Upaya Rehabilitasi Lahan Kritis Libatkan Masyarakat
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus berupaya untuk melakukan rehabilitasi lahan kritis di Indonesia. Salah satu upayanya yakni dengan melibatkan masyarakat untuk menanam pohon.
"Di program kita setiap melakukan rehabilitasi hutan dan lahan kita selalu libatkan masyarakta. Selain pemulihan lingkungan dan hutan, program rehabilitasi ini diharapkan jadi aktivitas masyarakta dan mengarah pada peningkatan keseahteraan masyarakat," kata Dirjen Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan KLHK Dyah Murtiningsih, Kamis (25/8).
Dyah mengungkapkan, pemerintah memiliki program kebun bibit rakyat yang mendorong masyarakat untuk melakukan rehabilitasi dengan melakukan pembibitan sendiri di lingkungannya. Masyarakat pun bisa datang ke Balai Pengelolaan Pengelolaan Aliran Sungai dan Hutan Lindung untuk mengambil bibit gratis.
"Kita siapkan bibit lokal dari masing-masing daerah dan bibit yang disukai masyarakat lokal seperti tanaman kayu-kayuan, buah-buahan hingga tanaman estetika," ucap Dyah.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki seluas 14,01 juta hektare lahan kritis. Adapun, lahan itu terdiri dari lahan APL seluas 5,5 juta hektare, hutan produksi 5,1 juta hektare, hutan lindung 2,8 juta hektare, dan kawasan konservasi 0,9 juta hektare.
Adapun, lahan kritis tersebar di seluruh Indonesia dengan persentase paling banyak ada di wilayah Sumatra, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
Dyah menyebut, berdasarkan data yang dihimpun KLHK, dalam 5 tahun terakhir telah ada seluas 1,01 juta hektare hutan dan lahan yang direhabilitasi.
"Paling banyak di 2019. Tapi 2020 mengalami penurunan karena adanya pandemi covid-19," imbuh dia.
Dyah melanjutkan, selain pelibatan aktif masyarakat, upaya pemulihan lahan kritis juga dilakukan dengan membangun persemaian skala besar. Saat ini sendiri, persemaian skala besar telah dibangun di beberapa lokasi, yakni Rumpin, Toba, Labuan Bajo, Kupag, Sulawesi Utara.
"Saat ini juga persemaian Mentawai di IKN sedang dalam proses. Kemudian nanti akan dibangun juga di Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara. Nanti akan dilakukan juga di lokasi lain," ucap Dyah.
"Pembangunan persemaian ini melibatkan pihak swasta dengan public private partnership," tambahnya. (Ata/OL-09)
Terkini Lainnya
KLHK Dorong Pemerintah Kolaborasi Buat Aturan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
Yogyakarta Hadapi Masalah Penanganan 72.294 Hektare Lahan Kritis
KLHK Dukung Kalsel Jadi Percontohan Rehab DAS di Indonesia
Guru Besar UGM Nilai Konsep KHDPK di Jawa Sebagai Inovasi Bernas
Pengelolaan Khusus Kawasan Hutan untuk Tertibkan dan Tata Hutan Jawa
Swasta dan Pemkab Purwakarta Tanam 1.250 Pohon di Lahan Kritis
237 Ribu Mangrove Ditanam Serentak di Kalimantan Selatan
Penguatan Ekosistem Biomassa Memanfaatkan Lahan Kritis
Lahan Konsesi Peluas Krisis Iklim di Sulsel
Lahan Rusak, Warga Transmigrasi Manfaatkan Badan Jalan untuk Bertani
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap