DPP LDII Sumpah Pemuda Jadi Perekat Bangsa
![DPP LDII: Sumpah Pemuda Jadi Perekat Bangsa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/333ad827a5256a3264d4b0932af371f9.jpg)
SUMPAH Pemuda adalah perekat bangsa yang majemuk seperti Indonesia. Namun, romansa sejarah yang dirawat dengan baik, akan menghadapi tantangan global.
"Generasi muda harus menempuh berbagai risiko untuk melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa, hingga ratusan tahun ke depan," ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam keterangan yang diterima, Minggu (30/10).
Menurutnya, sejarah telah mencatat pada abad 20, terdapat negara-negara yang kuat bubar tidak sampai satu abad, “Uni Soviet bubar dan gagal mewujudkan utopia sosialisme. Di abad 21 negara-negara Barat yang maju sedang diuji demokrasinya, yang mereka anggap bisa membawa kemakmuran. Nyatanya, Amerika Serikat dan Uni Eropa yang demokrasi itu, sedang krisis ekonomi yang mengarah ke krisis sosial,” ungkapnya.
Ini jadi pengingat bagi kita semua, cita-cita bangsa harus diperjuangkan dengan memenuhi hak-hak sipil, yakni mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera, “Sebagaimana yang dicita-citakan para pendiri bangsa, dan termaktub dalam Pembukaan UUD 1945,” imbuh KH Chriswanto.
Ia mengajak segenap elemen masyarakat, untuk kembali mengingat pesan Sumpah Pemuda. Kemudian membantu pemerintah dalam menyukseskan pembangunan, “Pemerintah tentu butuh masukan. Hari ini, masukan dan kritik sangat diperlukan, tapi juga yang terpenting adalah solusi. Ormas bisa membantu pemerintah, dengan mengisi ruang-ruang yang tak tersentuh pembangunan. Itulah konsep masyarakat madani, di mana rakyat aktif membantu dan bersinergi dengan pemerintah,” pungkas KH Chriswanto.
Sedangkan Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro, Singgih Tri Sulistiyono mengatakan Sumpah Pemuda adalah wujud dari keinginan untuk membangun dan mengkonstruksi bangsa Indonesia sebelum merdeka. "Sumpah Pemuda menghasilkan sumpah setia para pemuda di Indonesia yang berisi tentang semangat persatuan dan rasa cinta terhadap tanah air,” ujar Singgih.
Ia memaparkan kondisi bangsa Indonesia sebelum Sumpah Pemuda, terfragmentasi ke dalam pelbagai golongan kelompok dan suku bangsa yang memiliki ikatan primordial (paling dasar) terutama berdasarkan kesukuan. Namun, dengan adanya semangat “Bersatu Bangun Bangsa”, yang juga menjadi tema Sumpah Pemuda 2022, para pemuda pada 1928 akhirnya bersatu untuk membangun bangsa yang baru.
“Mereka berusaha membentuk suatu bangsa baru yang namanya bangsa Indonesia. Mereka berkeinginan memerdekakan diri dari penjajahan Belanda. Dan memiliki tujuan satu, membangun suatu bangsa bersama menuju masyarakat yang lebih makmur dan bebas dari penjajahan,” ungkapnya.
Dengan kondisi tanpa tanah air, karena masih dijajah Belanda, mereka mendeklarasikan lahirnya bangsa dan negara serta bahasa Indonesia. Tanpa adanya wilayah yang mereka miliki, menjadi modal untuk berjuang, “Sehingga pada tanggal 17 Agustus 1945, mereka berhasil menjadi sebuah bangsa yang memiliki wilayah teritorial, yang disebut bangsa Indonesia,” tutur Singgih yang juga Ketua DPP LDII.
Menurutnya, Sumpah Pemuda 1928 merupakan bentuk kesepakatan atau kontrak sosial akan lahir sebuah negara bangsa. Lalu, proses Indonesianisasi dan bertanah air satu, lahir pada 1945. Selanjutnya Deklarasi Juanda pada 1957 meneguhkan wilayah Indonesia.
Namun Singgih menegaskan pula cita-cita Sumpah Pemuda harus terus dirawat, dengan mewujudkan harapan para pendiri bangsa, "Cita-cita Sumpah Pemuda harus diwujudkan dengan melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,” ujarnya. (RO/OL-15)
Terkini Lainnya
Rektor Untar: Spirit Sumpah Pemuda Tangkal Gempuran Budaya
Tasyrih Kongres Bahasa Indonesia (KBI) XII
Contoh Pidato Sumpah Pemuda untuk 28 Oktober
Sahabat Ganjar Rayakan HUT Ganjar Pranowo di Tugu Proklamasi, Jakarta
BPIP Angkat Ratusan Purnapaskibraka 2021 Jadi Duta Pancasila di NTB dan Lampung
Museum Sumpah Pemuda Gelar Pameran Swara Iboe: Dari Nurani untuk Bangsa
3 Hari Berturut LDII Bali Salurkan Daging Kurban ke 12 Ribu Warga dengan Besek
LDII Sampaikan Ucapan Selamat untuk Presidan dan Wakil Presiden Terpilih Prabowo-Gibran
Ganjar Paparkan Strategi Menuju Indonesia Unggul pada Rakernas LDII
Presiden Jokowi Apresiasi Program Pembangunan SDM LDII
Ketum LDII Soroti Kesinambungan Solusi Masalah Bangsa dalam Rakernas
Rakernas LDII Undang Presiden dan Tiga Capres
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap