamatkannya juga) dari kehinaan hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa."

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Kisah Nabi Yusya, Hizqiyal, Asya'ya Mendidik Bani Israil

Demikianlah kisah Nabi Saleh a.s. yang diutus di tengah-tengah kaum Tsamud. 

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Saleh a.s. ini adalah bahwa dosa yang dilakukan sekelompok orang dapat membawa kebinasaan. 

Sepatutnya kita harus menaati perintah Allah Swt agar mendapatkan pahala serta kebahagiaan hidup.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat