visitaaponce.com

Asmaul Husna Perbedaan Al-Ghofur dan Al-Ghaffar Zat Maha Pengampun

Asmaul Husna: Perbedaan Al-Ghofur dan Al-Ghaffar Zat Maha Pengampun
Tulisan arab Al-Ghafur.(DOK Instagram.)

PADA pembahasan asmaul husna kali ini kita akan mempelajari tentang Al-Ghafur. Yang menarik, nama terindah Allah ini juga punya asma yang mirip yaitu Al-Ghaffar.

Al-Ghofur dan Al-Ghoffar

Dua nama terindah dari asmaul husna milik Allah itu berasal dari akar kata yang sama. Al-Ghafur dan Al-Ghaffar merupakan pengembangan dari akar kata ghafara-yaghfiru yang berarti mengampuni. 

Dilansir dari @limofficial_lirboyo di Instagram, Al-Ghafur dan Al-Ghaffar tidak punya makna yang sama persis. Al-Ghafur mengandung faedah yang tidak terdapat pada Al-Ghaffar.

Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-'Alim Maha Mengetahui tanpa Batas

Begitu pula sebaliknya. Al-Ghaffar mencakup faedah yang tidak memiliki Al-Ghafur. 

Faedah berbeda

Menurut al-Hafiz al-Khattābi dalam kitab Sya'nu ad-Du'a', bila terdapat dua asma Allah yang disebutkan dalam bentuk yang berbeda, tetapi berasal dari akar kata yang sama, tiap-tiap dari keduanya punya faedah yang baru, tidak sekadar pengulangan. Lantas, apa perbedaan Al-Ghafūr dan Al-Ghaffār ? 

Dalam kitab al-Maqshad al-Asnā, Imam Al-Ghazali memaparkan perbedaan kedua nama dari 99 asmaul husna itu. Al-Ghafur menunjukkan makna Zat yang Banyak Mengampuni. Maksudnya, Allah SWT tidak hanya mengampuni satu dosa, melainkan banyak sekali dosa yang diampuni oleh-Nya. 

Baca juga: Asmaul Husna Allah Al-Fattah Pembuka Jalan Keluar Semua Masalah

Al-Ghaffār menunjukan makna Zat yang Mengampuni Berkali-Kali. Contohnya, ada seseorang yang melakukan dosa berupa meninggalkan puasa tanpa uzur, kemudian ia bertaubat dan mendapat ampunan dari Allah SWT. Pada kesempatan yang lain, ia melakoni dosa yang sama, lalu kembali bertaubat dan lagi-lagi Allah SWT memberikannya ampunan. 

Tetap jauhi dosa

Itu Allah SWT ialah Zat yang Maha Mengampuni. Tidak ada dosa yang tidak berpeluang diampuni kecuali dosa syirik. 

Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-Ghaffar Tampakkan Keindahan Tutupi Keburukan

Meski demikian, bukan berarti kita boleh melakukan dosa semau kita karena merasa percaya diri bahwa dosa tersebut pasti diampuni. Kita tetap sebisa mungkin menjauh dari dosa. 

Barulah apabila telanjur mengerjakannya, segeralah kita meminta ampunan dari Allah SWT. Dan ingat dosa yang diremehkan akan menjadi besar dan berat. Namun jika kita menyesali dosa kemungkinan besar dosa menjadi kecil dan ringan. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat