Anak dengan HIV Mudah Sakit Berat
![Anak dengan HIV Mudah Sakit Berat](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/9e1492b9ea73ff677abbcec8c656752e.jpg)
ANAK yang tertular HIV (human immunodeficiency virus) akan mudah sakit berat. Padahal penyakit yang datang hanya batuk dan pilek bisa berubah menjadi pneumonia.
Ketua Satgas HIV IDAI Dr Endah Citraresmi, SpA(K) menjelaskan virus HIV menyerang berbagai sel salah satunya sel CD 4 yang menyerang sistem imun. Sehingga anak yang terserang HIV akan mudah sakit. Bahkan jika anak lain terserang batuk dan pile, anak dengan HIV penyakit tersebut bisa menjadi pneumonia.
Kemudian juga terinfeksi kuman yang ringan, contohnya jamur, parasit, atau mungkin paling sering Toxoplasmosis dari parasit, hingga Tuberkulosis berat.
"Patokannya adalah anak sering sakit dengan penyakit yang tidak lazim dengan penyakit lain itu harus curiga. Akibatnya sering banget terkena gizi kurang atau gizi buruk. Anak itu masuk dengan masuk dengan kondisi lebih berat, lebih mudah dipahami karena kekebalan tubuhnya menurun," kata dr Endah dalam konferensi pers secara daring, pada 2 September 2022.
Sehingga sebelum lahir, ibu bayi harus diperiksa dulu apakah mengidap HIV atau tidak. Kemudian bayi ketika sudah lahir pun juga diperiksa. Ketika deteksi sudah diketahui sejak dini maka terapi pasien HIV bisa dilakukan secara cepat dan konsisten.
Anak dengan HIV sering terjadi dan terlihat saat memasuki masa sekolah adanya gangguan motorik sehingga harus tinggal kelas, atau kelas khusus. Berbeda dengan dewasa yang baru tertular HIV, karena orang dewasa itu otaknya sudah jadi. Neurologi dari manifestasi HIV ini juga jadi yang jadi perhatian bersama.
"Pemantauan yang sama seperti dewasa, karena virusnya masih ada di dalam tubuh, teorinya akan menimbulkan peradangan di pembuluh darah meningkatkan risiko jantung, itu yang jadi concern," ujarnya.
Dengan terapi yang konsisten sel CD 4 pada bayi akan menjadi lebih baik tentu bayi bisa berkembang dan normal seperti biasa.
"Sayangnya beberapa kasus pasien datang ketika sudah lanjut, artinya sudah ada gangguan dan ini bukan kasus yang jarang," pungkasnya. (H-2)
Terkini Lainnya
6 Cara Mengajarkan Kesabaran pada Anak
Perlukah Membersihkan Kotoran Telinga Anak?
Stimulasi Kemampuan Berbahasa Anak dengan Ekspresi dan Suara
Ini Usia Optimal untuk Mengkhitan Anak
Vaksinasi Ganda pada Anak, Perlukah Khawatir?
Catat! Makanan Ini Mengandung AA dan DHA untuk Maksimalkan Otak Anak
Olahraga yang Tepat dan Teratur Bikin Jantung Lebih Sehat dan Kuatkan Imun Tubuh
Super Produktif ala Milenial, Namun Imun Tetap Terjaga
Ini Saran Dokter Agar Imun Tetap Terjaga
Ibu Perlu Tahu Nutrisi untuk Perkembangan Kognitif Anak Usia Prasekolah
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap