visitaaponce.com

Universitas Pancasila Latih Santri Al-Amien Buat Sabun Padat Transparan

Universitas Pancasila Latih Santri Al-Amien Buat Sabun Padat Transparan
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Pancasila (UP) dilaksanakan di Pesantren Al-Amien, Tangerang Selatan.(Ist/UP)

SEBAGAI bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat, Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (FF UP) menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan pendampingan kepada kalangan santri di Pesantren Al-Amien, Tangerang Selatan.

Penyuluhan dan pendampingan kepada kalangan santri kali ini bertemakan pembuatan sabun padat transparan dari minyak inti sawit menuju santri yang memiliki jiwa kewirausahaan.

Turut hadir menjadi pembicara yakni Dekan Fakultas Farmasi UP Prof Dr apt Shirly Kumala dan Direktur Pemberdayaan Masyarakat dan Pelaku Usaha (PMPU) Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik (OTSK) Badan POM Dra Asih Liza Restanti Apt MKes.

Sebagai pembicara pembekalan penyuluhan dan pendampingan dari kalangan mahasiswa, dosen fakultas farmasi UP dan dosen fakultas ekonomi UP serta kordinator pemberdayaan UMKM kosmetik BPOM

Baca juga: MPR: Penghapusan Istilah Madrasah di RUU Sisdiknas Inkonstitusional

Mereka yakni apt Andri Prasetyo MFarm dengan materi Pengenalan Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik (CPKB) dan Dr apt Novi Yantih Msi dengan materi Standar Mutu Sabun Padat Transparan. Selanjutnya, Dr Nana Nawasiah SE MM dengan materi Pemasaran Digital, serta Dr Fadjar Aju Tofiana Apt MT dengan materi Tata Cara Notifikasi Kosmetik. 

Dalam pelatihan, pembicara Andri Prasetyo yang juga Ketua Panitia Pengabdian Kepada Masyarakat UP menerangkan pelatihan pembuatan sabun padat transparan berasal dari limbah kelapa sawit yakni dari minyak biji sawit.

"Ini adalah hilirisasi dari hasil penelitian mahasiswa untuk digunakan di pesantren, sehingga pesantren bisa mandiri," terang Andri dalam keterangan pers, Senin (28/3).

Selain itu dilakukan juga pendampingan secara langsung pembuatan sabun padat trasnparan dari minyak inti sawit oleh Putri Windari Saputra, Dyah Ayu Putri Pitaloka dan Kintan Anindita dari mahasiswa FFUP.

"Setidaknya sabun dapat digunakan warga pesantren, bila perlu dijual atau dikomersialisasikan, karena ada penyuluhan juga tentang bagaimana tata cara pendaftaran kosmetika, dalam hal ini sabun padat transparan, sehingga nantinya produk ini bisa memiliki izin edar,"  jelasnya.

Dalam pelatihan ini, diikuti 350 peserta dari kalangan apoteker se-Indonesia secara online (daring), sedangkan peserta offline berasal dari santri Pesantren Al-Amien.

Mengenai bahan baku yang digunakan yakni minyak inti sawit, atau minyak kelapa, atau minyak zaitun.

Peralatannya berupa timbangan analitik, mixer untuk skala 5 kilogram, pengaduk, gelas, panci double blower, dari stainless steel sesuai persyaratan CPKB dari Badan POM.

"Para santri kami sediakan bahan baku dan alat-alatnya tersebut. Jika ada kesulitan di kemudian hari, mereka bisa menghubungi kami untuk mendapatkan masukan, hingga para santri ini bisa membuat sabun padat transparan yang memenuhi persyaratan mutu," terang Andri.

Ketua Dewan Pembina Pesantren Al-Amien Drs H Adeng Fathurrahman Hanafi Apt menyampaikan Pesantren Al-Amien selain mengajarkan ilmu-ilmu agama juga membekali santrinya dengan enterpreneurship seperti pertanian, otomotif, kuliner, dan tata busana.

Ia berharap pelatihan pembuatan sabun dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat UP bisa membekali para santri untuk membuat produk sabun yang dijual antarpesantren atau lingkungan keluarga santri.

"Sehingga santri bisa membekali diri setelah lulus dengan jiwa wirausaha atau santripreneur," ucap Adeng. 

Ketua Yayasan Pesantren Al-Amien Drs Rizali Namim menambahkan santri pesantren Al-Amien yang mengikuti pelatihan kali ini sebanyak 20 santri secara offline, dan sisanya 100 santri secara online melalui zooming. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat