visitaaponce.com

Penanganan Pasien Kardiovaskular dan Paru Terpapar Covid-19

Penanganan Pasien Kardiovaskular dan Paru Terpapar Covid-19
Petugas kesehatan mengoperasikan alat medis di ruangan ICU Khusus Covid-19 di RSUD dr Pirngadi Medan, Kota Medan, Sumut, Jumat (3/9/2021)(ANTARA/Fransisco Carolio)

HAL yang penting dalam tindak pasien kardiovaskular yang mengidap covid-19 adalah menyembuhkan terlebih dahulu pasien dari covid-19. Ini perlu dilakukan sebagai langkah awal karena virus korona akan memperberat kondisi pasien apabila dipaksakan melakukan operasi.

Jantung merupakan salah satu bagian penting dalam tubuh dan memiliki pembuluh darah yang sering terjadi penyumbatan sehingga dinamakan penyakit jantung koroner. Operasi yang dilakukan ada 2 macam yakni noninvasif seperti pemasangan ring, selanjutnya yakni operasi bypass.

"Operasi seperti mengangkat sebagian paru yang terinfeksi atau membersihkan. Kaitannya dengan covid-19 memiliki akibat atau komplikasi pada pasien-pasien di mana mengganggu penyerapan oksigen di paru-paru dan mengganggu pembekuan di pembuluh darah," kata Dokter Spesialis Bedah Toraks Kardiovaskuler dr David Hutagaol, Sp.BTKV(K)-VE dalam dialog Tindakan Operatif Jantung dan Paru pada Pasien Covid-19, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Rektor UIII: Lahirkan Pemikir dari Untidar Magelang

Baca juga: Pembangunan Sekolah Sukma Bangsa Sigi Tahap Kedua Sudah 75%

Oleh karena itu, pasien mengeluhkan sesak napas dan pembekuan pembuluh darah sehingga banyak mendapatkan obat pengencer darah. Ketika melakukan tindakan operasi pada pasien tersebut diperlukan kepastian infeksi di paru-paru dan proses pembekuan darah sudah teratasi karena kalau tidak akan mengganggu operasi. Setidaknya dibutuhkan waktu 2-3 hari agar dinyatakan bebas covid-19, kemudian dilanjutkan penurunan infeksi selama 10-12 pekan karena perbaikan jaringan tubuh bagi pasien covid-19 agak lebih berat.

"Pasien yang mengalami covid-19 bila dipaksakan untuk operasi maka angka kematiannya naik 6 persen. Atau pascaoperasi di ICU akan mengalami waktu yang sangat lama atau bisa terkena infeksi paru-paru, atau pembekuan darah kurang bagus dan berakhir kematian," ujar David.

Jika pasien sudah ada sumbatan koroner, diharapkan sumbatan tersebut tidak menjadi lebih berat. Karena itu, pasien tidak boleh melakukan aktivitas yang terlalu berat, meminum obat pengencer darah, mengurangi stres, dan kurangi makanan berlemak. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat