Hingga Mei, ODGJ di Yogyakarta Tercatat 1.101 Jiwa
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta mencatat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kota Yogyakarta mencapai 1.239 penderita pada 2023, termasuk warga luar wilayah. Pada tahun ini tercatat ODGJ sebanyak 1.101 jiwa sampai Mei.
Kepala Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan, Arumi Wulansari, mengatakan perlu menggiatkan kembali Kelurahan Siaga Sehat Jiwa (KSSJ) di Yogyakarta. "Jumlah ODGJ yang saat ini mengalami peningkatan. Karenanya, perlu menggiatkan kembali KSSJ," terang dia dalam siaran pers, Selasa (25/6).
Pihaknya mengatakan, dalam penanganan ODGJ di Kota Yogyakarta, kelurahan bekerja sama dengan tim dari sektor lain seperti Babinsa, Bhabinkamtibmas, LPMK, PKK, dan Karang Taruna. Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, kata dia, juga menyosialisasikan KSSJ di 45 kelurahan yang kini sudah berjalan di 19 kelurahan.
Baca juga : 61,86% Pengidap Gangguan Jiwa belum Dapat Akses Kesehatan sesuai Standar
"Masih ditemukan banyak keluarga yang malu untuk mengakui dan melaporkan keluarga yang menderita ODGJ ke puskesmas atau posyandu yang di wilayahnya," kata dia. Jangan sampai kurangnya perhatian dari keluarga memperburuk kondisi pasien dengan stigma malu memiliki salah satu keluarga yang menderita ODGJ.
"Kita tekankan, jangan ada stigma di masyarakat. Penderita ODGJ sama penanganannya," lanjut dia.
Arumi menambahkan, penyakit mental ini makin tinggi terutama diderita oleh anak-anak dan remaja. Dengan berbagai macam faktor mulai dari putus cinta, tidak sesuai dengan mimpi yang dikejar, keseringan menggunakan gadget, masalah keluarga/broken home, serta diderita oleh lansia yang memiliki riwayat sakit kronis yang menyebabkan stres berkepanjangan.
"Perlu deteksi dini dengan skrining kesehatan jiwa yang bisa dilakukan secara mandiri ke posyandu maupun puskesmas juga ada. Dengan ini, gangguan jiwa dapat ditekan," jelas dia. (Z-2)
Terkini Lainnya
Tujuh Penyebab Warga Jakarta Paling Banyak Alami Gangguan Jiwa
Tersangka Pembunuhan Ayah-Nenek tak Punya Riwayat Gangguan Jiwa
Polisi Bunuh Ibu Kandung di Cileungsi, Kapolres Tidak Melihat Ada Gangguan Jiwa
Orangtua Harus Waspada, Remaja 14-18 Tahun Rentan Alami Gangguan Kesehatan Jiwa
Kurangi Stigma Pasien Gangguan Jiwa, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia Gandeng Kader dan Tokoh Masyarakat
Akademisi UGM Kritisi Rencana Pemerintah Impor Sapi Perah untuk MBG
Sepanjang 2024, KAI Commuter Yogyakarta Layani Hampir 9 Juta Pengguna
Jokowi Kunjungi Keraton Kilen
Atasi Penyakit Mulut dan Kuku, Pemda DIY Ajukan Permintaan 100.000 Dosis Vaksin
Yogyakarta Menyimpan 333 Jenis Varietas Pisang
Ketatkan Aturan KTR, Merokok di Malioboro akan Disanksi
One-State Vs Two-State: Menimbang Masa Depan Palestina
Makanan Bergizi dan Kebangkitan Diversifikasi Pangan
Sinergi Membangun Bangsa melalui Pemerintahan yang Inklusif
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
PLTN di Tengah Dinamika Politik dan Korupsi, Siapkah Indonesia Maju?
Setelah 30 Kali Ditolak MK
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap