visitaaponce.com

Asmaul Husna Al-Hafizh Maha Menjaga Semua yang Bertolak Belakang

Asmaul Husna: Al-Hafizh Maha Menjaga Semua yang Bertolak Belakang
Tulisan arab Al-Hafiz.(DOK Instagram.)

KAJIAN asmaul husna kali ini tentang Al-Hafiz. Secara bahasa, Al-Hafiz ialah Zat Yang Maha Menjaga. 

Bagaimana makna salah satu dari 99 asmaul husna itu lebih dalam? Berikut penjabaran makna Al-Hafizh sebagai salah satu asmaul husna dilansir dari @limofficial_lirboyo di Instagram. 

Makna Al-Hafiz

Dalam kitab al-Maqshad al-Asna, kitab karya Imam al-Ghazali yang khusus menerangkan asma'ul Husna, menjelaskan bahwa Al-Hafiz berarti Zat yang menjaga keselarasan hal-hal yang bertolak belakang. Kita bisa mendapati banyak hal yang tabiatnya bertolak belakang, seperti anas dan dingin, kering dan basah, air dan api, dan seterusnya.

Baca juga: Dua Makna Al-Muqith sebagai Asmaul Husna Allah

Air bisa memadamkan kobaran api. Sebaliknya, api bisa memanaskan air, lalu mengubahnya jadi uap, kemudian hilang bersama udara. 

Sekilas, dua hal yang bertolak belakang terkesan saking mengalahkan dan tidak bisa disatukan. Akan tetapi, nyatanya segala sesuatu tercipta dalam bentuk yang terdiri dari hal-hal yang bertolak belakang. 

Tubuh manusia mengandung unsur panas juga menyimpan unsur dingin. Apabila dua unsur tersebut saling mendominasi, tentu akan berdampak buruk bagi tubuh manusia. 

Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Karim Maha Mulia terhadap Pelaku Maksiat

Namun, Allah SWT mengumpulkan keduanya sembari menjaga keduanya tetap selaras. Bagiamana Allah SWT menjaga dua hal yang bertolak belakang tetap selaras?

Jaga yang bertolak belakang 

Imam Al-Ghazali menjelaskan ada dua cara Allah menjaga dua hal yang bertolak belakang agar tetap selaras

1. Ta'dil.

Ta'dil berarti menyeimbangkan kadar kekuatan yang memiliki dua unsur dengan habitat bertolak belakang. Dengan demikian unsur panas tidak mendominasi atau mengalahkan unsur dingin.

Baca juga: Asmaul Husna Perbedaan Al-Ghofur dan Al-Ghaffar Zat Maha Pengampun 

2. Imdad. 

Imdad ialah membantu unsur yang kekuatannya lebih lemah ketimbang unsur lain. Misalnya, unsur panas dalam tubuh manusia sedang dominan, Allah SWT menciptakan rasa haus. 

Dengan rasa haus, seseorang terdorong untuk memasukkan cairan ke dalam tubuhnya. Cairan yang masuk tersebut meningkatkan kekuatan unsur dingin dan terciptalah kembali keseimbangan unsur panas dan dingin dalam tubuh kita.
(OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat