visitaaponce.com

Mengenal Apa Gejala dan Cara Pencegahan Monkeypox

Mengenal Apa Gejala dan Cara Pencegahan Monkeypox
Virus monkeypox saat ini, transmisi virus ini sangat rendah dan sangat berbeda dengan monkeypox pertama kali yang pada tahun 1958-1970.(AFP)

WALAUPUN hanya terdapat satu kasus positif yang ditemukan di Indonesia. Laporan terbaru dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan ada 26 orang terkait suspek kasus cacar monyet, 21 negatif, 1 positif, 4 suspek masih menunggu hasil. Mengingat kasus ini seperti hal yang menyeramkan, namun tidak seperti yang dibayangkan

Kepala Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI), dr. Hanny Nilasari, SpKK (K)  mengatakan bahwa saat ini WHO sudah memberikan peringatan antisipasi kesehatan global terkait adanya monkeypox ini.

"Jadi memang saat ini sudah diketahui bahwa ada peringatan antisipasi kesehatan global oleh WHO. Di Indonesia sendiri sudah ada 1 kasus pada sabtu 20 Agustus 2022 untuk monkeypox," ujar Hanny pada Kamis (25/8).

Hanny mengatakan bahwa monkeypox ini masih satu genus dengan penyakit cacar.

"Monkeypox masih satu genus dengan cacar. Monkeypox masuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae," jelasnya.

Untuk virus monkeypox saat ini, transmisi virus ini sangat rendah dan sangat berbeda dengan monkeypox pertama kali yang ditemukan pada tahun 1958-1970 silam.

"Pada saat ini terindikasi bahwa virus-virus monkeypox yang ada saat ini merupakan bentuk yang menimbulkan kelainan pda orang atau manusia lebih ringan, dengan angka kematian yang sedikit. Transmisinya lebih rendah. Berbeda dengan monkeypox pertama kali yang ditemukan pada tahun 58-an dan 70-an," ucapnya.

Sedangkan untuk gejala nya, monkeypox ini bisa masuk melalui droplet, kemudian kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi monkeypox, dan harus mengenali manifestasi klinis kulit

"Pada saat virus itu masuk melalui droplet, kemudian kontak erat dengan terkonfirmasi dan manifestasi klinis, manifestasi klinis harus dikenali dengan kelainan kulitnya," ungkap Hanny.

Hanny mengatakan bahwa kemungkinan terbesar penularan monkeypox ini adalah melalui droplet dan berbeda dengan penularan virus Covid-19.

"Kemungkinan terbesarnya adalah dari droplet, tidak melalui udara seperti covid-19. Misalnya dropletnya langsung dengan berhadap-hadapan secara lama dan dengan posisi yang sangat dekat dengan orang yang terkonfirmasi monkeypox," pungkasnya.

Ia juga menjelaskan bagaimana manifestasi kulit yang terjadi kepada orang yang terkonfirmasi monkeypox.

"Manifestasi di kulit ada bintil, lenting, atau bahkan di ujungnya ada nanahnya. Kelainan utamanya ada di wajah. Kemudian di ikuti dengan di lokasi-lokasi lain seperti lengan, telapak tangan, telapak kaki, tungkai bawah.

Ada beberapa laporan ada di sekitar bibir kelainannya," jelasnya.

Hanny berharap kepada masyarakat yang habis menjalani perjalanan dari luar negeri terutama dari negara yang ada terkonfirmasi kasus monkeypox agar langsung mendatangi fasilitas kesehatan untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

"Terkait dengan isolasi tentunya kita mengajak pada masyarakat, apabila dirinya setelah pergi dari luar negeri yang terdapat kasus konfirmasi monkeypox, ia harus segera datang ke fasilitas kesehatan,"

Harus ada kejujuran dari masyarakat agar mengidentifikasi penyakit ini menjadi lebih mudah. Sudah banyak pembelajaran dari covid untuk menjaga diri dan menjalani isoman. 

Tentunya tidak lupa juga mengajak masyarakat untuk sadar dan membantu nakes serta membantu surveilans dari kemenkes dan IDI untuk memutus rantai virus tersebut. (OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat