visitaaponce.com

Cara Mengamalkan Bacaan Yasin Fadhilah

Cara Mengamalkan Bacaan Yasin Fadhilah
Ilustrasi.(Freepik )

MEMBACA Surat Yasin menjadi salah satu kebiasaan umat Islam di samping surat-surat dalam Al-Qur'an yang lain. Ada yang suka membaca Surat Yasin tiap malam hari, pagi hari, atau seminggu sekali pada malam Jumat saja. Selain itu, ada amalan lagi terkait membaca Surat Yasin yaitu Yasin Fadhilah.

Apa itu bacaan Yasin Fadhilah? Amalan ini terkait pengulangan beberapa ayat dalam jumlah tertentu. Ditambah lagi doa setelah membaca ayat-ayat tertentu dalam Surat Yasin.  

Surat Yasin merupakan qolbul qur’an. Maka tak heran surat ini punya banyak sekali keutamaan. Bahkan ada ulama yang membacanya dengan mengulang-ulang ayat tertentu dengan jumlah tertentu dan menambahi beberapa zikir dan doa yang lalu dikenal dengan Yasin Fadlilah.

Baca juga : Surat Yasin dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemahan, dan Keutamaannya

Lantas bagaimana cara mengamalkan Yasin Fadhilah? Berikut caranya sebagaimana dilansir dari tafsiralquran.id.

Tata cara membaca Yasin Fadhilah

Dalam kitab Khozinatul Asror karya Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili disebutkan kaifiyah (tata cara) membaca Yasin Fadhilah. Beliau mengutip dari sebagian ulama.

وَقَالَ بَعْضُهُمْ- لَفْظَةُ يٰس سَبْعَ مَرَّاتٍ وَإِذَا بَلَغَ فِيْ الْقِرَاءَةِ إِلَى قَوْلِهِ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِ يُكَرِّرُهَا أَرْبَعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَإِذَا بَلَغَ قَوْلَهُ سَلٰمٌ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ يُكَرِّرُهَا سِتَّ عَشر مَرَّةً وَإِذَا بَلَغَ قَوْلَهُ اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى يُكَرِّرُهَا أَرْبَعَ مَرَّاتٍ ثُمَّ يَقْرَأُ إِلَى آخِرِهَا 

Baca juga : Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan

Membaca lafaz Yasin 7 kali. Ketika sampai pada bacaan firman Allah: Dzalika taqdirul azizil alim diulang 14 kali, Salamun qaulan min Rabbir Rahiim diulang 16 kali, Awalaisalladzi khalaqassamawati wal ardha biqadirin ala anyyakhluqa mitslahum bala diulang 4 kali. Setelah itu dilanjutkan sampai akhir surat.  

Kaifiyah semacam inilah yang secara luas dikenal dengan bacaan Yasin Fadhilah. Di akhir penjelasan kaifiyah ini, Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili mengatakan:

وَمَنْ قَرَأَ السُّوْرَةَ عَلَى هَذَا التَّرْتِيْبِ سَبْعَ مَرَّاتٍ يَحْصُلُ مُرَادُهُ وَمَقْصُوْدُهُ هَكَذَا أَخَذْتُ اْلإِجَازَةَ عَنِ الْمَشَايِخِ

Baca juga : UAS Ungkap Amalan agar Dagangan Laris Manis Usaha Lancar Jaya

Siapa saja yang membaca Yasin dengan susunan seperti ini 7 kali, dia akan mendapatkan yang diinginkannya. Seperti inilah saya mengambil ijazah dari para guru.

Untuk lebih jelasnya, berikut urutannya.

1. Yasin dibaca tujuh kali.

Yasin ada di awal Surat Yasin atau ayat pertama.

Baca juga : Surat At-Takwir dalam Bahasa Arab, Latin, Terjemah, Kandungan, Keutamaannya

يٰسۤ ۚ

Yā sīn.

2. Dzalika taqdirul azizil alim diulang 14 kali. 

Ini merupakan penggalan ayat ke-38 Surat Yasin. Artinya,  Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui. 

Berikut ayat ke-38 yang lengkap.

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ

Wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-‘azīzil-‘alīm(i).

(Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah) matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.

Baca juga: Malam Nisfu Syaban Baca Yasin Tiga Kali, Bolehkah dan Bagaimana Caranya

3. Salamun qaulan min Rabbir Rahiim diulang 16 kali. 

Ini terdapat pada ayat ke-58 Surat Yasin. Berikut ayat ke-58 secara lengkap.

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ

Salāmun qaulam mir rabbir raḥīm(in).

(Kepada mereka dikatakan,) "Salam sejahtera," sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

Baca juga: Anak Baca Yasin di Makam Ibunda, Arwah Permakaman Bahagia

4. Awalaisalladzi khalaqassamawati wal ardha biqadirin ala anyyakhluqa mitslahum bala diulang empat kali.

Ini merupakan penggalan ayat ke-81 Surat Yasin. Artinya, Bukankah Zat yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan manusia yang serupa mereka itu (di akhirat kelak)? Benar. 

Berikut ayat ke-81 secara lengkap.

اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ ۗبَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ

Awa laisal-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin ‘alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-‘alīm(u).

Bukankah Zat yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan manusia yang serupa mereka itu (di akhirat kelak)? Benar. Dialah yang Maha Banyak Mencipta lagi Maha Mengetahui.

Baca juga: Al-Fatihah Kandungan, Keutamaan, Terjemahan, dan Tafsirnya

Amalan dari ulama saleh

Dapat dipahami bahwa kaifiyah di atas merupakan kreasi amalan berdasar pengalaman dari para ulama dan orang-orang saleh. Ini tidak menutup kemungkinan hal tersebut berdasarkan ilham dari Allah. 

Biasanya para ulama ketika merasakan suatu faedah atau manfaat tertentu dari suatu amalan, mereka mengajarkan kepada murid-muridnya. Begitu pun dengan Yasin Fadhilah. Karenanya, tidak ditemukan sumber hadis terkait kaifiyah ini.

Namun, walaupun tidak bersumber langsung dari hadis Nabi SAW, susunan Yasin Fadhilah semacam ini dapat kita amalkan. Selain datangnya dari para ulama, kaifiyah ini tidak bertentangan dengan satu hadis pun. Bahkan ada banyak riwayat hadis yang menunjukkan diperbolehkan mengulang-ulang suatu ayat dan anjuran berzikir dan berdoa.

Dalam Kitab Abwabul Faraj (100), Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki juga menyebutkan kaifiyah dan khasiatnya sebagaimana di atas. Bahkan beliau juga menyebutkan berbagai macam susunan bacaan Yasin Fadhilah yang terdiri dari berbagai macam zikir, selawat, dan doa-doa dari para ulama.

KH Maimun Zubair dalam kata sambutan cetakan Yasin Fadhilah terbitan PP Al-Anwar Sarang Rembang mengatakan bahwa Sayyid Muhammad Al-Maliki memerintahkan kepadanya dan para santri PP Al-Anwar untuk mengamalkan Yasin Fadhilah yang telah disusun oleh Sayyid Muhammad al-Maliki setelah subuh dan maghrib. Ia mendorong para pencinta ilmu dan ahlul ilmi untuk mengamalkannya.

Dalil pengulangan ayat Al-Qur'an dan berdoa

Pada kitab At-Tibyan karya Imam Nawawi dikutip dua hadis sahih tentang mengulang-ulang membaca ayat tertentu atau disebut dengan zikir menggunakan ayat Al-Qur'an.

1. Dalil pengulangan ayat.

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ قَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: بِآيَةٍ يُرَدِّدُهَا حَتَّى أَصْبَحَ وَالْآيَةُ إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ الآيَة

Dari Abu Dzar RA, beliau berkata: Suatu ketika Nabi SAW shalat dengan membaca satu ayat yang diulang-ulanginya hingga masuk waktu subuh. Ayat tersebut ialah

إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ

"Jika Engkau menyiksa mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau." (HR An-Nasai dan Ibnu Majah) Ayat ini ialah ayat ke-118 Surat Al-Maidah.

2. Dalil bertasbih, doa, minta perlindungan ketika baca ayat.

عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ اَلْيَمَانِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَافْتَتَحَ الْبَقَرَةَ فَقُلْتُ يَرْكَعُ عِنْدَ الْمِائَةِ ثُمَّ مَضَى فَقُلْتُ يُصَلِّيْ بِهَا فِيْ رَكْعَةٍ فَمَضَى فَقُلْتُ يَرْكَعُ بِهَا ثُمَّ افْتَتَحَ النِّسَاءَ فَقَرَأَهَا ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ فَقَرَأَهَا يَقْرَأُ مُتَرَسِّلًا إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيْهَا تَسْبِيْحٌ سَبَّحَ وَإِذَا مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ وَإِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ

Dari Hudzaifah bin al-Yaman RA, beliau berkata, "Suatu malam aku salat bersama Nabi SAW. Beliau mulai salat dengan membaca surat al-Baqarah." Saya berkata (dalam hati), "(Semoga) beliau rukuk setelah membaca 100 ayat." Ternyata beliau melanjutkan salat (tetap berdiri). Saya berkata, "(Semoga) beliau salat dengan membaca 100 ayat lagi dalam satu rakaat." Kemudian beliau melanjutkan lagi dengan membaca surat an-Nisa lalu surat Ali Imran. Beliau membacanya secara bersambung. Ketika beliau lewat ayat-ayat tasbih, beliau bertasbih. Bila lewat ayat-ayat terkait permintaan, beliau meminta (berdoa). Bila lewat ayat-ayat perlindungan, beliau meminta perlindungan kepada Allah. (HR Muslim).

Masih banyak riwayat lain yang serupa. Selengkapnya ada pada kitab At-Tibyan. Mengulang-ulangi bacaan ayat tertentu dengan jumlah tertentu bukan berarti menambah ayat Al-Qur'an. Walau demikian, dalam penulisan Yasin Fadhilah hendaknya dibedakan antara ayat yang diulangi, beberapa zikir dan doa dengan tulisan dari surat Yasinnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat