visitaaponce.com

Inilah Psikiater Pencipta Modul Terapi Musik Pertama untuk ODGJ

Inilah Psikiater Pencipta Modul Terapi Musik Pertama untuk ODGJ
dr.Erickson Arthur Siahaan, Sp.KJ, pencipta modul terapi musik pertama untuk ODGJ di Indonesia.(Ist)

DOKTER Erickson Arthur Siahaan, Sp.KJ. atau akrab disapa dr.Erickson merupakan seorang dokter spesialis jiwa atau psikiater alumni Universitas Indonesia yang kini praktik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi dan Rumah Sakit MH Thamrin Cileungsi.

Selain praktik sebagai dokter spesialis jiwa, drErickson juga kerap menjadi pembicara nasional di berbagai seminar dan program kesehatan mental.

Ia juga merupakan seorang Influencer kesehatan mental (mental health content creator).

Sejak menjajaki bangku perjuangan kedokteran umum, pria kelahiran 14 Agustus ini sudah tertarik pada bidang kesehatan jiwa. Ia pun kini mendalami kasus-kasus terkait depresi, kecemasan, dan juga pencegahan bunuh diri.

“Saya menyukai bidang ini karena saat remaja, saya merasa bukan orang yang percaya diri," kata dr.Erickson dalam keterangan, Selasa (11/10).

"Saat beranjak dewasa, mulai berpikir bahwa setiap orang punya potensi masing-masing, apalagi ketika mereka menemukan passion di bidang yang sesuai, mereka bisa berkembang secara maksimal,” kata dr.Erickson.

Baca juga: Peduli ODGJ, Prisia Nasution Gandeng BARDI Gelar Sports Charity Program 

Bidang Kesehatan jiwa, lanjutnya, adalah bidang yang sangat menarik karena langsung berkaitan dengan diri sendiri, terkait dengan bagaimana seseorang berpikir, berperasaan, dan berperilaku.

"Di zaman sekarang ini, kesehatan mental mulai banyak mendapatkan perhatian di masyarakat, stigma terkait gangguan mental pelan-pelan mulai berkurang dan perlu terus digaungkan edukasi-edukasi terkait kesehatan mental," papar dr.Erickson. 

Pria yang hobi bernyanyi dan traveling ini juga dikenal sebagai pencipta atau penemu modul terapi musik untuk Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) pertama di Indonesia, yang sudah divalidasi secara ilmiah.

"Modul terapi musik untuk membantu perbaikan emosi bagi orang dengan gangguan jiwa berat, dan telah diaplikasikan kepada pasien-pasien gangguan jiwa seperti Skizofrenia," jelasnya.

dr.Erickson yang telah lama menyukai dunia musik ini mengaku, musik kerap kali dijadikan sebagai teman di kala sendiri dan sarana untuk mengekspresikan emosi.

Dengan musik, ia pun merasa bahwa ada media yang tepat untuk mewakili perasaan atau pikiran sendiri.

Sejak kuliah di bidang kedokteran jiwa, pemilik akun IG @ericksonarthur ini mulai terpikir bagaimana bila passion yang ia miliki dalam hal musik, dipadukan menjadi sebuah terapi yang masih jarang digunakan di instansi kesehatan untuk membantu pemulihan mental pasien dengan gangguan jiwa.

“Musik akrab di dalam kehidupan sehari-hari setiap manusia, tapi belum banyak yang menggunakan musik sebagai metode untuk membantu kesehatan mental," ucap dr.Erickson

"Terapi musik bukan hanya sekadar mendengarkan musik, tapi masuk ke dalam musik itu sendiri. Menyelaraskan terapi ini di dalam problem atau stressor kehidupan sehari-hari agar bisa menjadi sebuah mekanisme koping yang adaptif sehingga bisa lebih mengenal potensi dan keterbatasan diri,” paparnya.

Meski terlihat simpel, dr.Erickson menuturkan, perlu terapis profesional yang memiliki pemahaman ilmu kesehatan mental untuk memberikan layanan ini, karena terapi musik sebagai salah satu media terapi secara ilmiah dapat membantu pemulihan mental seseorang, baik dari sisi emosi maupun keterlibatan sosial.

Ia berharap ke depannya bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat melalui karya penemuan dan keahliannya. DrErickson juga berencana membuka klinik pribadi khusus penanganan gangguan mental.

“Semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik, bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat," ucapnya.

"Harapan saya juga masyarakat Indonesia semakin paham dan sadar pentingnya menjaga kesehatan mental dan bukan hanya kesehatan fisik saja, sehingga stigma gangguan mental semakin berkurang dan banyak orang mulai membuka diri untuk memeriksakan dirinya agar dapat pulih kembali dan produktif,” pungkasnya.

Lulusan Dokter umum dan Dokter Spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga memiliki segudang prestasi.

Ia meraih banyak penghargaan, mulai dari Duta Pariwisata Abang None Jakarta hingga Juara 1 ResearchAward di Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia.

Erickson juga sebagai pencipta dan pemilik Hak Cipta ‘Modul Terapi Musik Rekognisi Emosi pada orang dengan Skizofrenia’ bersama dengan teman seorang terapis musik dan juga beberapa gurunya di kampus.

Modul ini telah diterbitkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan dipercaya oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi tahun 2021 untuk membawakan edukasi masyarakat mengenai isu kesehatan mental terkait dengan pandemi Covid-19 pada program “Dear Doctor”. (RO/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat