visitaaponce.com

Konservasi Lewat Kebun Raya, Solusi Tanggulangi Biodiversity Lost

Konservasi Lewat Kebun Raya, Solusi Tanggulangi Biodiversity Lost
Ilustrasi danau di kawasan Kebun Raya Cibinong(ANTARA FOTO/Yulius Satria W)

KEBUN Raya menjadi salah satu solusi untuk menjawab ancaman kehilangan biodiversitas atau biodiversity lost di Indonesia. Plt. Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovsi BRIN R. Hendrian menjelaskan Indonesia masih mengalami masalah biodiversity lost, meskipun telah terjadi penurunan tingkat deforestasi hutan yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

“Aktivitas konservasi yang progresif yang dilakukan Kebun Raya menjadi solusi dalam menanggulangi biodiversity lost,” ucap Hendrian dalam keterangannya, Jumat (10/6).

Dalam acara launching Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (ITERA) di Lampung Selatan, Rabu (8/6), Hendrian mengatakan pengelolaan kebun raya yang merupakan satu pekerjaan jangka panjang. Manfaatnya tidak dapat serta merta dirasakan secara instan. Untuk itu, diperlukan visi dan komitmen kuat, konsistensi, serta stamina luar biasa dari pengelola dan seluruh pemangku kepentingan. Komitmen jangka panjang adalah prasyarat yang tidak dapat ditawar.

“Pembangunan kebun raya sangat selaras dengan spirit green economy yang tengah digaungkan. Perannya tidak hanya sekedar untuk melestarikan keanekaragaman tumbuhan, tetapi juga mendorong riset untuk pemanfaatan keanekaragaman tumbuhan secara berkelanjutan. Perhatian pada aspek utilization perlu lebih ditingkatkan, khususnya untuk memberi kontribusi yang lebih signifikan pada pembangunan nasional,” ungkapnya.

Baca juga: Kepala BRIN Ungkap Kebun Raya Bogor Sudah Sesak

Sementara itu, Rektor ITERA Mitra Djamal mengatakan Kebun Raya ITERA dirintis pada tahun 2016. Saat itu, Institut Teknologi Sumatera mendapat hibah lahan dari Provinsi Lampung seluas 275 hektare. Dari sana kemudian muncul gagasan untuk membangun kebun raya di sebagian lahan yang ada yaitu seluas 75,5 hektare.

“Sampai saat ini baru 25% pembangunan infrastruktur yang berjalan, namun sudah menjalankan fungsi-fungsi kebun raya yaitu konservasi, penelitian, pendidikan, wisata dan jasa lingkungan,” ujarnya.

Mitra Djamal juga menambahkan Kebun Raya ITERA menjadi kebun raya pertama yang dikelola Perguruan Tinggi yang diresmikan. Ada tiga kebun raya yang dikelola Perguruan Tinggi yaitu Kebun Raya Haluoleo, Kebun Raya Universitas Palangkaraya serta Kebun Raya ITERA.

BRIN sebagai lembaga pemerintah yang bertugas memberikan pembinaan substanstif kepada kebun raya di seluruh Indonesia saat ini telah membina sebanyak 45 kebun raya, baik yang dikelola oleh BRIN, Pemerintah Daerah maupun Perguruan Tinggi.(OL-5) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat