visitaaponce.com

SEJUMLAH orang berpendapat bahwa ruh atau roh dalam bahasa Indonesia bukanlah makhluk atau yang diciptakan. Pendapat tersebut dibantah banyak ulama. 

Para ulama disebutkan bersepakat bahwa roh ialah makhluk atau diciptakan Allah subhanahu wataala. Berikut penjelasan tiga di antara banyak ulama tersebut.

KH Muhammad Idrus Ramli

Berikut penjelasan KH Idrus Ramli tentang roh.

"Benarkah roh itu bukan makhluk? Jelas roh itu makhluk. Apa saja selain Allah itu makhluk. Allah itu khaliq yang menciptakan. Selain Allah itu makhluk. 

Baca juga: Syekh Ali Jumah: Akidah Rusak Roh bukan Makhluk

Kalau ada orang mengatakan ada benda selain Allah, bukan makhluk, seperti Allah juga, itu namanya menyematkan salah satu keistimewaan sifat ketuhanan Allah pada benda itu. Ini tidak boleh karena itu termasuk syirik.

Salah satu ulama yang menjelaskan bahwa roh itu makhluk ialah Imam Al-Hafizh Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya Syarh al-Shudur bi Syarh Hal al-Mawta wa al-Qubur. Dalam kitab ini beliau mengatakan pada halaman 568 cetakan Darul Minhaj. 

Baca juga: Apa Hukum Menumpang Buang Hajat di Toilet Masjid?

Faidah yang kelima ijmak ulama bahwa roh itu perkara baru dan diciptakan. Ahlussunnah telah berijmak bahwa sesungguhnya roh itu perkara baru dan diciptakan. Dan tidak berselisih pendapat mengenai barunya roh atau kemakhlukan roh kecuali orang-orang zanadiqah.

Zanadiqah ialah orang yang mengaku Islam tetapi dalam hatinya menyimpan akidah kufur. Lebih mudahnya, zindiq itu ialah orang-orang munafik." Lebih jelasnya keterangan tersebut ada pada kanal Muhammad Idrus Ramli di Youtube.

KH Abdul Qoyyum Manshur

Ini kutipan Gus Qoyum tentang roh.

"Kata roh dalam Al-Qur'an terdapat 21 kali. Dalam kitab Basha iru Dzawit Tamyiz karya Muhammad bin Ya'qub Al Fairuzzabadi di Jilid 3 Halaman 103-105 dijelaskan roh itu ada yang mengartikan rahmat pada surat Al-Mujadalah ayat 22.

Baca juga: Doa agar Penglihatan Tajam dan Mata tidak Rabun 

Kemudian di Surat An-Naba' ayat 38 ada kata roh diartikan malaikat yang berhadapan dengan segenap makhluk pada hari kiamat yakni ketika roh dan malaikat yang lain itu berdiri berbaris. Malaikat yang disebut roh di sini oleh Al-Fairuzzabadi tidak dimaknai sebagai Jibril alaihisalam.

Kemudian ada roh berarti Malaikat Jibril dalam Surat As-Syu'ara ayat 193 yang berarti turunlah dengan membawa Al-Qur'an Ar Ruhul Amin atau roh yang bisa dipercaya yakni Jibril alaihissalam. Kemudian roh Nabi Isa di Surat At-Tahrim ayat 12. Kemudian di Surat An-Nisa ayat 171, Nabi Isa disebut roh dari Allah subhanahu wataala.

Baca juga: Agar Anak Terhindar Zina, Bacakan Dua Surat Al-Quran Ini 

Kemudian rohnya Adam dalam Surat Al-Hijr ayat 29. Di sini semua roh itu ciptaan Allah subhanahu wata'ala." Lebih rincinya keterangan tersebut ada pada kanal Muhibbin Gus Qoyyum di Youtube.

Ustaz Abdul Somad

Pemaparan Ustaz Abdul Somat terkait roh dijelaskan sebagai berikut. 

"Pada Al-Qur'an Surat Al-Hijr ayat 29:

 وَنَفَخۡتُ فِيۡهِ مِنۡ رُّوۡحِ

Aku tiupkan ke dalamnya dari roh-Ku.

Roh-Ku berarti takzim atau pengagungan. Penisbatan sesuatu kepada Allah berarti pengagungan atau penghormatan. 

Contoh, hamba tambah Allah menjadi hamba Allah. Hamba itu menjadi mulia. Utusan tambah Allah menjadi utusan Allah.

Baca juga: Laki-Laki di Surga Dapat Bidadari, Perempuan Peroleh Apa?

Rumah tambah Allah berarti rumah Allah. Rumah itu menjadi mulia. Namun, ini bukan berarti Allah tinggal di rumah itu macam kita tinggal di rumah ini. 

Jadi makna roh-Ku bukan roh saya membelah diri dari roh Allah. Maknanya, Allah menciptakan roh. Bukan roh Abdul Somad membelah diri dari roh Allah. Kalau begitu Allah sama dengan saya. Padahal Allah berbeda dengan segala sesuatu." Lebih detailnya keterangan tersebut ada pada kanal Ustadz Abdul Somad Official di Youtube.

Itulah tiga pendapat ulama yang menyatakan bahwa roh itu makhluk atau ciptaan Allah. Sebagai catatan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pun mengartikan roh sebagai sesuatu (unsur) yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan); nyawa. (OL-14)