Literasi Digital Penting untuk Hadapi Ancaman Dunia Maya
![Literasi Digital Penting untuk Hadapi Ancaman Dunia Maya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/bb4e026c8d76b80a7b8a05d17a8b9bd1.jpg)
LITERASI digital dinilai merupakan hal yang wajib dipahami untuk mendukung transformasi digital, salah satunya untuk menghadapi potensi ancaman dari dunia maya.
''Hal-hal yang berpotensi mengancam tersebut di antaranya adalah penipuan, pelanggaran atas data pribadi dan misinformasi atau terpapar hoaks,'' kata Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nadia Fairuza melalui keterangannya, Jumat (26/8).
Ia menambahkan, selain merupakan keniscayaan dalam menghadapi transformasi digital, literasi digital juga dibutuhkan untuk tujuan penggunaan internet secara produktif.
Data Digital Literacy Index 2021 yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan KataData menunjukkan dari empat pilar literasi yakni digital culture, digital skills, digital ethics, digital safety, yang terakhir memiliki skor terendah, menunjukkan belum semua masyarakat menyadari bahaya yang menyertai aktivitas-aktivitas mereka di dunia digital.
Berkembangnya platform yang mengandalkan pengumpulan informasi konsumen untuk menciptakan personalised content membuka ruang bagi platform ini untuk melanggar privasi konsumen. Di ranah EdTech, hal ini juga semakin membuka peluang pelanggaran data pribadi anak-anak.
Data Badan Pusat Statistik (2021) menunjukkan sebanyak 88,99% anak usia 5 tahun ke atas sudah menggunakan internet dan mengakses media sosial.
Sebanyak hampir 90% anak-anak ini menggunakan ponsel pintar (smartphone) untuk mengakses internet. Banyaknya anak yang mengonsumsi internet memperlihatkan pentingnya penguasaan literasi digital sejak usia dini.
Baca juga: Gandeng Perguruan Tinggi di Daerah, Kemenkominfo Fasilitasi Literasi Digital KKN
Berdasarkan data dari Digital Civility Index (DCI), Indonesia menempati urutan ke-29 dari 32 negara dan merupakan negara dengan ranking terburuk se-Asia Pasifik pada tahun 2020.
Sebagai sebuah inisiatif dari Microsoft, DCI mengukur tingkat keberadaban pengguna internet di berbagai negara di dunia. Ia memperlihatkan masyarakat Indonesia kerap kali terlibat dalam penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan diskriminasi.
Posisi dalam indeks ini memperlihatkan perlunya perbaikan perilaku masyarakat dalam menggunakan internet. Perilaku yang buruk ini menyebabkan masyarakat tidak dapat memanfaatkan internet untuk tujuan positif.
Penelitian CIPS merekomendasikan urgensi untuk memperkenalkan literasi digital dan dasar-dasarnya sejak dini untuk meningkatkan resiliensi dalam menyiasati perkembangan teknologi informasi. Untuk itu, literasi digital perlu dimasukkan ke dalam kurikulum nasional mengingat pentingnya ilmu dan kompetensi dalam menggunakan teknologi dan internet dalam kehidupan sehari-hari.
"Membiasakan cara berpikir kritis, mengajarkan penggunaan teknologi, memperkenalkan konsep-konsep penting seperti persetujuan (consent), batasan (boundary), serta data personal yang tidak boleh dibagikan di ruang maya seperti alamat, password, nama orang tua, dan lain sebagainya harus mulai diajarkan sedini mungkin di sekolah," ungkap Nadia.
"Selanjutnya perlu terus membimbing mereka menggunakan teknologi dengan aman dan bertanggung jawab," imbuhnya.
Hal ini mengisyaratkan pentingnya pembekalan orangtua, guru, dan pengasuh anak dengan literasi digital agar dapat membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan teknologi internet.
Kemendikbudristek memiliki banyak program literasi, akan tetapi terbatas pada mendukung kebiasaan membaca, bukan untuk meningkatkan literasi digital. Sudah sewajarnya jika literasi digital menjadi program utama di tengah-tengah peningkatan upaya digitalisasi pendidikan di Indonesia.(OL-5)
Terkini Lainnya
Penggunaan Transaksi Digital di Warteg masih Minim
Starlink Milik Elon Musk Gandeng FiberStar
Upaya JIP Tingkatkan Kecepatan Akses Internet
Dua Korporasi Kolaborasi dalam Pengembangan Jaringan Fiber
6 Cara Mudah Temukan Akun Gmail yang Terlupakan
Pemblokiran Akses Internet ke Filipina dan Kamboja Jadi Ikhtiar Kecil Berantas Judi Online
Summit Satu Data Indonesia 2023: Tata Kelola Keamanan Siber Jadi Prioritas
Gus Imin Minta Pembocor Data Pribadi Harus Ditindak Tegas
DPR Minta Kementerian BUMN Bertanggung Jawab Soal Bocornya 15 Juta Data Nasabah BSI
Fordigi Dorong Impelentasi UU Perlindungan Data Pribadi di Perusahaan Negara
Marak Social Commerce, Perlindungan Data Pribadi Harus Diterapkan
UU Perlindungan Data Pribadi (PDP) Masih Perlu Pembahasan Lebih Jelas
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap