Dokter Utamakan Pertahankan Gigi ketimbang Dicabut
![Dokter Utamakan Pertahankan Gigi ketimbang Dicabut](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/11/aef48622c8353ea01a8d200f2f9480ca.jpg)
KONSEP kedokteran gigi saat ini tidak lagi mencabut melainkan mempertahankan dan merawat gigi. Konservasi berarti mempertahankan sehingga dokter gigi akan melihat gigi yang bermasalah bisa dipertahankan atau harus disingkirkan.
"Sesuai namanya, ilmu konservasi gigi. Jadi kita pertahankan gigi selama mungkin di rongga mulut. Namun bagaimanapun juga harus kita lihat indikasi dan bagaimana kondisi sisa jaringan gigi, apakah bisa direstorasi itu prinsipnya," ujar Prof. Dr.,drg. Ratna Meidyawati, Sp.KG, Subsp.KR(K) sebagai ketua Kolegium Konservasi Gigi Indonesia di sela-sela Seminar Ilmiah Nasional Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (SINI) V dengan tema From Scientific Evidence To Clinical Practice In Conservative Dentistry pada 11-13 November 2022 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Jumat (11/11).
Ratna menjelaskan konsep perawatan gigi ini dimulai dari yang sederhana. Namun bila ditemukan ada infeksi di dalam, perlu dilakukan perawatan saluran akar.
Kemudian kondisi gigi juga diperiksa masih utuh, sisa sedikit, atau sudah habis sehingga harus dihilangkan. "Karena sisa dari jaringan akar gigi akan menyebabkan infeksi di tubuh. Jadi konservasi gigi bertujuan mempertahankan gigi selama mungkin dengan perawatan saluran akar atau perawatan saraf gigi," katanya.
Ketua Ikatan Konservasi Gigi Indonesia (Ikorgi) Cabang Jakarta Selatan Dr. drg. Rina Permatasari, Sp.KG mengatakan bahwa perawatan saluran akar gigi kerap dianggap mahal oleh masyarakat. Belum lagi, pasien harus berkali-kali datang untuk melakukan perawatan.
Namun, jika dibandingkan dengan pemasangan implan gigi, menggunakan gigi palsu atau tidak memiliki gigi (ompong), perawatan konservasi gigi masih tergolong murah. "Karena mempertahankan gigi itu enggak mudah. Tindakannya sangat panjang dan perlu berkali-kali datang. Kalau sekali menyadari giginya terselamatkan, dia malah jadi bertambah untuk perawatan gigi lain," kata dr. Rina.
"Dengan konservasi yang kelihatannya mahal, kalau dihitung-hitung dengan ganti gigi, malah lebih mahal ganti gigi. Dan itu enggak nyaman," ujar dr. Rina. (Ant/OL-14)
Terkini Lainnya
Jangan Tunggu Parah, Dokter Anjurkan Tambal Gigi meski Lubangnya Kecil
Ini Bahaya yang Dapat Ditimbulkan Gigi Berlubang
10 Manfaat Serai yang Jarang Diketahui
Apa itu Karies Gigi, Faktor Penyebab dan Cara Mencegahnya
Tanpa Disadari, Beberapa Kebiasaan Ini Dapat Merusak Gigi
Silver Diamine Fluoride 80 Persen Efektif Turunkan Risiko Gigi Berlubang
Hati-Hati, Pemasangan Implan Gigi Perlu Sertifikasi Khusus
Kebutuhan Implan Tulang Meningkat, BPPT Kembangkan Produk Lokal
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap