Orangtua Harus Ajak Anak Berkegiatan untuk Kurangi Kecanduan Gawai
![Orangtua Harus Ajak Anak Berkegiatan untuk Kurangi Kecanduan Gawai](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/227799959309d64b828e08a0c25cdd95.jpg)
MENYEDIAKAN kegiatan lain untuk anak dapat membantu mereka terlepas dari kecanduan gawai. Hal itu diungkapkan psikolog anak dari Tiga Generasi Vera Itabiliana Hadiwidjojo.
"Ketika anak melihat tidak ada pilihan lain, dia akan mencari apa yang ada. Bedanya sama orang dewasa kan mereka masih bisa cari pilihan lain sendiri. Anak-anak tuh belum bisa seperti itu. Oleh sebab itu perlu orang dewasa untuk membantu," jelas Vera, dikutip Selasa (9/8).
Vera menyampaikan, agar anak tidak kecanduan gawai, orangtua perlu memberi tahu kepada anak kegiatan apa saja yang bisa dia lakukan di dalam rumah. Tidak hanya itu, orangtua juga perlu menyediakan lebih banyak waktu untuk berkumpul dan berkegiatan bersama anak di rumah.
Baca juga: Memasak Bisa Jadi Quality Time Bersama Keluarga
"Kalau di rumah saja, kasih tahu apa yang bisa dilakukan. Mungkin mulai dari orangtuanya lebih banyak kasih waktu kumpul di rumah. Mulailah bikin jadwal untuk kembalikan lagi aktivitas anak. Soalnya selama 2 tahun pandemi ini kan kita berkutat dengan jadwal. Sekarang harus dibuat lagi jam-jam kegiatan anak," kata Vera.
"Diatur juga jam main gawainya. Kalau sulit sekali, mungkin bisa dibantu dengan wifi-nya dicabut dulu atau disimpan dulu gadgetnya. Nah pada saat nggak boleh pegang gadget, orangtua juga harus menyediakan pilihan dia harus ngapain. Jadi kasih dia kegiatan. Kalau cuma ditarik saja gadgetnya, pasti balik lagi kebiasaanya," imbuhnya.
Sebagai salah satu contoh kegiatan, Vera menyarankan kepada orangtua untuk mencoba bereksperimen bersama anak di rumah. Eksperimen juga dapat dilakukan di berbagai macam bidang, misalnya seperti memasak bersama anak di dapur.
Namun, sayangnya, Vera mengatakan, umumnya, orangtua terlalu lelah untuk melakukan hal tersebut. Sehingga, orangtua akan cederung kurang sabar dan enggan bereksperimen dengan anak karena takut rumah menjadi berantakan. Padahal, bereksperimen bersama anak justru akan menimbulkan dampak besar bagi diri anak sehingga hal ini perlu untuk dilakukan.
"Sebenarnya intinya eksperimen itu kan mencoba sesuatu, mengasah berpikir kritis. Cuma kendalanya adalah orangtua terkadang terlalu lelah. Jadi tidak sabar. Takut berantakan atau segala macam," ungkap Vera.
"Kalau takut berantakan, kita berapa lama sih kalau beresin rumah? Paling lama 2 jam lah ya. Tapi dampaknya kepada anak kan akan lebih dari itu. Dia bisa tahu kalau belajar ternyata menyenangkan. Itu saja susah loh untuk menumbuhkan rasa semangat belajar pada anak," lanjutnya.
Terakhir, Vera menyampaikan, jika anak mulai merasa bosan untuk melakukan kegiatan tersebut, cobalah untuk bernegosiasi dengan anak. Dengan demikian, orangtua juga dapat lebih memahami keinginan sang anak.
"Kalau anak bosan, ya yang namanya bosan pasti wajar. Tapi kita orangtua juga jangan buru-buru ketika anak bilang bosan. Kadang anak hanya perlu didengar dulu emosinya apa. Tanyakan bosannya karena apa. Dengan begitu bisa negosiasi juga dengan anak," tutupnya. (Ant/OL-1)
Terkini Lainnya
Gejala Hepatitis pada Anak tidak Selalu Mata Kuning
Gejala Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai Mata Kuning
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Banyak Dipengaruhi Gawai, Ajak Anak dan Remaja Berinteraksi Langsung Jaga Kesehatan Mentalnya
Ciptakan Kedekatan dengan Anak Lewat Aktivitas Menyenangkan
Spesifikasi dan Harga Asus Zenfone 11 Ultra, Smartphone Premium dengan AI Canggih
Asus Zenfone 11 Ultra segera Diluncurkan di Indonesia, Ini Spesifikasinya
Ikuti Cara Ini untuk Mengatasi Anak Kecanduan Main Gadget
Orangtua Harus Bijak saat Kenalkan Gawai ke Anak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap