Allah Al-Lathif Maha Lembut dalam Ilmu dan Tindakan
![Allah Al-Lathif Maha Lembut dalam Ilmu dan Tindakan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/61848cd0670ce46fc624336611359e2c.png)
AL-LATHIF ialah salah satu nama terindah atau asmaul husna milik Allah SWT. Secara bahasa, asmaul husna Al-Lathīf berarti Zat Yang Maha Lembut.
Imam Al-Ghazali menjelaskan bahwa makna asmaul husna Al-Lathīf mencakup ilmu dan tindakan Allah SWT. Untuk pemahaman lebih dalam tentang asmaul husna Al-Lathif, berikut penjelasannya yang dilansir dari @limofficial_lirboyo di Instagram.
Ilmu Allah
Al-Lathīf dari segi ilmu punya arti bahwa Allah SWT ialah zat yang mengetahui segala kemaslhatan hingga unsur-unsurnya yang paling kecil serta yang paling samar. Tidak ada perkara samar melainkan Allah SWT mampu menyingkapnya.
Bahkan, di hadapan Allah SWT perkara yang jelas tidak berbeda dari perkara yang samar. Kedua kondisi itu sama-sama jelas, tiada yang tersembunyi.
Tindakan Allah
Sedangkan, makna Al-Lathīf dari segi tindakan ialah Allah SWT menyampaikan kemaslahatan-kemaslahatan kepada yang dikehendaki-Nya dengan cara yang lembut dan perlahan, tidak kasar dan mendadak. Kita bisa melihat contoh tindakan lembut Allah SWT dalam proses penciptaan manusia.
Allah SWT menciptakan janin, yang merupakan calon manusia, dalam ruang yang sempit dan gelap bernama rahim, serta menjaganya. Janin tersebut memperoleh makanan lewat perantara jalinan tali pusar yang menghubungkannya dengan sang ibu.
Setelah dilahirkan, makanan yang berupa air susu ibu diperolehnya dengan mengisap puting usus sang ibu. Dalam hal ini, bayi melakukannya begitu saja tanpa mencontoh dan tanpa diajarkan terlebih dahulu.
Penciptaan gigi
Lembut tindakan Allah SWT dapat kita lihat juga dalam penciptaan gigi manusia. Ketika dilahirkan, bayi manusia belum memiliki gigi. Ini berhubungan dengan makanan yang bisa dikonsumsi bayi ketika itu, yakni air susu ibu.
Baca juga: Asmaul Husna: Allah Al-Khabir Maha Mengetahui yang Batin
Gigi tidak dibutuhkan untuk mengisap air susu ibu. Barulah gigi diciptakan beberapa bulan sesudahnya manakala telah dibutuhkan dengan beragam bentuk dan posisi yang selaras dengan fungsi masing-masing.
Gigi geraham yang berada di bagian belakang berguna untuk mengunyah dan menggiling makanan. Gigi taring dengan bentuknya yang tajam berfungsi untuk menyobek makanan. Gigi seri yang berada di bagian depan bermanfaat mengigit, memotong, dan menahan makanan. (OL-14)
Terkini Lainnya
Ilmu Allah
Tindakan Allah
Penciptaan gigi
Asmaul Husna Allah Al-Majid Himpun Makna Al-Jalil, Al-Wahhab, Al-Karim
Memahami Asmaul Husna Allah Al-Hakim yang Memiliki Hikmah
Asmaul Husna: Allah Al-Wasi Punya Keluasan tanpa Batas
Asmaul Husna: Allah Al-Ali Miliki Derajat Kemuliaan yang Tinggi
Asmaul Husna: Allah Al-Halim Maha Toleran kepada Pelaku Maksiat
Asmaul Husna: Al-Qabidh-Al-Basith Maha Menyempitkan dan Melapangkan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap