visitaaponce.com

Kisah Nabi Daud a.s. Melawan Raja Jalut yang Cuma Pakai Katapel

Kisah Nabi Daud a.s. Melawan Raja Jalut yang Cuma Pakai Katapel
Kisah Nabi Daud a.s.(freepik.com, pixabay.com, dan pngtree.com)

Kisah Nabi Daud a.s. menceritakan tentang Nabi Daud a.s. sebagai salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib kita imani. 

Nabi Daud a.s. diketahui sebagai pribadi yang terkenal akan kecerdasan dan keberaniannya. 

Nabi Daud adalah nabi yang diutus di tengah-tengah kaum Bani Israil yang saat itu mempunyai perilaku yang buruk.

Berkali-kali Bani Israil mendapat ampunan dari Allah Swt, berkali-kali pula Bani Israil ingkar dari Allah Swt.

Bagaimana kisah Nabi Daud a.s. selengkapnya? Berikut riwayat lengkapnya.

Baca juga: Kisah Nabi Luth a.s. dan Azab Bagi Kota Sodom yang Doyan Maksiat

Kisah Nabi Daud a.s. yang Diberikan Umur oleh Nabi Adam a.s.

Nabi Daud a.s. diberi umur oleh Nabi Adam a.s.

Nabi Daud a.s. merupakan keturunan Nabi Ibrahim a.s. dari Nabi Ishaq a.s. Sehingga, ia memiliki nama Daud bin Isya bin Uwaibid bin Bu'az bin Salmun bin Hasyun bin Aminadab bin Aram bin Hashrun bin Farish bin Yahudza bin Yaqub bin Ishaq.

Ada sebuah kisah di mana Nabi Adam a.s. menghibahkan umurnya kepada Nabi Daud a.s. Dari hadis sahih riwayat Abu Hurairah, dikisahkan Nabi Adam a.s. merasa takjub dengan jiwa-jiwa yang Allah Swt ciptakan yang akan menjadi keturunannya kelak.

Dalam jiwa-jiwa tersebut, Nabi Adam a.s. terpaku melihat salah satu sosok yang memancarkan cahaya. Nabi Adam a.s. pun bertanya kepada Allah Swt siapakah gerangan sosok yang memancarkan cahaya tersebut. Allah Swt pun menjawab bahwa dia adalah keturunan Nabi Adam a.s. yang akan menjadi umat akhir zaman bernama Daud.

Kemudian, Nabi Adam a.s. kembali bertanya kepada Allah Swt berapa umurnya di dunia dan Allah Swt menjawab enam puluh tahun. Lalu, Nabi Adam a.s. memohon kepada Allah Swt agar memberikan 40 tahun dari umurnya kepada Nabi Daud a.s., sehingga umur Nabi Daud a.s. menjadi genap 100 tahun.

Diriwayatkan pula dalam hadis tersebut bahwa umur Nabi Adam a.s. adalah 1000 tahun. Setelah masa hidupnya hampir habis dan dirinya didatangi oleh Malaikat Izrail untuk mencabut nyawanya, Nabi Adam a.s. justru memprotesnya karena merasa masih memiliki "jatah hidup". 

Kemudian, Malaikat Izrail mengingatkan Nabi Adam a.s. bahwa ia telah memberikan 40 tahun umurnya untuk Nabi Daud a.s. Namun, Nabi Adam a.s. mengingkarinya dan di sini juga menjadi asal muasal mengapa manusia bisa lupa akan janji yang dibuatnya karena Nabi Adam a.s. pernah melakukan kesalahan dan keturunannya pun juga melakukan kesalahan yang sama. 

Baca juga: Kisah Nabi Sulaiman a.s. Lengkap dari Pertemuannya dengan Ratu Balqis Hingga Jadi Hakim

Kisah Nabi Daud a.s. yang Melawan Jalut dengan Katapel

Nabi Daud a.s. melawan Raja Jalut

Kisah Nabi Daud a.s. selanjutnya adalah saat sang nabi masih berusia muda. Diceritakan, Nabi Daud a.s. hidup berada di tengah-tengah Bani Israil yang dipimpin oleh raja berperawakan besar dengan sifat yang buruk, bernama Jalut.

Raja Jalut sesungguhnya raja yang diangkat oleh kaum penjajah Bani Israil, sedangkan Bani Israil sendiri belum mengangkat seseorang dari kaumnya untuk menjadi pemimpin.

Hingga akhirnya, Allah Swt memberi sebuah petunjuk seseorang akan menjadi raja atau pemimpin Bani Israil. Dialah Talut, seorang pemuda yang tampan, gagah perkasa, shalih, dan cerdas. Setelah diangkat menjadi pemimpin kaum Bani Israil, Raja Talut pun segera mengumpulkan Bani Israil untuk melawan Raja Jalut. Terkumpul lah 300 prajurit alim yang mematuhi Raja Talut di mana salah satu prajuritnya adalah Nabi Daud a.s. 

Peperangan pun terjadi. Sayangnya, peperangan tersebut tidak seimbang karena kalah jumlah dan prajurit Raja Talut menggunakan senjata yang seadanya. Saat keadaan terdesak, di mana Raja Talut hampir kalah dari Raja Jalut, Nabi Daud a.s. pun segera membantu Raja Talut.

Tanpa rasa takut, Nabi Daud a.s. pun melawan Raja Jalut. Bahkan, Nabi Daud a.s. hanya menggunakan katapel dalam pertarungan tersebut. Atas dengan izin Allah Swt, Nabi Daud a.s. pun memenangkan pertarungan. Lontaran batu dari katapel Nabi Daud a.s. mengenai kepala Raja Jalut dan setelahnya raja zalim tersebut pun tumbang.

Melihat rajanya tidak berdaya lagi, prajurit Raja Jalut pun lari pontang-panting. Sedangkan Raja Talut terkesima dengan keberanian Nabi Daud a.s. Sebelumnya, Raja Talut pernah berjanji bahwa dirinya akan menikahkan putrinya dengan seseorang yang dapat mengalahkan Raja Jalut. Sehingga, Nabi Daud a.s. pun dinikahkan dengan anak Raja Talut. Kedudukan Nabi Daud a.s. juga berubah yang sebelumnya adalah seorang prajurit biasa, kini Nabi Daud a.s. menjadi seorang panglima.

Baca juga: Kisah Nabi Yunus a.s. yang Meninggalkan Kaumnya dan Ditelan Paus

Kisah Nabi Daud a.s. Menjadi Raja Bani Israil

Nabi Daud a.s. menjadi Raja Bani Israil

Tahun-tahun pun berlalu dan Raja Talut meninggal dunia. Sebelum wafat, Raja Talut melantik Nabi Daud a.s. sebagai seorang raja pengganti dirinya. Sebelumnya, terdapat percikan perpecahan di mana sebagian besar memilih anak laki-laki Raja Talut sebagai penerus sang ayah.

Namun, sebagian yang lain memilih Nabi Daud a.s. karena anak raja Talut dinilai tidak berlaku adil. Kemudian, akhirnya dua kubu sepakat bahwa Nabi Daud a.s. menjadi penerus tahta Raja Talut. Sehingga, Nabi Daud a.s. tidak hanya menjadi seorang nabi, tetapi juga menjadi raja untuk Bani Israil. 

Selama pemerintahannya, Nabi Daud a.s. menjadi raja yang adil dan bijaksana. Beberapa perkara dapat dipecahkan dengan mudah dan diberikan solusi terbaik. Peperangan juga dimenangkan oleh kerajaan Nabi Daud a.s. Kisah Nabi Daud a.s. yang menjadi Raja Bani Israil ini pun diabadikan dalam Al-Qur'an.

Baca juga: Kisah Nabi Saleh a.s. dan Mukjizat Unta Betina yang Lahir dari Batu

Kisah Nabi Daud a.s. dan Mukjizatnya

Mukjizat Nabi Daud a.s.

Nabi Daud a.s. mendapat risalah kenabian dari Allah Swt saat usianya 40 tahun. Allah Swt juga menurunkan sebuah kitab pada Nabi Daud a.s., yakni Kitab Zabur.

Nabi Daud a.s. juga memiliki mukjizat yakni dapat berbicara dengan hewan, bersuara amat merdu, dapat menundukkan gunung untuk bertasbih bersama dirinya di waktu pagi dan sore hari, dan dapat melunakkan besi tanpa memakai alat pemanas.

Nabi Daud a.s. juga menjadi nabi pertama yang bertanya kepada Allah tentang arah kiblat. Kala itu, Nabi Daud a.s. membangun Baitul Maqdis dan Al-Aqsa sebagai arah kiblat untuk salat. Setelahnya, arah kiblat berganti ke Baitul Haram di Mekkah pada masa Nabi Muhammad Saw.

Baca juga: Kisah Nabi Yahya a.s., Sosok yang Pintar Hingga Membuat Para Binatang Hormat

Puasa Daud: Asal usul, Niat, Waktu, dan Tata Caranya

Puasa Daud

Puasa Daud merupakan puasa sunnah selang-seling, yakni sehari berpuasa dan sehari tidak.

Berikut ini penjelasan lengkap Puasa Daud, mulai dari kisah yang melatarbelakanginya hingga tata cara melakukannya.

Diriwayatkan, ada kisah yang melatarbelakangi terjadinya Puasa Daud. Pada masa itu, Nabi Daud a.s. jatuh cinta kepada seorang perempuan, namun sayangnya perempuan tersebut telah memiliki suami.

Kala itu masih zaman perang, diutuslah suami perempuan tersebut oleh Nabi Daud a.s. untuk menjadi prajurit dan maju berperang. Suami perempuan tersebut pun gugur di medan perang dan setelahnya Nabi Daud a.s. memperistri perempuan tersebut.

Namun, Nabi Daud a.s. diselimuti perasaan bersalah. Nabiyullah ini pun bertaubat kepada Allah Swt dengan cara melakukan puasa yang berselang-seling. Puasa tersebut akhirnya dikenal sebagai Puasa Daud.

Nabi Daud a.s. juga senang melakukan salat malam. Yakni, Nabi Daud a.s. tertidur separuh malam dan kemudian salat di sepertiganya dan tidur lagi di seperenamnya. Sehingga, salat dan puasa Nabi Daud a.s. ini menjadi salat dan puasa yang paling dicintai oleh Allah Swt. Hal tersebut diriwayatkan dalam hadis HR Al-Bukhari dan Muslim.

Puasa Daud menjadi puasa sunnah yang paling utama. Hal ini diriwayatkan oleh hadis HR an-Nasa'i di mana Rasulullah Saw bersabda, "Puasa yang paling utama adalah puasanya Nabi Daud a.s., ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari". 

Baca juga: Kisah Nabi Zakaria a.s. yang Sabar Berdoa untuk Mendapatkan Keturunan

Lalu, apa niat Puasa Daud?

Niat Puasa Daud untuk dilafalkan di malam hari:

نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سَنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى 

Nawaitu shauma dâwuda lillahi ta’âlâ

Artinya: “Saya berniat puasa Dawud, sunnah karena Allah ta’ala.”

Apabila lupa dilafalkan di malam sebelum berpuasa, berikut niat Puasa Daud untuk dilafalkan di siang hari, yakni dari pagi hari sampai sebelum masuk waktu zuhur:

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ دَاوُدَ لِلّٰهِ تَعَالَى  

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati dâwuda lillâhi ta‘âlâ. 

Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Dawud hari ini karena Allah ta’ala.”

Waktu untuk melakukan Puasa Daud dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari-hari diharamkan berpuasa. Berikut ini hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa:

a. Hari Raya Idulfitri (1 Syawwal)

b. Hari Raya Iduladha (10 Dzulhijjah)

c. Hari Tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)

d. Separuh terakhir dari Bulan Sya'ban

e. Hari yang diragukan (30 Sya'ban, saat orang telah membicarakan ru'yatul hilal).

Cara melakukan Puasa Daud sama seperti puasa pada umumnya, yakni dimulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama waktu itu, seseorang yang berpuasa harus menahan/mencegah dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa.

Baca juga: Kisah Nabi Muhammad Saw, Riwayat Lengkap dari Lahir hingga Wafat

Ya, itu dia kisah Nabi Daud a.s. dan asal-usul Puasa Daud. Ada segudang hikmah yang dapat  diterapkan di keseharian kita.

Selain untuk menambah ketakwaan dan keimanan kita, kisah Nabi Daud a.s. juga mengajarkan kita untuk berani melawan kebatilan, seperti Nabi Daud a.s. melawan Raja Jalut.

Lalu, kita juga diajarkan untuk bersikap adil dan bijaksana serta dapat memberikan solusi terbaik sebagaimana Nabi Daud a.s. saat dirinya menjadi seorang raja.

Sedangkan untuk puasa Daud, ada beragam manfaat yang bisa kita dapat, yaitu menambah rasa takwa terhadap Allah Swt, melatih pengendalian diri, mendapat rasa sehat untuk tubuh, dan dapat membasuh jiwa kita.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sabrina Alisa

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat