Kemenkes Sebut Hepatitis Akut Berpotensi Jadi Wabah, Surveilans Ditingkatkan
![Kemenkes Sebut Hepatitis Akut Berpotensi Jadi Wabah, Surveilans Ditingkatkan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/f1a00f5c5d423fe412d00faf4d49a294.jpg)
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa dugaan kasus hepatitis akut yang menyebabkan tiga pasien anak meninggal dunia dapat berpotensi jadi wabah.
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hepatitis akut bisa berpotensi jadi wabah jika pihaknya serta masyarakat tidak waspada dan tidak meningkatkan surveilans.
Adapun surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
“Karena tergolong penyakit baru dan menular maka dikategorikan sebagai penyakit berpotensi wabah kalau kita tidak waspada dan meningkatkan surveilens,” ungkap Nadia kepada Media Indonesia, Minggu (8/5).
Saat ini, lanjut Nadia, pihaknya masih terus mempelajari dan meneliti penyakit hepatitis akut yang menimpa tiga anak tersebut.
Baca juga : Hepatitis Akut Berpotensi Jadi Wabah, Kemenkes: Perlu Mekanisme Deteksi dan Pencegahan Cepat
Nadia mengimbau agar seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kewaspdaaan. Ia juga mengimbau untuk menerapkan protokol kesehatan.
“Serta menerapkan personal higiene, sanitasi, juga mengenali tanda dan gejala dini supaya bisa dilakukan kontak tracing dan penanganan lebih cepat,” ungkapnya.
Sebelumnya, pakar Kebijakan Publik dan CEO Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai pemerintah harus lebih responsif terhadap hepatitis akut yang belum diketahui etiologinya ini.
"Dengan situasi ini pemerintah harus melakukan pemetaan kemungkinan yang akan terjadi, menyiapkan anggaran dengan mereduksi program-program yang belum sepatutnya dijadikan skala prioritas seperti pembangunan IKN, dan lain-lain," kata Achmad, Sabtu (7/5).
"Alihkan anggaran-anggaran itu untuk program-program pencegahan hepatitis akut sehingga tidak menjadi pandemi," ungkapnya. (OL-7)
Terkini Lainnya
Tingginya Angka Bunuh Diri pada Pria: Mengapa Kesehatan Mental Pria Sering Diabaikan?
Imunisasi Lebih dari Satu Jenis Vaksin tidak Sebabkan Kematian
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Remaja Putri dan Ibu Hamil Jadi Sasaran Utama Pencegahan Cikal Bakal Stunting
Obesitas Meningkat di Indonesia, Benarkah Body Contouring Jadi Solusi?
Kemenkes Dinilai belum Siap Implementasi SKP
Wabah Rabies Menyebar di Seluruh Wilayah Pulau Timor
Ditemukan Kasus Flu Burung Varian Baru H5N2, Pemerintah Tingkatkan Kewaspadaan
Penyakit Antraks Kembali Muncul di Gunungkidul Yogyakarta
Klub Liga Italia Rugi Rp60 Triliun Saat Pandemi Covid-19
Presiden akan Bubarkan Satgas Covid-19
8 Kasus Baru Virus Marburg Terkonfirmasi di Guinea Ekuatorial
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap