visitaaponce.com

Sebab Bahasa Arab Pengaruhi Banyak Negara dan Teori Asal Usul

Sebab Bahasa Arab Pengaruhi Banyak Negara dan Teori Asal Usul
Warga melintasi papan penunjuk arah tiga bahasa di jalan Desa Talunombo, Sapuran, Wonosobo, Jawa Tengah, Sabtu (9/4/2022).(Antara/Anis Efizudin.)

BAHASA Arab banyak menyumbangkan kosakata pada bahasa yang ada di dunia. Alasan utamanya, bahasa ini digunakan dalam kitab Al-Qur'an yang masih bertahan hingga kini. Al-Qur'an tetap eksis dengan bahasa aslinya selama lebih dari 14 abad dan tergolong kitab yang banyak dibaca oleh masyarakat dunia.

The King Abdul Aziz Center menerbitkan buku berjudul Arabic In World Language. Buku ini menulis bahwa bahasa Arab sangat berpengaruh pada bahasa-bahasa yang masih digunakan saat ini yaitu Spanyol, Italia, Prancis, Inggris, Jerman, Turki, dan Indonesia.

Bahasa Arab berkembang dari bahasa Aramaik yang dahulu banyak digunakan di kawasan Palestina dan digunakan Nabi Ibrahim beserta anak cucunya. Bahasa Aramaik dibawa oleh Nabi Ibrahim beserta istrinya, Siti Hajar, yang memiliki seorang anak yaitu Nabi Ismail.

Nabi Ibrahim beserta Siti Hajar dan Ismail kecil kemudian pergi ke Mekkah lalu tinggal di sana. Sedangkan nabi Ibrahim selalu pergi pulang antara Palestina dan Mekkah. Siti Hajar berasal dari Mesir dan menggunakan bahasa Qibti yang digunakan oleh masyarakat Mesir saat itu.

Hal itu membuat Nabi Ismail bisa menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Aramaik dari ayahnya dan bahasa Qibti dari ibunya. Kemudian Siti Hajar menemukan air zam-zam yang mengalir terus dan tiada habisnya. Hal ini membuat para kabilah atau pedagang yang lewat lalu tinggal di situ.

Semakin lama tempat itu dipenuhi para pedagang dan menjadi perkampungan yang ramai. Orang-orang yang datang berasal dari daerah yang berbeda-beda dengan latar belakang bahasa yang tidak sama sehingga terjadi pembauran beberapa bahasa di tempat itu.

Peran Nabi Ismail

Dari sinilah lahirnya bahasa Arab. Nabi Ismail kemudian menggabungkan beberapa bahasa tersebut lalu menjadi bahasa Arab. Bahasa ini mulai berkembang dan menjadi bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi penduduk sehari-hari.

Banyak yang mengatakan bahwa bahasa Arab sudah ada sejak zaman Nabi Adam. Namun hal ini tidak memiliki bukti yang kuat. Ini karena bahasa yang digunakan Nabi Adam beserta anak cucunya telah hilang jejaknya setelah bencana banjir besar pada masa Nabi Nuh.

Hingga saat ini bahasa Arab telah berkembang pesat dan digunakan lebih dari 25 negara di Timur Tengah dan kawasan Afrika utara. Hal itu didorong pula pada masa pendidikan berkembang maju di kota Baghdad karena banyak sekali buku yang menggunakan bahasa Arab. Hal yang sama juga terjadi di Andalusia ketika menjadi pusat pendidikan dunia dan banyak sekali buku-bukunya yang menggunakan bahasa Arab.

Banyak orang-orang dari seluruh penjuru dunia yang belajar di kota Baghdad dan Andalusia sehingga mereka harus bisa menggunakan bahasa Arab. Hal ini yang membuat bahasa Arab bisa bertahan dan terus berkembang ke seluruh penjuru dunia dan tidak hilang sampai sekarang.

Teori asal-usul bahasa Arab

Menurut Ethnologue, bahasa Arab merupakan bahasa berpenutur asli nomor lima terbanyak di dunia dengan 242,391 juta jiwa di 60 negara. Bahasa Arab merupakan bahasa nasional di 25 negara, seperti Arab Saudi, Algeria, Bahrain, Chad, Kamerun, Djibouti, Mesir, Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Libanon, Libia, Maroko, Mauritania, Oman, Palestina, Qatar, Somalia, Sudan, Suriah, Tunisia, Uni Emirat, dan Yaman.

Baca juga: Sejarah Penguin Puluhan Juta Tahun Lalu yang Dapat Terbang

Ada banyak teori tentang asal usul bahasa ini. Sebagian pendapat menyatakan, bahasa Arab telah ada semenjak Nabi Adam. Hal ini merupakan interpretasi Al-Qur'an surah al-Baqarah ayat 31 bahwa Allah telah mengajarkan pengetahuan tentang nama-nama kepada Nabi Adam. Bahasa yang digunakan oleh Adam tersebut ditafsirkan sebagai bahasa Arab. Jadi, bahasa ini merupakan bahasa pertama yang digunakan manusia, kemudian berkembang menjadi berbagai cabang baru.

Pendapat kedua mengatakan, bahasa Arab termasuk rumpun bahasa Semitik yang merupakan turunan rumpun Afroasiatik. Menurut para ahli modern, bahasa di dunia awalnya berasal dari daerah asal mula manusia pertama menetap, yaitu sekitar Asia dan Afrika. Bahasa yang lahir dari kawasan ini pada masa-masa berikutnya mencapai ratusan bentuk bahasa baru yang digunakan oleh sebagian besar penduduk dunia.

Bahasa ini dinamakan Afro-Asiatic atau Afrasian atau Hamito Semitic. Ini istilah yang diperkenalkan oleh Maurice Delafosse (1914). Bahasa ini memperanakkan sekitar 400 jenis bahasa yang beberapa di antaranya telah punah. Salah satunya ialah rumpun bahasa Semit yang menjadi tempat bernaung bahasa Arab dalam pohon klasifikasi bahasa. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat